Three

91 16 0
                                    

Mobil Mercedes AMG e63s milik Jaden  berhenti di depan gedung apartemen Travis.

"Arigatou Onii-chan" Berterimakasih kepada Jaden sembari melepas seatbelt

"Dōitashimashite Avis-chan" Jawab Jaden lalu mengacak rambut Travis sebelum pemuda itu keluar dari mobilnya

"Hati-hati di jalan Kak"
"Ha'i" Setelah mengatakan itu Jaden pun melajukan mobilnya meninggalkan kawasan apartemen Travis.

Ting

Travis keluar dari lift ketika lift yang digunakan olehnya berhenti dilantai 12 tempat unit apartemen nya berada.
Setelah sampai di depan pintu apartemennya Travis pun langsung menekan pin dan masuk kedalam. Dia berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Merebahkan tubuhnya di kasur sebelum akhirnya bangkit lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah 25 menit melakukan ritual mandinya Travis keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit pinggangnya. Masuk ke walk in closet miliknya lalu mengambil hoodie berwarna abu-abu dan celana traning hitam karna sekarang udaranya cukup dingin.
Berjalan menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya dan memakai skincarenya.

Jam menunjukkan pukul 19:45
'Baru jam segini' batin Travis
Akhirnya Travis memutuskan untuk mengemasi barangnya yang akan di bawa ke Korea. Untung saja Jaden mentraktirnya makan tadi jadi sekarang dia tidak perlu memasak untuk makan karna sudah merasa kenyang.



Sementara di tempat lain

Justin sedang tiduran di kasurnya.Setelah pulang dari markas dia langsung masuk ke kamarnya meninggalkan Jun yang sedang mengoceh mengenai anggota tambahan.

Menatap langit-langit kamarnya sambil menebak-nebak seperti apa rupa para agen yang akan menjadi anggota di timnya.

"Ini kenapa gue jadi kepo gini sih" Hell dia ga pernah sekepo ini sebelumnya

"Bodoamat lah anjir nanti juga ketemu"

Setelah mengatakan itu pintu kamarnya di ketuk oleh Jun.
Justin beranjak dari tidurnya lalu membuka pintu

"Turun, makan malem udah siap" Ucap Jun
"Nanti gue nyusul"
"Jangan ngaret lu"
"Iya bawel"
Jun mengangguk lalu turun ke ruang makan terlebih dulu. Justin masuk kembali ke kamarnya untuk mengambil handphone miliknya lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.
Saat menuruni tangga terlihat Jun yang tengah duduk di kursi meja makan sambil memainkan handphonenya.
Merasa ada yang mendekat Jun langsung mengalihkan pandangannya dan menemukan sang adik yang berjalan santai menuju dirinya lalu duduk di kursi yang ada didepannya.

"Masak apa? " Tanya Justin setelah mendudukkan dirinya
"Buta mata lo?" Kesel Jun tuh udah jelas di meja itu ada nasi goreng kimchi masih aja nanya
"Basa-basi anjir sensi amat lo" Balas Justin sedikit ngegas
Jun memutar matanya malas kalo di bales lagi ga bakal selesai-selesai
"Diem lu, makan cepet" Titahnya mutlak

Setelahnya hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar karna keduanya fokus melahap nasi goreng buatan Jun.

"Biar gue yang beresin" Justin
Jun pun memberikan piringnya kepada Justin lalu melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.

Justin yang sudah selesai mencuci piring akhirnya memilih bergabung dengan sang kakak. Dia mendudukkan dirinya di sofa single lalu memainkan handphonenya.

"Broth" Panggil Jun tanpa mengalihkan fokusnya dari handphone
"Hm"
"Lu penasaran ga sama agen yg dari Jepang itu? " Setelah meletakkan handphonenya Jun kini memfokuskan dirinya menghadap sang adik
"Bohong kalo gue ga penasaran"
"Kira-kira gimana ya mereka itu? "
"Gimana apanya si? "
"Ya rupanya gitu atau kemampuannya gimana terus posisi di YGA itu apa"
"Ya mana gue tau anjir"

Plak

Jun menggeplak lengan atas Justin karena kesal dengan jawaban si srigala

"Sakit bego" Justin mengatakan itu sembari mengusap lengannya yang terasa nyeri. Meskipun cuma geplakan tapi Jun mukulnya pake tenaga dalem ya jelaslah sakit.

"Makanya lu itu kalo ditanya jawab yang bener!! "  Ngegas Jun sembari menatap Justin sinis
"Ya terus lo mau gue jawab gimana"
"Ya apa kek, seengganya asumsi lo gitu"
"Ck, udahlah entar juga tau" Setelah mengatakan itu Justin beranjak dari ruang tamu lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Jun yang tengah mencak-mencak menatap kepergian sang adik.

"Sialan tu bocah"

"Ah udahlah emang salah gue nanya si Justin" Akhirnya Jun juga ikut meninggalkan ruang tamu untuk ke kamarnya yang berada disamping kamar sang adik.














Makasih yang udah mau baca dan maaf kalo ceritanya makin gajelas 😇😇🙏🙏

Sayonara👋👋




Mission | JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang