"tinggalkan yang lama, dan mari kita mencari yang baru" rayyan bersuara, berdiri di anatara kaum kaum yang terduduk di kursi.
"Heh sembarangan! Mana mungkin gue lupain aksara demi orang baru!"
Ya, mereka sedang beristirahat di kantin sekolah dan ada saja yang mereka berdua bicarakan sampai sampai ziora yang tempat duduknya berada di tengah tengah merekapun, jenuh mendengarkan kata yang setiap hari yang terulang dari mulut rayyan.
"Udah yan duduk dulu, ga malu apa lo diliatin orang orang?" Tanya ziora menarik narik tangan rayyan agar terduduk kembali.
"Yan lo ga bosen apa dengan kata kata lo yang tiap hari keluar itu mulu?
"Engglah. Kan gue orangnya anti ngebosenin"
Ucapnya penuh bangga dengan memukul mukul dadanya."idihh. Lama lama gue stres temenan sama lo." Ungkap neora
"Alah lo paling juga kalo gue out dari pertemanan ini lo yang paling sedih."
"Aduh lo kalo ngomong suka bener deh yann."
"Udah udah, tuh liatin si onoh tuh galau." Ucap rayyan menyadari perubahan mood ziora.
"Udahlah unmood dia."
"Makanya ya zi, menurut gue lo nyari cowo biar hidup lo ga sedih sedih kaya sekarang ini." Rayyan memberi saran yang sungguh tidak masuk akal bagi ziora.
"Biasanya ya, kalo tiba tiba mood nya berubah kaya gini pasti cowonya yang bikin ziora unmood." Sambungnya yang belum selesai berbicara.
"Heem tuhh," ucap neora mengangguk-anggukan kepalanya pertanda ia setuju apa yang di katakan oleh rayyan
"Apaan ya, gue ga ada cowo. Pitnah mulu lo pada"
"Percaya deh sama gue zi, kalo lo punya pasangan, dunia akan terasa indah buat lo. dan lo bakalan lebih semangat buat hidup di dunia ini."
"Alah kata kata lo yan kaya pernah ngalamin aja, tapi bener juga si zi kata rayyan, nikmatin masa muda lo, biar lo ga kesepian."
***
"Apa mungkin kalo gue punya pasangan bakalan seru seperti yang di katakan rayyan tadi di kantin?"Jujur ziora masi kepikiran soal tadi yang diucapkan oleh rayyan dan neora, kata kata yang tidak penting tapi mengganggu pikirannya malam ini. Apakah ia mencoba untuk pacaran sekali saja di masa masa putih abunya?
"Duh, kenapa pikirannya jadi ke sana?"
Sungguh ziora tidak suka dengan keadaannya yang sekarang, memikirkan kata kata yang menurutnua tidak penting sama sekali.
Ziora beranjak dari kasur berjalan menuju meja belajarnya. Jika kalian pikir ziora akan belajar itu salah besar, ziora menuju meja belajarnya hanya untuk mengambil hp yang tadi ia simpan sewaktu pulang sekolah.
"Bosen banget, gue nyoba maen anonymous di telegram ajalah, lumayan kan siapa tau dapet cowo dari aplikasi sana." Ucap ziora kepada dirinya sendiri, tangannya mengatik atik hp nya, meluncur pergi ke aplikasi telegram.
Tak terasa ziora bermain bot telegram 1 jam lamanya, ia sibuk membalas chat dari partner chatnya.
"Ternyata seru juga ya dapet yang satu prekuensi." Ucapnya lagi yang keasikan bermain bot telegram, banyak sekali yang ziora bahas dengan sang partner chatnya.
Mereka sama sama saling terbuka, bermulai bercerita tentang pasangannya, sampai dengan pertemanannya.
***"RAYYAN,NEONA." teriak ziora yang entah dari mana tiba tiba datang dengan nafas yang ngos-ngosan, neora tebak pasti ziora habis berlari melewati lorong lorong kelas lain.
"duduk dulu, duduk dulu." ucap neona menarik tangan ziora mengarahkan dirinya untuk ikut duduk. Dan jangan tanya rayyan sekarang dimana yang pastinya tidak ada diantara kedua sahabatnya itu, ntahlah sepertinya rayyan keliling kelas mencari minuman untuk diberikan kepada ziora.
"Nih." Ucap rayyan mengulurkan minuman botol yang ntah milik siapa.
"Thank you."
"Eh bentar gue minum dulu."
"Yaelah lo bambang."
"guys, udahab dulu gue mau cerita." Ucap ziora bersuara memulai dunia pergosipan."Ko gue jadi merinding ya?"
"YAELA LO MOTONG MULU, GUE GIBENG MAUU?!" Teriak neona yang sendari tadi penasaran dengan isi gosip pagi ini
"semalam gue main anonymous di telegram, nah terus gue ketemu sama orang yang menurut gue seru."
"SERIUSAN?"
"ANJIR DEMI APA LO MAIN BEGITUAN?"
"mana zi liat potonya."