21 Snowman

4.8K 320 52
                                    

"Assalamualaikum."

Tak ada sahutan, Rony sudah masuk kerja lagi hari ini. Rony masuk keapartemennya tanpa ada sambutan dari Salma. Ia berjalan lebih jauh melihat Salma yang tengah terlelap disofa, memangku laptop yang masih menyala. Ketiduran rupanya.

Rony berjalan pelan, takut mengganggu. Ia melihat buku berserak di atas meja.

Salma nampak pulas sekali, Rony mengambil laptop dipangkuan Salma. Ia melihatnya, tugas Salma sudah rampung rupanya. Ia menyimpan file itu lalu mematikan laptopnya.Merapikan buku, baru melepas mantel dingin yang ia kenakan. Rony sampirkan dipunggung sofa single lalu membuka pintu kamar lebih dulu, lebar. Pasti pegel tidur disofa...

Rony mengangkat tubuh Salma, membawanya ke kamar agar tidurnya lebih nyaman. Mau dibangunkan pun tak tega. Setelah dibaringkan ia kecup keningnya pun menarik selimut sampai dada.

Rony berlalu lagi, keluar. Menyusun buku-buku Salma, dirapikan. Lalu membersihkan diri dikamar mandi luar, takut Salma terjaga.

Salma mengerjapkan netra, terbangun nampaknya. Menyadari ada yang berubah pada dirinya Salma langsung terduduk. "Kok gue ada disini? " beonya. Bukannya tadi disofa? Jangan-jangan...

Melihat tas Rony yang tergeletak dimeja rias membuat Salma menghela napas, lega. Ia pikir ada penyusup.

Sedangkan Rony setelah membersihkan diri langsung mengisi perut, lapar. Makan seorang diri, didapur sambil melamun. Inginnya ditemani Salma namun tak bisa, tak bisa memaksa. Salma sudah terlelap tidak mungkin ia membangunkannya hanya untuk menemaninya makan atau sekedar ngobrol ringan seperti biasa. Hari ini mungkin Salma lelah, Rony memaklumi.

Rony menandaskan makannya, ia mencuci bekasnya.

"Mas Rony kemana sih? " Salma tak berniat keluar kamar, tak lama ia mempunyai ide. Ia langsung bangkit. Gue kerjain lu...

Salma yakin ide yang ia lakukan ini membuat Rony bahagia, sepertinya. Anggap saja imbalan sudah memindahkannya ke kamar. Simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Ah, mengapa Salma berpikir seperti itu.

Selagi menunggu nasi dicerna, karena sehabis makan langsung tidur tak baik jadi Rony mengambil kegiatan lain. Mencuci baju.

Namun saat ke ruang laundry tak ada cucian, ada tapi hanya sedikit. Sepasang baju Salma dan bajunya, tanggung memang tapi tak apa dari pada tak ada kegiatan bukan?

Selagi menunggu Rony nampak beberapa kali menguap. Ah, sudah mengantuk nampaknya.

Sedangkan Salma tengah merapikan rambut panjangnya yang tergerai. Disugar menggunakan jari. Saat knop pintu diputar Salma mendekat kearah pintu, sudah siap dengan senyum terbaiknya.

Pintu terbuka berbarengan dengan pekikan Rony.

"Allahu akbar!" kagetnya.

Kalian berpikir Salma jadi badut? Bukan! Badut cantik, mungkin. Gue kerjain lu...

Salma mencebik, senyumnya luntur. "Gitu banget kagetnya emang aku setan apa. "

Rony menghembuskan napasnya, entah rasa kantuknya kabur kemana.

"Ngapain pake baju kurang bahan kaya gitu coba?"

Hi Switzerland (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang