[1]•||Galak Tapi Lucu||

412 58 10
                                    

Tandai jika ada Typo!!

<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>

"Yang terlambat lari keliling lapangan sebanyak 5× ga ada bantahan, kalau ngebantah hukumannya bakal di tambah!!" Teriakan seorang pemuda menggelegar di lapangan itu.

Pemuda itu bernama ElJuan, pemuda yg memiliki wajah yg menggemaskan tapi memiliki sifat yg galak, kata katanya yg selalu menusuk di lubuk hati.

Sejauh ini tak ada yg bisa meluluhkan hatinya yg sekeras batu, seluruh anak-anak di sekolah ini takut kepada Juan, karena dia adalah ketua OSIS di sekolah ini, juga dia adalah ketua ekskul Taewkondo.

"Lari sekarang atau gw tampah hukumannya." Tegas Juan dengan wajah garangnya, walaupun kalau di lihat-lihat itu terlihat sangat menggemaskan.

Seluruh siswa yg terlambat pun mulai berlari mengelilingi lapangan, jumlah siswa yg terlambat sekitar 5 orang semuanya bergender laki-laki.

Di sekolah ini tak ada yg berani membully, kalau ada yg membully maka siap-siaplah dia akan berhadapan dengan Juan yg memiliki mulut setajam silet. Makanya Juan menjadi kesayangan para guru.

Selain itu dia juga selalu menduduki peringkat pertama di kelas nya. Dari sejak kelas 10 dia sudah menduduki peringkat pertama dan tak ada yg bisa menggesernya. Sekarang dia sudah kelas 11.

5 pemuda itu ngos-ngosan kerena berlari mengelilingi lapangan yg sangat besar ini.

Mereka berjalan ke arah Juan untuk melapor bahwa telah melaksanakan hukuman mereka.

"Ju, kita udahhh nyelesainhh hukumannya hahh ... Hahh ..." Tutur satu pemuda di antara lima pemuda itu. Pemuda itu bernama Arviano, biasa di panggil Arvi atau Vano.

"Ya udah, balik ke kelas sana, jangan terus kekantin. Btw nih minum buat lu pada." Juan memberikan sebotol minuman untuk mereka berlima masing-masing 1 botol air mineral.

Se galak galaknya Juan dia tetap akan memberikan air untuk siswa yg sudah dia hukum, maka itu membuat semua siswa siswi suka terhadap Juan.

"Makasih Ju, kalau gitu kita pergi dulu bayy~" ucap pemuda yg satunya lagi bernama Alviano, kembarannya Arviano. Lima pemuda itu pun pergi menuju kelas mereka yaitu kelas 12 IPA 2.

Setelah kepergian mereka Juan, berjalan menuju kelasnya yg berada di lantai 2. Lantai awal itu ada kelas 10, kantin dan toilet untuk kelas 10. Lantai 2 ada kelas 11 dan Toilet kelas 11. Lantai 3 ada kelas 12 dan toilet kelas 12. Lantai 4 ada rooftop dan ruang OSIS.

Saat perjalanan menuju kelas 11 IPA 1 atau kelasnya, Juan melihat seorang pemuda bertubuh tinggi sangat tinggi, dengan raut wajah yg kebingungan.

Juan menepuk punggung pemuda itu.

"Hay? Lo kenapa? Lo mubar ya?" Tanya Juan dan mendapatkan anggukan dari pemuda itu.

"Ooo Lo lagi cari kelas?" Tanya Juan sekali lagi, dan pemuda itu mengangguk mengiyakan. Sepertinya pemuda ini memiliki sifat yg irit bicara dan dingin. Pikir Juan.

"Lo kelas berapa?"

"11 IPA 1." Datar pemuda itu. Juan menatap name tag yg ada di seragam pemuda itu. Pemuda bertubuh tinggi itu bernama Daniel A. A yg dimaksud mungkin marganya, pikirnya.

Sama seperti Juan yg marganya juga di sembunyikan karena kalau ada yg tau itu bisa membahayakan dirinya sendiri. Inisial marga Juan adalah E.

"Oh ya kita sekelas, ayo ikut gw." Ujar Juan dan mulai berjalan menuju kelas mereka, Daniel pun mengikuti Juan dari belakang.

°°°°°°°°°°°

Juan mengetuk pintu kelas mereka, saat melihat sudah ada guru yg sedang mengajar di depan. Tenang dia tak akan di marahi kok karena semua guru sudah tau kalau Juan mengurus anak-anak yg terlambat dulu.

"Masuk, Juan." Ucap Guru pria yg ada didalam, guru itu bernama Faisal guru yg tampan dan di idolakan oleh para siswi di sekolah ini.

"Permisi Pak, Juan bawa mubar nih." Ucap Juan dan mendapatkan anggukan dari Faisal. Juan pun di persilahkan duduk di bangku nya yg ada di paling tengah dekat jendela. Bangku di samping Juan masing kosong jadi 100% Daniel akan duduk di samping Juan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap Faisal memberi izin untuk Daniel.

"Gw Daniel A." Datar Daniel tak ada senyum sama sekali di bibir plumnya, hanya ada wajah datar dengan mata yg terus memperhatikan Juan.

"Daniel? Ya sudah silahkan duduk di bangku samping Juan, kau sudah tau kan Juan yg mana?" Tanya Guru tampan itu dan Daniel mengangguk singkat. Daniel berjalan ke bangku samping Juan dan duduk di samping pemuda itu.

Pelajaran pun di mulai, dengan Daniel yg melirik Juan diam diam.

"Menarik." Batin Daniel dan kembali menatap Faisal yg sedang menjelaskan di depan.

To Be Continued....

[VOTE]

MY CUTE KETOS‼️ [NielWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang