Tandai typo ya gess..
semoga kalian suka sama part ini yaa..Happy reading 💐
****"masih memikirkan apa arti cinta yang sesungguhnya, apakah cinta itu harus memiliki? atau hanya sebatas mengagumi?"
–Lyra Argin Raverin****
Setelah dari uks Lyra memutuskan untuk kembali ke kelasnya, meskipun dia sempat berdebat sedikit dengan Lia, pasalnya, lia yang menyarankan agar Lyra tetap istirahat di uks tetapi Lyra tidak mau, alhasil Lia mengalah dan membiarkan Lyra kembali ke kelasnya.
Sesampainya di depan kelas, ternyata sudah ada guru yang mengajar di dalam. "Assalamualaikum Bu" salam Lyra sambil membuka pintu. "maaf Bu saya telat, habis dari uks dulu tadi" lanjut Lyra dengan menundukkan kepalanya.
"Waalaikumsalam, iya gapapa silahkan duduk di tempat mu" jawab Bu Ita. "terimakasih bu" ucap Lyra sambil berjalan menuju ke tempat duduknya.
Bu Ita kembali menjelaskan materi matimatika, eh salah, matematika maksudnya. pelajaran matematika adalah pelajaran yang tidak di sukai seluruh murid, termasuk Lyra.
Tidak terasa jam pulang telah tiba, dan seluruh murid berhamburan keluar kelas. Lyra menyusuri koridor sekolah seorang diri karena sekolah mulai sepi.
"Gue gak berangkat kerja selama tiga hari, pasti gue bakal di pecat" gumam Lyra sendu.
Sesaat kemudian Lyra menggeleng "gak, gue gak boleh mikir gitu, pasti masih ada kesempatan lagi" ucap Lyra menyemangati diri sendiri.
Lyra memutuskan untuk langsung menuju ke restoran tempat dia bekerja, sesampainya di sana Lyra langsung menemui menejer restoran.
"Assalamualaikum pak" salam Lyra sambil membuka pintu.
"Waalaikumsalam" jawab sang menejer sambil melihat ke arah Lyra.
"Masih berani datang ke restoran ini ya? kamu tidak bekerja selama tiga hari! dan sekarang masih berani datang?" bentak menejer itu.
Lyra hanya menundukkan kepalanya. "maaf pak" hanya kata itu yang mampu Lyra keluarkan.
"Tidak ada kata maaf! sekarang kamu saya pecat!" tekan menejer itu yang spontan membuat Lyra mengangkat kepalanya. "jangan pak, saya mohon, saya janji enggak bakal ngulang lagi" mohon Lyra.
"Sekarang keluar dari restoran ini, dan jangan pernah datang ke restoran ini lagi" usir sang menejer setelah meletakkan amplop yang berisikan gaji selama Lyra bekerja di sana.
"ta--tapi pak--" ucap Lyra yang di potong oleh menejer itu.
"Gak ada tapi tapian, sekarang keluar, atau perlu saya panggilkan pegawai lain untuk mengusir mu?" tanya sang menejer. Lyra menggeleng, dia memutuskan untuk pergi dari restoran itu.
Lyra berjalan menyusuri trotoar seorang diri, langit mulai gelap, jalanan mulai sepi, Lyra berniat untuk menelfon Vano tapi urung, karena takut jika Vano akan memarahinya.
Dia memutuskan untuk berjalan sendiri. di pertengahan jalan dia melihat sesuatu yang membuat Lyra mematung.
Ada anjing yang sedang tertidur di pinggir trotoar jalan. Lyra yang melihat anjing itu pun bergidik ngeri. dia berniat untuk putar balik tapi rumahnya sudah dekat, ingin jalan terus tapi takut anjing nya terbangun dan mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra
RandomDi sini bercerita tentang betapa sempurnanya para pemeran, dari pemeran utama sampai figuran. Tokoh di cerita ini semuanya 'sempurna' baik secara fisik, mental, maupun batin. {}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{🥀}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{} "Jangan memaksa orang...