Toilet

7 2 0
                                    

⚠️ Warning

Tokoh : So Junghwan


Di tengah jam pelajaran, Junghwan izin untuk pergi ke kamar mandi.

Di sepanjang lorong menuju kamar mandi sangat gelap membuat Junghwan berjalan sambil meraba sekitar.

Sesampainya di kamar mandi bisa Junghwan lihat ada satu bilik di bagian kiri yang tertempel kertas bertuliskan "sedang rusak" tetapi, Junghwan abaikan karena hal itu sering terjadi lalu memasuki bilik dibagian tengah.

Selesai buang air kecil, Junghwan ingin mengambil tisu toilet di sampingnya tetapi ternyata tisu toilet itu habis. Membuatnya bergumam kesal.

"Tisunya abis lagi, gimana nih."

Tiba-tiba dari bilik sebelah kiri terulur tangan pucat dengan segulung tisu toilet membuat Junghwan tanpa pikir panjang mengambilnya.

"Terima kasih ya."

Lalu Junghwan merapikan seragamnya dan mengintip ke sela-sela dinding biliknya untuk melihat apakah orang di bilik sebelah kirinya sudah pergi.

"Ternyata belum pergi, baguslah jadi gak sendirian."

Junghwan pun membuka pintu dan berniat untuk kembali ke kelas tetapi sebelum itu Junghwan melangkah ke bilik sebelah kiri untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi.

Alangkah terkejutnya Junghwan ketika pintu yang diketuknya terbuka dan tidak ada seorang pun di sana. Yang Junghwan temukan hanyalah sepucuk surat yang lipat dengan bagian depan kertas tertulis "baca aku" di atas toilet duduk yang tertutup.

Junghwan melangkah masuk dan mengambil surat itu. Saat membuka surat itu dan membaca kalimat pertama bisa Junghwan rasakan dirinya seperti ditarik oleh sesuatu hal.

Junghwan mengalihkan perhatiannya dari surat itu ketika mendengar suara isak tangis, bisa ia lihat ada seorang perempuan sedang terduduk di lantai dengan tangan terlipat di atas toilet duduk yang tertutup.

Perempuan itu memakai seragam yang sama sepertinya tetapi bedanya seragam itu basah dan kotor. Rambut perempuan itu juga terlihat acak-acakan seperti habis ditarik kuat, wajahnya terdapat luka lebam seperti habis dipukul, dan kedua pipi memar parah dengan cap telapak tangan yang terlihat samar.

Junghwan meringis melihatnya lalu pintu bilik itu tiba-tiba didobrak dan masuklah tiga orang perempuan yang awalnya ia kira itu temannya tetapi ternyata si pelaku.

Rambut perempuan yang sedang menangis itu di tarik kuat oleh salah satu dari mereka hingga berdiri dan yang lainnya membuka toilet duduk itu.

Bisa Junghwan liat si penarik rambut itu menenggelamkan wajah si perempuan yang menangis ke dalam toilet duduk dan yang lainnya menyalakan flush. Mereka melakukannya berulang kali.

Setelah puas mereka mendorong perempuan itu hingga terjatuh dan memukulnya lagi hingga lemas lalu ditinggalkan begitu saja.

Selang lima menit setelah mereka pergi, si perempuan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Junghwan yang melihat kejadian itu hanya mampu terdiam dan segera membuka toilet duduk dan melemparkan surat itu ke dalamnya setelahnya menyalakan flush.

Setelah memastikan tidak ada barang bukti yang tersisa, Junghwan bergegas keluar dan kembali ke kelas.

Samar-samar suara perempuan dari bilik itu terdengar tetapi Junghwan hiraukan itu dan tetap berjalan keluar.

"Terima kasih."









Mimpi indah..




A CHOICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang