2

652 33 5
                                    


>> fourth termenung di tempatnya. Telapak tangannya masih membingkai pipi. Tepatnya membingkai jejak kecupan singkat kakak tertuanya saat di meja makan tadi. fourth bingung dengan sikap kakaknya yang selalu berubah-rubah pada dirinya. Sebentar marah, sebentar lembut. Dan perubahan emosi kakaknya berangsung sangat cepat.

pria munggil itu berpikir jika gemini sangat membencinya hingga gemini memperlakukannya dengan cara berbeda. fourth rasa gemini tidak senang jika fourth senang. Semua kesenangan fourth selalu bertentangan dengan gemini. Misalkan saja, berpacaran, bersenang-senang bersama teman apalagi teman lelaki, keluyuran, dan cara berpakaiannya pun selalu mendapatkan semprot dari mulut pedas gemini.

Jangankan berpacaran, fourth dekat dengan seorang pria lain saja gemini sudah kesetanan. gemini tidak segan-segan menghajar pria manapun yang mendekatinya. Alasannya klasik. gemini ingin menjaga fourth dari pria-pria brengsek agar fourth tidak merasakan patah hati. Anehnya, semua pria yang dekat dengan fourth selalu dinilai tidak baik oleh gemini. Padahal di mata fourth, pria yang mendekatinya selalu baik.

Jika memang yang gemini lakukan itu murni untuk menjaga fourth sebagai adik, lalu mengapa hal itu tidak gemini lakukan pada kakak keduanya phuwin yang juga merupakan *ekhem* uke.  Tidak adil jika gemini hanya mengekang fourth disaat kaka keduanya diberi kebebasan. Padahal mereka memiliki status yang sama, adik gemini.

"Kenapa kak gem keliatan kaya benci banget sama aku? Aku salah apa sama kakak?" gumam fourth seraya meraih boneka pikachu untuk ia peluk.

"Kakak nggak benci sama kamu, jangan pernah berpikir kalau kakak benci sama kamu," bisik seseorang yang membuat fourth kaget bukan main. Seingatnya fourth sendirian di kamar dan pintu kamar juga sudah dikunci dari dalam. Sentuhan telapak tangan besar terasa dingin di pipinya. Perlahan telapak tangan itu turun ke rahangnya dan memaksa fourth untuk menoleh.

"Kak ge-m?" fourth tidak percaya jika gemini sudah duduk di sampingnya. Terlalu banyak melamun membuatnya tidak menyadari kedatangan gemini.

"Iya. Ini kak gem mu. Tolong singkirin pikiran gak masuk akal itu. gak ada rasa benci sedikitpun dalam diri kakak ke kamu," gumam gemini mengusap pipi fourth lalu usapannya turun ke paha fourth yang terekspos karena ia hanya mengenakan hot pants di malam hari yang terasa panas.

"gimana bisa kakak masuk ke sini?"

"Apapun bisa kakak lakukin untuk kamu dek. Sudah jam sebelas, kenapa adek belum bobo hm?"

"Aku mikirin sikap kakak yang aneh," sahut fouryh dalam batinnya. fourth meraba ranjangnya untuk meraih bantal. Begitu bantal di dapat, ia meletakan di pangkuannya. Tujuannya adalah untuk menutupi kedua pahanya. Pasalnya ia hanya memakai hot pants yang mempertontonkan paha putihnya. Bagaimana pun juga fourth tetap merasa malu berpakaian seminim sekarang meskipun di depan kakaknya sendiri.

Jangan salahkan fourth yang berpakaian errr.. seksi seperti sekarang. Salahkan gemini yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam kamarnya. Jika saja fourth tahu gemini akan masuk ke kamarnya, fourth pasti akan mengganti celananya. pria munggil itu memang sudah terbiasa mengenakan hot pants dan kaus yang sangat longgar saat di kamar sendirian.

"Enggak mikirin apa-apa kak. cuma belum bisa bobo aja," sahut fourth.

"Perlu kakak temenin tidurnya?" tawar gemini dengan seringai yang membuat fourth was-was sendiri.

"Eehh, enggak perlu kak. Ini juga udah mau tidur kok."

"Nggak papa kalau minta ditemenin. Bukannya dulu kamu sering ngerengek sampe nangis, minta tidur sama kakak, kan?" ujar gemini santai lalu membaringkan tubuhnya di ranjang fourth tanpa permisi. fourth ingin sekali memprotes tindakan gemink, namun nyalinya menciut tidak berani.

fourth memejamkan mata. Sekelebat ingatan masa kecil seperti yang tadi gemini katakan muncul begitu saja di dalam ingatannya.

"fourth, kamu tidur sama mae aja ya atau sama kak phuwin" bujuk new pada putra bungsunya yang menangis meminta tidur bersama putra sulungnya.

"Maunya sama kak gemini mae" rengek fourth kecil yang baru berumur enam tahun. new menghela napas berat. Putra kecilnya ini memang sangat dekat dengan si sulung.

"Mana yang tadi mau tidur sama kakak?" Mata fourth berbinar tatkala sosok gemini muncul di balik pintu kamar. Segera si kecil itu berlari dan memeluk pinggang gemini. Tanpa diminta lagi, gemini meraih tubuh mungil fourth ke dalam gendongannya. fourth kecil memeluk begitu erat leher kakaknya. Kecupan sayang mendarat di puncak kepala fourth yang wangi. Satu tangan gemini mengusap punggung kecil adiknya.

"gem, nggak papa Adek tidur di kamar kamu?" tanya new merasa tidak enak

"Nggak papa mae. gemini malah seneng kalau adek tidur di kamar gemini."

"Apa Adek nggak ganggu? Nanti kalau berantakin barang-barang kamu gimana? Adek kan nakal."

"Nggak papa ma, yaudah gemini ke kamar dulu. fourth kayaknya udah ngantuk banget," pamit gemini lalu melenggang menuju kamarnya.

"Aku mau tidur sama kak gem terus, nggak mau tidur sama sama mae" celetuk fourth kecil dengan suara khas yang sangat menggemaskan di telinga gemini.

"Iya, iya, kakak juga maunya tidur sama fourth terus. Biar bisa peluk kamu terus" bisik gemini yang diacungi jempol oleh fourth. gemini mengunci pintu kamarnya. Tubuh mungil fourth dibaringkan pelan-pelan olehnya. gemini menyusul berbaring di samping sang adik. Begitu gemini berbaring, fourtu langsung memeluk erat tubuh besar kakaknya yang akan berumur tujuh belas tahun.

"Mikirin apa hm? Kakak atau cowok lain?" tanya gemini tiba-tiba. fourth tersentak, lamunannya buyar entah kemana. Kepalanya menoleh ke samping, gemini berbaring dengan ditopang oleh satu tangan besarnya.

"Ehh enggak, nggak mikirin kakak atau cowok manapun."

fourth menangkup pipinya yang entah sejak kapan memanas. Posisinya sekarang membuat ia benar-benar grogi. Apalagi tatapan gemini yang tidak kunjung beralih dari wajahnya membuat pria itu semakin tidak karuan.

"Udah malam, kamu nggak tidur?" tanya gemini.

"Mau tidur sih, tapi--- kakak nggak balik ke kamar? Kalau mau tidur mending di kamar sendiri aja," ujar fourth hati-hati.

"Kamu ngusir kakak? Bukannya kamu seneng kalo bobonya sambil dipeluk sama kakak? apa pelukan kakak udah nggak sehangat dulu?"

"Ehmm, bukan begitu kak. Kita kan udah besar, emmmm," fourth bingung harus berkata seperti apa pada gemini.

"Terus kalau kita sudah besar kenapa?"

"Ya itu....apa ya? Nggak boleh kayak waktu kecil lagi."

"Siapa yang bilang? Ada aturannya?"

"Nggak sih, tapi--- ah pokoknya nggak Kakak balik aja ke kamar. Aku mau tidur udah ngantuk."

"Oh udah ngantuk? Tidur aja kalau ngantuk." fourth mengusap wajahnya dengan gusar. Ia tidak tahu harus berkata seperti apa pada kakaknya.

"Kak," rengek fourth kesal. gemini mengangkat satu tangannya. Dalam satu kali tarikan, tubuh fourth sudah berbaring di samping gemini. Lengan kekar gemini menjadi bantal fourth.

"Kak.. ini nggak boleh," cicit fourth.

"Nggak boleh? Kata siapa? Siapa yang bakal ngelarang atau marah sama kakak?"

"Kak....."

"Mau dipeluk kayak dulu? okayy" Tubuh fourth menegang hebat saat gemini memeluk tubuhnya erat. Pelukan gemini masih sama. Terasanya sangat nyaman.

"Tidur, sayangg. Kakak bakalam meluk fourth sampe pagi."

"Kak," cicit fourth.

"Diem, jangan berisik. Nanti mae sama phao denger, kita jadi nggak bisa bobo sambil pelukan kayak gini lagi," bisik gemini membuat rontaan fourth terhenti.

brother [geminifourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang