BAB 2. hALOO? Ini masih gak benar!!

3 0 0
                                    

BAB 2 "hALOO? Ini masih gak benar!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 2 "hALOO? Ini masih gak benar!!"

****


"...kita anterin baki di istirahat kedua—"

Kalimat pembuka Resta jelas menimbulkan delikan Kela dan Yumi. "Lo mau dihajar anak sekelas, nanti bu Mina kena tegur guru piket kalo perlengkapan nggak segera dibalikin."

Resta berdecak. "Oke di istirahat pertama aja." Putusnya dan masih ada tanda ketidak setujuan dari Kela dan Yumi.

"Kita anterin baki di jam kedua mapel Korespondensi, ini udah final." Putus Resta. "Terus kita ke aula. Gue denger anak-anak yang ikut lomba bakal dikumpulin disana. Ngeliat Erlang yang hari ini sibuknya ngalahin ketos. Kayaknya pagi ini acara pengarahan lombanya—"

Kela berdecak "Bilang aja lo nyari temen buat bolos. Gue out dari sini deh." Gadis itu meringis mendengar ide Resta. Pasalnya selama ini dia mengenyam prinsip hidup yang lurus-lurus saja. Tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang, alias memulainya saja dia tidak berani. Karena dia fikir segala sesuatu yang dia lakukan saat ini pasti akan berdampak di masa depan. From positive treats will come positive vibes, begitu pula sebaliknya.

Resta mendengus. "Ayolaah, lupain dulu style jadul lo itu. Absen sekali ga masalah, Kela." Ucap gadis yang sedari awal memang bertolak belakang dengan Kela. "Lagian kita bisa sekalian intip The Pragianties. Kita bisa cuci mata disana, dapat info si cewek cakep yang kalem itu, dan gue janji kita ga bakal dapat masalah. Gue jamin diatas tanda tangan ber PC Winwin Ngantuk."

Yumi terperangah mendengar penjelasan panjang Resta. Pasalnya dia yang tidak pernah melibatkan setumpuk Photo Card ganteng miliknya itu, malah mengusung mereka kedalam ide gilanya hari ini. Tanda bahwa Resta sedang serius, benar-benar sangat serius.

Yah, gadis itu tak bisa menampik lagi ucapan Resta dan Yumi. Dua lawan satu itu jelas tak adil dan Kela sudah dipastikan kalah.

"Lo harus setuju kali ini, Kela. Karena biasanya kegelapan menuntun kita kepada cahaya. Seenggaknya begitu kata pinterest." Ucapan Resta menutup perdebatan mereka kala itu.

***

Kela menghela nafas mengingat perdebatan alot antara dirinya, Yumi dan Resta beberapa saat lalu. Dia mematut dirinya disamping podium dengan mata menatap nyalang kedua temannya di baris belakang aula. Entah bagaimana awalnya, yang jelas pergerakan mereka tak sesuai rencana.

Baru hendak ingin membaur ditengah-tengah peserta lomba O2SN mereka dikejutkan oleh Bu Martha—guru yang bertugas piket hari ini. Dan berakhir mereka menumbalkan Kela sebagai penengah agar tak menimbulkan kegaduhan.

"Kela penasaran alur lombanya, bu. Katanya kemarin dia mau daftar cerdas cermat fisika tapi ternyata lombanya nggak ada. Makannya kita nemenin Kela disini, dia mau lihat lomba yang lain juga, Bu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembali Ke NolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang