00.30

22.2K 1.8K 1.3K
                                    

Hai, Vren!

Follow sebelum baca yaa, banyak part yang akan aku private.

Baca ulang part sebelumnya ya🥰

Absen jam berapa kamu baca part ini

"EJAAAA! Gue aduin ke abang, lo, ya!" teriakan melengking seorang gadis serta suara derap kaki yang saling mengejar dari luar ruang kerja membuat lamunan Deo terhenti begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EJAAAA! Gue aduin ke abang, lo, ya!" teriakan melengking seorang gadis serta suara derap kaki yang saling mengejar dari luar ruang kerja membuat lamunan Deo terhenti begitu saja. Tak menunggu waktu lama pintu ruang kerja pria itu terbuka begitu saja dan menampilkan seorang gadis yang berlari masuk sambil menangis masih dengan seragam sekolah lengkap di tubuhnya.

Deo menghela napas pelan, kemudian dengan segera menaruh ponsel serta barang pecah belah di atas mejanya ke dalam laci, ia mengamankannya terlebih dahulu.

"Abaaaang!" teriak gadis itu sesaat setelah menubrukkan tubuhnya ke tubuh Deo yang duduk di balik meja kerja. Seorang laki-laki dengan seragam sekolah yang juga lengkap di tubuhnya, muncul dari balik pintu ruang kerja itu dan berjalan mendekat ke arah Deo dan gadis yang tengah menangis meringkuk di dekapan Deo.

"Eja," panggil Deo dengan nada rendah, membuat Eja yang baru saja masuk ke dalam ruangan merasa terintimidasi.

Eja terlihat menahan napasnya sebelum akhirnya menghela napas pelan. "Iya, Bang," jawab laki-laki itu lesu.

"Kamu apain adik kamu?" tanya Deo langsung sambil meraih wajah Noya yang bersembunyi di dadanya.

"Eja jahat, Bang!" seru Noya, ia mengeluarkan kertas lecek dari dalam kantong seragamnya lalu menyodorkannya ke wajah Deo. Deo sempat heran sejenak sebelum akhirnya menerima sodoran kertas itu dan membacanya

"Oya merasa terdzolimi, Bang!" teriak Noya lalu kembali menyembunyikan wajahnya di tubuh kakaknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oya merasa terdzolimi, Bang!" teriak Noya lalu kembali menyembunyikan wajahnya di tubuh kakaknya itu.

Deo menatap datar kertas di tangannya, lalu kemudian pandangannya naik menatap Reza yang sudah keringat dingin di depan meja kerjanya. Pria itu menghela napas pelan, seingatnya setahun yang lalu Reza dan Noya masih menjadi adik kembar emas-nya yang sangat kalem dan penurut.

Kenapa tingkat bar-bar keduanya meningkat pesat semenjak masuk ke bangku SMA. Minggu lalu kaca mobil Deo pecah karena Reza dan Noya saling melempar batu di halaman depan rumah. Lima hari yang juga Deo harus mandi pagi dua kali karena tersiram guyuran jus jeruk akibat pertengkaran keduanya saat di meja makan. Dua hari yang lalu barang-barang di kamar Deo rusak akibat tingkah laku barbarian kedua adiknya ini.

02.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang