Hari ini adalah hari pertama Haikal menginjak masa SMA dengan pribadi yang baru, sudah terlampau 2 bulan ia diangkat menjadi seorang anak dari Diaksa.
Hari ini lebih spesial karna Haikal diantar dengan Nalaya dan Diaksa, terkecuali Bumi yang juga sedang ospek dikampusnya.
"Semesta, nanti kalau ada apa-apa boleh telfon Ayah langsung ya? kalau gak gitu Bunda atau Abang ya!" tutur Diaksa mengelus rambut tebal Haikal, anak itu masih tersenyum manis.
"Jangan lupa dimakan bekal–nya, kalau gak suka bilang Bunda," ujar Nalaya.
"Engga, Ha– Semesta pasti suka kok!" sahut Haikal mengambil kotak bekal ditangan Nalaya dengan senyum tipis yang terus terulas dibibir–nya.
"Udah sana, nanti telat Adek" pintah Diaksa, lalu membalikkan badan Haikal.
Anak itu hanya menurut, lalu berjalan melangkah menjauh dari dua sejoli yang ia anggap kedua orang tua–nya itu.Haikal menghembuskan nafasnya kasar dilorong, ia harus terbiasa dengan nama Semesta nya, tak boleh ada orang yang tau dengan nama asli Haikal.
Haikal mengalihkan pandangannya kepojok lorong, dia tidak salah melihat 'kan? Iya! Itu Anlio yang berdiri bersama sepasang anak kembar!
Haikal ragu untuk menyapa–nya, dan kini dirinya telah mengganti nama menjadi Semesta Diryaksa Chandrakala.
empat mata itu sempat saling memandang, sebelum Haikal mengalihkan pandangan itu kedalam kelas disampingnya.
"Lo siapa?" tanya pemuda itu menghampiri Haikal yang masih berdiri ditempatnya.
tangan pemuda itu bergerak melihat nametag diseragam pemuda didepannya, matanya kembali bertatapan sendu.
"Oh kirain, salah orang gue kayaknya."
lantas pemuda itu kabur dari hadapan Haikal, meninggalkan senyum singkat yang terulas dibibir Haikal.Anlio tidak lupa dengan Haikal 'kan? Ah, kini Haikal lebih senang dengan hal itu.
Jam perkenalan pun dimulai, masing-masing dari anak memperkenalkan diri–nya dihadapan kelas sesuai dengan nomor absen mereka.
pandangan Anlio tak luput dari Haikal yang duduk sendiri dipojok memainkan jari–nya.
Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh Anlio, saat Haikal memperkenalkan namanya.
"Selamat pagi semua, nama saya Semesta Diryaksa Chandrakala. bisa dipanggil Semesta aja."
Haikal menatap Anlio yang masih menatap bingung wajah Haikal, anak itu tidak peduli setelahnya ia berjalan kembali ke tempat duduknya.
Haikal dikejutkan oleh keberadaan Anlio didepannya.
"Hai, sekarang kita jadi teman, lo suka futsal?"
Pertanyaan itu hanya dibalas gelengan oleh sang empu, tetapi Anlio tidak menyerah untuk terus bertanya membuat Haikal kelimpungan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strangers
Fanfic❝ 𝐊amu tidak akan menemukan kebahagiaan yang sama disosok yang berbeda, semua orang punya hangat peluknya masing masing, punya nyaman pundaknya sendiri sendiri, sebab itu satu yang hilang tidak akan bisa digantikan dengan seribu yang datang. ❞