Bab. I

198 37 38
                                    

Hai guys

Sehat selalu yah.




Kamar dengan pencahaya minim itu terasa hangat di tengah malam yang dingin. Pendingin yang ada di sana tidak lagi ada fungsi nya. Bukti nya dua insan berbeda jenis itu malah semakin berpeluh. Tubuh mereka mengkilat saat cahaya bulan di malam hari menerpa di balik kaca jendela kamar besar itu. Kedua nya masih sama sama mencari. Mencari sebuah asa untuk satu kata kepuasan. Bahkan waktu saja tidak mampu mereka hentikan, karena di ufuk sana cahaya surya mulai terlihat. Meski hanya segaris kecil terlihat di ujung langit nan jauh di sana.

Erangan dan desahan panjang menjadi penanda asa yang mereka cari telah putih. Deru nafas dari kedua nya terasa saling bersahutan. Raut bahagia terpancar dari kedua nya. Yang terjelas senyum memukau pria dengan mata tajam itu.

Membubuhkan kecupan di kening penuh cinta. Setelah nya bangkit dari ranjang besar itu. Guna menghirup udara pagi yang beberapa jam lagi akan tiba.

Satu batang nikotin terselip di sela sela jari nya. Menyesap nya dan mengeluarkan asap putih ke udara.

Grep

"Kenapa di sini. Kau tidak kedinginan?" Tanya si wanita dengan selimut besar membelit tubuh nya. Memeluk posesif tubuh si pria yang saat ini mengenakan kimono tidur nya.

"Tadi memang terasa dingin. Tapi tidak lagi sekarang" si pria meletakan satu tangan nya di atas tangan si wanita yang mengelilingi perut nya.

Drrr drrr

"Ponsel mu berbunyi. Biar aku ambil" si wanita bebalik berjalan ke arah nakas dan meraih ponsel yang berdering dengan kencang nya.

"Ini. Istri mu" si pria menatap sendu wanita yang sedang senyuman manis memberikan ponsel nya. Si pria menggengan tangan si wanita yang saat itu hendak beranjak dari sisi nya.

"Hallo. Iya aku lembur lagi di kantor. Maaf tidak menghubungi mu. Aku ketiduran. Baiklah. Iya. Aku pulang sekarang"  si pria menutup ponsel nya. Dan memeluk erat wanita yang sedari tadi mendengar percakapan nya.

"Anak ku sakit. Dan dia membutuhkan ku. Tidak apa kan aku tinggal"

"Tidak apa. Anak mu lebih penting"

Cup

"Terima kasih sudah mengerti keadaan ku"

"Semua untuk mu sayang"

"Mau mandi bersama?"

"Kau belum lelah?" Tanya si wanita memainkan jari lentik nya di dada bidang pria nya.

"Aku tidak akan pernah lelah jika itu dengan mu" bisik si pria di telinga si wanita.

"Aku milik mu sayang" ucap Si wanita mengecup dada bidang yang terbuka itu.

Dan mereka kembali melakukan kegiatan panas itu di dalam kamar mandi. Dengan berbagai gaya yang mereka tau demi satu kepuasa. Baik si pria mau pun si wanita kedua nya sama. Sama sama gila nya jika itu urusan se*.

***

"Bagaimana keadaan anak saya dokter?"

"Hanya demam biasa. Saya akan resepkan obat dan minum dengan teratur. Banyak istirahat yah" ucap si dokter yang mengusap rambut anak laki laki yang wajah nya terlihat pucat.

"Terima kasih dokter"

"Sama sama tuan Kim"

*

Mereka sudah kembali kerumah,
Kim Taehyung menggendong Wobin anak lelaki nya masuk kedalam kamarnya. Menidurkan nya dan membelai nya sayang.

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang