3

2 1 0
                                    

Di kediaman mansion mewah Williams
Syaluna tengah menatap foto laki-laki yang amat la cintai namun cinta tak terbalaskan, la sering mengungkapkan bahwa la mencintai nya namun la salalu diam dan sering berbilaku kasar kepada luna,
" Apakah kamu mencintai diriku kak seperti aku mencintai dirimu apakah kamu terus menolak perasaan ku seperti kemarin-kemarin sakit kak ketika kamu memperlakukan ku dengan kasar tapi perasaan ini nggak bisa aku paksa, aku berterimakasih
Kamu menyelamatkan waktu itu " Lirih luna dan bangkit dari ranjang dan akan bersiap ke kantor vano menemui vano laki-laki itu dan mengungkapkan perasaanya entah untuk keberapa kalinya, la menatap dirinya dikaca kamar sangat perfect senyum tipis menghiasi wajahnya yang cantik jelita dan anggun itu " Untuk entah keberapa kali nya aku akan mengukapanya
namun kamu terus menolak entah apa kurangnya aku dimata mu, dan jika hari kamu menolakku lagi aku akan pergi
Dari hidupmu, aku capek kak biar ku pendam perasaan nya ini sendiri dan ku harap kau bahagia walau bukan dengan ku " Gumamnya dan beranjak pergi dari  kamar
                           ***
" Mau kemana kamu luna " Ucap Dhalina ketika melihat luna keluar rumah, luna pun memberhentikan gerakan keluar dari rumah mewah tersebut dan membalikkan badannya kebelakang terlihat sang ibu tengah berjalan mendekati nya, la menatap datar wanita baru baya yang berusia sekitar 44 tahun itu " Saya mau pergi keluar sebentar " Ucap syaluna datar dan melanjutkan langkahnya keluar dari mansion tersebut sedangkan Dhalina terdiam mendengar nada dingin sang anak baru kali ini mendengar nya membuat nya tertegun namun la tak ambil pusing " Awass! Saja itu anak buat malu aku kasih pelajaran " Gumam Dhalina dalam hati dan beranjak pergi dari sana, sedangkan syaluna diperjalanan menatap jalan entah la sungguh bosan hidup menjalani dan menghadapi kerasnya kehidupan, " hikss hiksss kenapa Tuhan apa emang aku tak pernah ditakdirkan di cintai disayangi hiksss jika hari ini aku ditolak aku akan pergi jauh memulai kehidupan baruku tanpa cinta, SUDAH CUKUP aku nyerah aku pergi dan Terimakasih " Gumam luna dan kembali fokos menyentir mobil dengan kecepatan sedang, dan sekali kali mengikuti alunan lagu yang terdengar di indra pendengaranya

Love in silence ( hurt and regret) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang