Happy News

24 13 5
                                    

   Keadaan istana menjadi sangat kacau saat ini, para kaum Elf ramai membicarakan sang Ratu yang belum kunjung juga berhasil melahirkan anak pertamanya.

Raut-raut bahagia yang baru saja mereka tampakkan beberapa jam lalu, kini telah tergantikan dengan raut kekhawatiran yang amat kentara di wajah mereka.

Bulir-bulir keringat dingin terus mengaliri kening mereka, di tengah suasana dingin istana malam ini. Pikiran-pikiran buruk mulai datang menggerayangi otak mereka.

  Para prajurit yang menjaga di depan pintu pun,  tak luput merasakan hal yang sama. Kekhawatiran juga sama adanya di dalam hati mereka.

Sampai pada akhirnya, indera pendengaran salah satu di antara mereka menangkap dengan Lamat suara tangis bayi yang berasal dari dalam kamar yang sedang dirinya jaga.

Perasaan lega mulai menjalar di hatinya. Ingin sekali dirinya menyerukan kabar gembira ini kepada kaum Elf yang lainnya. Namun, dirinya merasa tidak ber-hak untuk menyampaikan kabar penting ini ke seluruh kaum Elf.

Dirinya rasa, Raja lah yang seharusnya dan ber-hak menyampaikan kabar membahagiakan ini kepada kaum dan rakyat-nya.

Sampai tiba-tiba...

Reeetttttt

Pintu besar kamar itu terbuat lebar, menampakkan King Evan dengan seorang bayi kecil nan cantik yang sedang berada di gendongannya.

Sontak perhatian para kaum Elf tertuju pada sang Raja, mereka semua mereka sangat senang sekaligus lega melihat hal itu.

Mereka semua sudah dapat menyimpulkan bahwa semua telah berlalu dengan baik-baik saja, tatkala melihat senyuman indah terukir di wajah King Evan.

Dengan langkah tegasnya, sang Raja berjalan kearah singgasana-nya berada. Kerumunan kaum Elf secara reflek membuka jalan untuk sang Raja, dengan tak lupa menundukkan badannya memberi hormat.

" WAHAI KAUM KU!, Aku telah kembali dengan membawa kabar bahagia untuk kalian semua_" ujar King Evan saat telah sampai di singgasananya.

"_ Anak-ku telah berhasil lahir dengan selamat di dunia ini. Queen telah berjuang sangat keras dengan mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan calon pemimpin kaum Elf bangsa calathrim. Aku harap, kalian semua dapat menerima keturunanku, dan ikut serta dalam menjaganya kelak_"

"_ APAKAH KALIAN BERSEDIA?!" Tanya king Evan pada kaumnya.

" KAMI BERSEDIA, YANG MULIA KING EVAN!" jawab mereka semua serentak.

Hal itu membuat King Evan merasa lega, dirinya percaya bahwa kaumnya tak akan mengkhianati kepercayaan nya dan akan ikut menjaga putrinya dengan mempertaruhkan nyawa mereka sekalipun.

" Maaf yang mulia king Evan jika hamba lancang. Namun, bagaimana keadaan yang mulia Queen Enery sekarang?, Apakah beliau baik-baik saja?. Sekali lagi hamba minta maaf jika hamba lancang yang mulia" Tanya salah seorang warga kaum calathrim yang berstatus sebagai istri salah satu prajurit di istana calathrim.

King Evan tersenyum tipis, rakyatnya ternyata sangat menyayangi dan mencintai dirinya dan istrinya.

" Queen baik-baik saja. Nairy berkata, Queen hanya merasa kelelahan karena telah berusaha melahirkan keturunan kami. Jadi, kalian semua tidak perlu khawatir, Queen adalah makhluk yang kuat. Jadi, sekali lagi kalian tidak perlu khawatir" jelas King Evan pada kaumnya. Sebab dirinya tau, kaumnya pasti merasa sangat khawatir dengan keadaan Queen mereka.

Lagi-lagi, perasaan lega menghampiri hati dan pikiran mereka. Mereka merasa sangat lega karena sang Queen telah berhasil melahirkan anak pertamanya dengan selamat, tanpa adanya pengorbanan.

" Kalau begitu, selamat menikmati pestanya. Aku harus kembali dan menemani Queen" pamit king Evan pada kaumnya.

" BAIK YANG MULIA" jawab mereka semua serentak sembari membungkukkan badan mereka.

Setelahnya, King Evan bersama dengan anak perempuannya kembali ke kamarnya untuk menemani sang Ratu yang sepertinya belum tersadar dari tidur lelapnya.

Ivery Is an ElfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang