Prolog
aku adalah aksara yang tak bermakna,sedangkan kamu fatamorgana yang ku paksa jadi nyata"
_Skala_-----
Seorang remaja yang memiliki hobi membaca dan menulis,yang hidup di keluarga sederhana di pinggiran kota, wajah yang penuh dengan harapan dari orang lain, ekspetasi ekspetasi dari orang lain, seolah dia menjadi satu-satunya orang yang bisa di andalkan.Dia adalah "Skala Arganatra" remaja yang masih duduk di bangku SMA.
"Kal?sini dulu nak, bantuin ibuk" panggil ibunya yang tengah sibuk membuat gorengan untuk dijual keliling.Seperti yang kalian tau, Skala memang terlahir dari keluarga yang sederhana.
"Iya buk" Skala langsung beranjak dari kursi belajarnya, menutup buku catatannya dan langsung menghampiri ibu nya."Mana yang bisa Kal kerjain buk?" Tanya Skala yang sudah berdiri di samping ibu nya sambil memakai celemek agar tidak membuat bajunya kotor.
"Kamu balik gorengan nya aja tu, hati-hati kena minyak ya Kal" ucap ibu nya, terlihat masih sibuk menyiapkan adonan tepung untuk gorengannya.
"Tenang aja,Kal tu udah jago" jawab Skala dengan percaya diri"E..bisa aja kamu Kal" sambil menjawab ,ibu nya mencubit pelan lengan Skala.Bukan hanya rajin belajar, Skala juga rajin membantu ibu nya, semenjak ayahnya meninggal karena sakit skala lah yang membantu ibu nya mencari uang untuk kebutuhan mereka.
Selesai membantu ibu nya,Skala mengambil handuknya dan mandi lalu bersiap pergi ke sekolah.Skala pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, karena jarak sekolah dari rumahnya tidak terlalu jauh.Dengan memakai seragam putih abu-abu lengkap dengan dasi,Skala berangkat dari rumahnya ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Skala berjalan kelas nya, terlihat kelas ber-papan nama XI MIPA 2 adalah ruang kelas Skala.Dia meletakan tasnya di meja kemudian menarik kursinya dan kemudian duduk, menyiapkan buku di meja nya.
Brak!
Pukulan keras di meja Skala tepat di depan matanya, tentu saja membuatnya kaget, Skala tersentak karena suara keras itu.Tentunya kemudian Skala menoleh perlahan mulai dari tangan yang berada di atas mejanya sampai ke pelaku yang memukul meja dengan kera. "Santai kali liatin nya,mau gue copot tu mata?" Ucap cowok dengan penampilan seperti preman sekolah itu.Ya, kancing baju yang tidak dikancingkan,dasi yang terlilit di telapak tangannya dan tentunya baju seragam yang tidak di masukan.
"Kenapa Van?" Tanya skala dengan santai kali ini, berusaha terlihat tenang walaupun jantung nya masih berdegup kencang,tersentak karena suara keras tadi.
"Liat PR sejarah lo dong" jawab Vano,ya anak nakal itu bernama Vano. Tepatnya "Alvano Tetara" murid yang terkenal pemecah rekor catatan buku BK terbanyak ,yang bikin heran kenapa dia engga di keluarkan aja dari sekolah?Ssshhh...Dia anak guru bahasa Indonesia di sekolah itu.
"Sebentar" jawab Skala, langsung mengambil buku tugas sejarah di tasnya.Menyerahkan buku itu ke Vano.Tentunya Vano langsung mengambil buku itu secara kasar.
"Makasih!" Jawab nya lalu pergi kembali ke mejanya untuk menyalin PR Skala.
Skala hanya terdiam dan kemudian mengambil buku harian nya,dia tidak menulis apapun,tapi dia menggambar sebuah ruangan kelas yang kosong dan hanya ada satu orang dalam gambar itu, seorang remaja yang duduk sendirian di kursi pojok ruang kelas. Gambar penuh makna tetapi terlihat biasa saja di mata orang yang tidak tau artinya.Tidak lama kemudian,jam berdentang dan menunjukkan pukul 7:30 bersamaan dengan suara lonceng arti kelas akan segera dimulai.Benar saja beberapa menit kemudian guru datang,ya guru sejarah.Guru itu bernama Bu Bintang,murid sering memanggil nya dengan sebutan 'bu Bin' begitulah.Dan akhirnya kelas di mulai
"Selamat pagi semuanya" ucap Bu Bin memulai kelas dengan sapaan dan senyum
"Pagi bu' Bin" ucap murid-murid secara bersamaan.
"Sudah selesai PR nya kan?ayo kumpulkan ke depan" ucap Bu Bin.Tentunya satu persatu murid maju dengan membawa buku tugas sejarah dan meletakkannya di meja Guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA AGHANATRA
Teen Fiction"aku adalah aksara yang tak bermakna,sedangkan kamu fatamorgana yang ku paksa jadi nyata" _Skala_