Sweet Lies

184 22 8
                                    

Pair: NejiHina

Rate: T

Song: Sweet lies by Itou Kanako - Ost Blassreiter



~



'Please, tell me lies Tell me you'll always be Sweet scented lies. Hold me, speak love to me I can't let go Your heart inside Lying here along.'

Neji sangat bahagia saat mengenang Hinata yang hadir di hidupnya , menemani dirinya dikala sedih dan senang. Ia juga bahagia akan waktu yang mereka habiskan dipembaringan. Saat Ia mendekap tubuh wanita itu dalam pelukannya, hangat dan harum tubuh Hinata meresap dalam jiwa dan raganya dan akan selalu Ia ingat hingga habis waktunya. Bagi Neji tidak ada lagi ucapan yang paling membahagiakan didunia ini selain, ucapan Hinata yang mengatakan.

"Aku mencintaimu."

'Please, tell me lies Teach me the love I need Your funny little lies Touch me and smile once more.'

Kebahagian yang Neji rasakan tidak ada habisnya saat Hinata memberikan kasih sayang padanya. Cara wanita itu saat memperlakukannya dengan lemah lembut, saat bercanda bersama wanita itu akan memberikan senyum yang teramat indah baginya. Membuat hidunya terasa lengkap.

'Why did you go? The warmth is lost This room is so cold (And I) don't know if I can make it on my own.'

Dan kenyataan datang menparnya. Membangunkannya ke kenyataan bahwa apa yang selama ini ia genggam, dan peluk erat tidak dapat menjadi miliknya. Hinata telah pergi dari sisinya, meninggalkanya. Kehangatan yang dulu ia rasakan diruangan yang ia sebut kamar mereka berdua, telah hilang hangat dan aroma dari wanitanya.

"Kenapa Hinata?"

'Your kiss Your sweet caress Your heartbeat Call my name But all are ghosts That haunt my heart Tears keep falling.'

Air mata mengalir turun bagaikan hujan. Menangisi setiap kenangan yang Hinata berikan padanya. Ciumannya yang lembut dibibir Neji masih terasa. Perhatian yang Hinata berikan melelehkan hatinya. Detak jantung wanita itu yang berdebar hebat menembus dadanya. Dan bisikan suara Hinata yang lirih saat memanggil namanya, menjadi candu baginya.

Tapi sekarang semuanya terasa bagaikan hantu yang menghantuinya disaat keberadaan Hinata yang menghilang dari hidupnya.

'I'd give up anything the world can ever offer. I give my heart to you There will never be no other Just to be by your side Just to feel your breath beside mine I'd give my soul if I had to No, nothing ever matters.'

Neji pernah berkata kepada Hinata apapun yang diinginkan wanita itu pada dirinya akan ia berikan dengan suka rela. Dunianya, detak jantungnya. Tidak ada yang lain hanya Hinata yang bernafas dalam pelukannya. Akan Neji berikan apapun bahkan jiwanya. Tiada yang lebih penting dari kehadiran wanitanya.

'I'll give up everything, the only one desire I give my heart to you and that will be forever
Just to feel you inside. Just to feel your heartbeat with mine I'm yours to take forever. No, nothing ever matters. So please.'

Ia berjanji segala yang ada padanya akan menjadi milik Hinata jika wanita itu menjadi miliknya. Sejak awal Neji adalah milik Hinata begitu juga sebaliknya. Hasratnya hanya untuk Hinata seorang, merasakan didalam wanita itu. Merasakan setiap debar jatung mereka yang berdetak seirama. Tidak ada yang lebih penting dari Hinata-nya.

"Jangan pergi.... Hinata tetaplah disini ku mohon. Jangan tinggalkan aku apapun akan...... ku berikan padamu. Siapapun dan apapun hubunganmu dengan ku jangan tinggalkan aku Hinata. Kamu milik ku dan aku milikmu, kita saling mencintai. Jadi tetaplah disisiku hm... Hinata."

Tangis putusasa Neji kumandangkan dikamar yang menjadi saksi kebersamaannya dan Hinata. Ia meratap memohon agar nama wanita yang ia sebutkan kembali kepada dirinya menemaninya diruangan yang kini kehilangan kehangatanya.

Neji tidak menyangka jika hari yang ia bayangkan akan menjadi kebahagiaan diseumur hidupnya menjadi awal ia kehilangan Hinata. Ia mendapatkan kabar jika wanita itu mengandung anaknya, anak mereka. Dan semakin lengkap juga kebahagianya Hinata yang selama ini sebatang kara dapat memiliki keluarga sendiri bersama dengannya. Hinata juga menerima lamarannya dengan penuh sukacita.

Dan perjalanan menemui orangtua Neji di kota lain yang selama ini belum mengetahui hubungan mereka terasa sangat mendebarkan tapi juga menyenangkan baginya. Ia tidak sabar memberikan kejutan ini. Sampai ia yang dikejutkan oleh sambutan tangisan kedua orangtuanya. Dan perkataan mereka yang terasa bagaikan hal yang menghentikan hembus nafasnya.

"Hinata! Putriku tidak Ibu sangka akan bertemu denganmu lagi selagi Ibu masih hidup. Maafkan Ibu nak yang lalai dan tidak mencarimu dari dulu."

"Maafkan Ayah juga Hinata Jika saja kamu tidak mengalami kecelakaan bersama kakakmu, kamu tidak akan meninggalkan Ayah. Dan seharusnya Ayah tidak menyerah mecarimu dilaut saat itu. Tapi terimakasih Tuhan saat ini kamu sendiri yang pulang kerumah berdua dengan kakakmu. Apa kau sudah mengingat adikmu Neji."

Adik? jadi selama ini ia punya adik. Kenapa tidak ada satupun foto kenangan ia bersama adiknya dirumah ini. Hal hal yang berhubungan dengan adiknya tidak ada satupun yang ada dalam penglihatan Neji. Ah ia ingat sekarang semua benda itu disimpan oleh Ayahnya didalam sudut gudang, karena tidak tahan dengan kesedihan kehilangan putrinya yang masih kecil.

Neji mematung diambang pintu ketika otaknya kembali mengingat setiap kenangan yang ia dan adik tersayangnya habiskan sebelum bencana menimpa mereka. Matanya menatap adiknya, atau Hinata kekasihnya. Ada sukacita dimata itu tapi ada juga kengerian karena berdosa, penyesalan. Dan kekecewaan.

Dan sekali lagi malam itu keluarganya dan Neji mengalami bencana, mereka kembali kehilangan Hinata. Anak, adik, dan seorang kekasih bagi masing masing pribadi. Dan kali ini Hinata tidak akan kembali lagi walaupun Neji mengiba dan memohon agar Hinata kembali disisinya. Bagaikan ditelan bumi keberadaannya menghilang. Hanya dengan secarik kertas bertuliskan 'Aku Mencintaimu Seumur Hidupku' Ia meninggalkan Neji dan tidak pernah kembali.

'I'm yours to take forever. No, nothing ever matters. So, please, tell me lies
So, please.'



End.

My PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang