Pagi ini, aku dibangunkan oleh suara gedebak-gedebuk yang berasal dari anak tangga. Kutebak itu pasti Oli, adikku. Duh, dia berisik sekali!
"Dek, jangan berisik ah! Aku masih mau tidur!" Teriakku dari gulungan selimut tebal yang menyelimutiku, di atas ranjang. Dengan mata setengah terbuka.
Suara itu hilang. Aku melanjutkan aktivitas tidurku yang Tertunda. Ah, pagi ini sungguh tentram, dan hawa dingin yang menyergap membuatku merapatkan kembali selimut. Tadi shubuh gerimis tidak berhenti turun. Suaranya amat menenangkan.
Gedebuk-gedebuk-gedebuk. Astaga, suara itu lagi. "Dek! Diem ih!!" ucapku dari dalam selimut.
Tapi justru selimut tebal favoritku dikala hujan itu dibuka paksa oleh mama. "Bangun Re!"
Aku yang sedang asyik menikmati kehangatan itu terbuyarkan. Menyebalkan sekali. Aku berdecih, walau akhirnya mulai duduk di pinggiran ranjang.
Mama yang sepertinya mendengar decihanku menatap dari ekor matanya. Menyala. Amarahnya menyala. Sebelum semua ini menjadi lebih buruk, aku segera mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. "Aku mandi dulu ma!"
****