hidup itu adalah sebuah perjalanan singkat yang dipenuhi dengan banyak masalah, perjuangan dan hasil yang nyata
seperti dua orang gadis yang harus memaksakan sebuah kehidupan mereka, setelah perginya 2 cahaya yang selama ini selalu membuat mereka hi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"berat nya kehidupan, yang kini sedang menunggu balasan tuhan" . . . . . <•••••>
Di kelas yang amat sangat berisik, namun seorang gadis berponi hanya diam duduk sambil mendengar musik, hari ini seseorang yang baru saja mengajak nya berteman kemarin tidak hadir kesekolah dan Lisa tidak tau alasan nya
jam pelajaran pertama baru saja selesai, saat ia hendak bangkit tiba tiba empat orang gadis menghalangi jalannya dan meletakkan 4 buku diatas meja, "kerjakan catatan kami!", Lisa mendongak menatap nayeon, "aku memberimu kesempatan"
"tapi aku tidak ingin bergabung dengan Kalian"
Mina berdecih, "bergabung dengan kami?, kau bahkan lebih pantas jadi pengemis!", Lisa menatap tajam Mina yang mengatakan itu
"kau akan dibayar setiap kali mengerjakan tugas kami, gimana?, setuju?", Lisa terdiam sejenak selagi berpikir, sepertinya ia harus membantu Jennie untuk kelangsungan hidup mereka, jujur ia merasa kasihan pada kakaknya itu yang selalu kerja dan pulang malam
"geurae"
nayeon tersenyum menang, "besok dikumpulkan, hari ini juga kau harus selesaikan tugas itu"
"Michyeosseo?!, kau tau ini bukan satu kan! tapi empat-"
"tidak ada hewan yang berani membantah majikannya lisa-ya..", potong nayeon yang semakin mendekat kan wajahnya pada Lisa
"kau itu dibayar, jadi ingatlah posisi mu disini atau tidak-"
"akhhh!", ringis Lisa saat rambutnya nya tiba tiba ditarik oleh nayeon, "lepas!"
nayeon melepaskan nya dan tersenyum desis, "kau akan tau akibatnya jika berani melawanku!"
"selamat mengerjakan!", 4 gadis itu pun pergi meninggalkan lisa yang kini masih mengusap kepalanya yang sakit
"sialan!"
- -
sudah sekitar 15 menit Jennie menunggu didepan pintu gerbang, tapi Lisa masih belum menampakan dirinya yang bahkan saat ini terlihat lingkungan sekolah sudah sepi, Jennie memasang wajah kesalnya, ia akan terlambat bekerja jika begini
"unnie!", suara panggilan seseorang itu muncul di pendengaran Jennie, "kajja-"
"kau kemana saja Lisa?!", Lisa bungkam saat tiba tiba Jennie bersuara sedikit tinggi kearahnya, "kau tau kan kalau unnie harus bekerja setelah ini!"
Lisa menunduk dengan perasaan bersalah, ia sungguh tak memikirkan hal itu, "mianhae...tadi-", Jennie tak menggubris ucapan Lisa yang terpotong dan langsung naik ke sepedanya
sedangkan Lisa menarik nafasnya pelan lalu naik secara perlahan bahkan gadis itu enggan memegang bahu sang kakak karena takut
sesampainya di depan rumah, Jennie langsung menurunkan Lisa dan tanpa basa basi ia pun kembali mengayuh sepedanya cepat
