Hai apakah kalian ingin mendengar sebuah cerita yang membosankan? Tanpa adanya tokoh utama ataupun pangeran didalamnya?. Mungkin ini hanyalah semua cerita pendek yang membosankan, jika kalian ingin tetap membacanya maka bacalah, karena aku hanya ingin bercerita sedikit.
Ku hanya menggapai bintang ku? Apakah itu sulit? Atau apakah itu akan mustahil bagi gadis yang berkulit coklat yang biasa-biasa saja? Why? Semua orang mempunyai bintang yang ingin mereka gapai atau ini disebut mimpi.
Saat kita membuka mata untuk pertama kalinya apa yang kalian lihat? Sebuah atap rumah sakit? Mata ibu? Atau hanya warna yang buram?.
Siapa yang ingat itu, kita terlahir tanpa mengetahui apapun dan ibu. Seorang wanita yang melahirkan kita ke dunia dengan mempertaruhkan nyawa demi kita agar bisa melihat dunia.
Di rumah, sebuah kampung halaman tempat kita tinggal bersama ayah ibu ataupun saudara adik/kakak laki-laki/perempuan, kampung halaman adalah tempat pertama kita menginjakkan kaki atau mungkin merangkak dan juga berlari disana, rumah kita yang membuat kita nyaman dan aman.
Itu semua hanya berlaku pada beberapa anak tidak seperti seorang gadis yang berbeda jauh dari anak-anak yang lain, ia lahir sempurna mempunyai ke2 bola mata ke2 tangan dan juga kaki ia dapat bicara lancar bahkan kepintaran nya lebih dari anak-anak seusia nya namun, apa yang membuat anak itu berbeda?
Ayah dan ibu. Itu 1 jawaban yang tepat untuk gadis kecil itu karena status sang ayah yang tukang mabuk dan ibu yang hanya pekerja buruh membuat nya di pandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar.
Kampung halaman yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk gadis itu kini hanya sebuah bualan belaka, kini usianya sudah menginjak balita. Sang ibu yang selalu bekerja dan bekerja sampai tak sadar bahwa putri kecilnya itu telah tumbuh menjadi anak yang pintar, gadis kecil itu menjadi pintar belajar apapun yang ia suka namun semua pupus ketika ia menginjakkan kaki nya di sekolah.
Ya. Tentunya status kembali di pertanyakan. Gadis itu hanya ingin berteman, belajar, bermain, dan bertanya pada guru. Namun itu semua tercekik oleh ketakutan di kampung halaman ia selalu di kucilkan lalu bagaimana dia bisa beradaptasi dengan sekolah?
Gadis kecil yang di tarik untuk menjadi dewasa topeng bahagia yang telah ia pakai bahkan saat usia nya masih begitu muda. Ia tertawa bahagia di depan teman-temannya dan karena kepolosan nya ia selalu di khianati oleh teman-temannya.
Suatu hari ketika hari pramuka gadis itu dengan murid-murid yang lainnya pergi ke lapangan untuk berlatih semua murid memanggil guru dengan panggilan bunda dan ayah lalu ketika gadis itu ingin memanggil bunda pada sang guru hati nya terasa takut, ia takut akan kesalahan ia takut akan cemohan dan cacian teman-temannya akhirnya ia terdiam selama jam di lapangan.
Setiap hari dengan kaki nya yang pendek ia berjalan di jalan raya besar untuk kembali ke rumah tanpa teman tanpa siapapun, gadis yang belum berusia 10thn berjalan menyusuri jalan raya yang begitu banyak motor mobil yang melintas. Satu hal yang ia pikirkan ‘aku ingin berjalan bersama teman aku mau mempunyai teman’ ucap nya dalam hati lalu matahari yang terik berada di atas kepala nya dan munculah bayangan diri nya. Gadis itu dengan senang berjalan bersama bayangan yang mengikuti nya seakan ia mendapat kan seorang teman dengan mengulurkan tangannya dan bayangan tersebut seperti menggenggam tangan gadis itu.
Tiba nya di rumah gadis itu Mengganti baju sendiri tanpa ibu ataupun ayah yang menyambut nya pulang sekolah. Ia pun dengan senang berlari ke luar dan bermain dengan sepeda kecil nya dengan ban mati ataupun di sebut ban yang bukan terbuat dari karet. Sepeda yang usang dan tubuh nya juga yang sudah semakin besar, namun ia tetap tersenyum dan membawa sepeda itu menuruni jalan yang menuju lapangan kecil di depan rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGEL ("suatu pagi aku membuka mata dan berharap aku m4t1")
Cerita PendekSering sekali aku berfikir untuk kembali ke masa lalu saat dimana aku bisa bermain dan bersenang-senang tanpa mengetahui apapun. Namun, aku sudah terlalu lama menutup mata dan telinga ku untuk dunia ini, saat ketika aku membuka mata ke dunia luar ak...