Just a Oneshot VIII

Makna Harapan

Naruto - Masashi Kishimoto
Honkai Impact 3rd - HoYoverse
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Hua Fu]
.
.

Asap mengepul di mana-mana.

Sementara itu, tepatnya di sudut lain wilayah ini, seorang gadis muda mengenakan kacamata menatap kerusakan yang terjadi di sekitarnya dengan ekspresi kosong.

'Apa.. apa yang sebenarnya terjadi?'

Dia tidak tahu kenapa ini semua bisa terjadi. Awalnya, dia hanya berencana pulang ke rumah setelah pergi selama enam bulan, dan tidak lupa reuni dengan teman baiknya di sekolah dulu.

'Jangan bilang... semua orang di sini telah mati, dan alasan mengapa aku masih hidup karena... aku pergi waktu itu.'

Dia hampir terjatuh saat merasakan guncangan keras di sekitarnya. Gadis itu melebarkan matanya saat melihat tiga makhluk kategori non-human jatuh dari langit dan sekarang mengitari dirinya.

'Seingatku, aku pernah mendengar mereka di berita, jangan bilang-'

Mereka langsung menerjang perempuan ini. Dia terbelalak dan merasa nyawanya akan melayang sebentar lagi.

'Enggak, aku...'

5 meter.

4 meter.

'...masih ingin...'

3 meter.

2 meter.

'...hidup!'

Kilat hijau menyambar ketiganya.

Gadis itu terkejut bukan main. Seakan belum cukup, sosok berarmor dari ujung kepala hingga kaki mendarat di hadapannya, dan itu terlihat heroik dari segi warna biru-perak dan corak zirahnya.

Namun, sekelompok makhluk serupa juga mendarat lagi di hadapan keduanya, dan mereka berjumlah lebih banyak dari sebelumnya. Di saat bersamaan, udara juga dipenuhi monster lain, tapi kali ini mampu terbang dengan sayap.

"Jangan cemas."

"Eh?"

Sosok beramor itu beralih ke arah gadis itu. Walau terhalang helm, dia bisa merasakan kalau orang dibalik pakaian mekanik itu tersenyum kepadanya.

"Selama ada aku di sini..."

[Synchronize Activated! Ready For Assault]

Suara robotik terdengar dan sebuah katana muncul digenggaman tangannya. Dia menengadah dan perlahan menarik pedang itu dari sarungnya.

"....aku bersumpah, akan melindungi dirimu!"

[Uranus Drive]

Sosok berarmor ini lenyap disertai kilat biru. Petir menyambar dan secara cepat para makhluk yang ada di daratan mati terbelah. Saat gadis itu mengamati langit, dia bisa melihat kalau pahlawannya itu menerjang setiap musuh dengan akurasi tinggi, bahkan sesekali melihat petir dalam bentuk naga sebagai serangannya.

"..."

'Aku...'

Gadis itu ekspresinya serius.

'...ingin jadi sepertinya.'

Tekad membara berkobar di hatinya.

...

Dua orang terlihat berjalan di lorong kapal ini. Satu mengenakan setelan militer dan satunya lagi memakai qipao biru-putih serta kacamata.

"Gimana keadaan unit lain?"