Kekaisaran Astralus adalah Kekaisaran yang telah berjaya memimpin dunia selama lebih dari 400 tahun. Asal nama Astralus sendiri berasal dari nama seorang pemimpin hebat di masa lalu yang mendirikan Kekaisaran ini. Pemimpin Kekaisaran ini disebut dengan Kaisar, dan seluruh penjuru dunia tunduk di bawah perintah sang Kaisar. Dengan jabatan yang sangat tinggi serta kekuasan yang sangat luas membuat Kaisar dan anggota keluarganya sangat di junjung dan dihormati oleh seluruh rakyat di penjuru dunia, akan tetapi di sisi lain kaisar dan anggota keluarganya juga sangat rentan akan ancaman, maka dari itu untuk menjaga keamanan, kehormatan, dan eksistensi Kekaisaran yang sangat vital akhirnya di bentuklah organisasi militer khusus yang disebut dengan Korps Pelindung, organisasi militer ini didirikan tak lama setelah terbentuknya Kekaisaran, korps pelindung sendiri juga sudah sangat melegenda, bahkan mereka sampai memiliki budaya dan kisahnya sendiri, namun di samping itu organisasi ini memiliki stigma yang buruk di masyarakat, hal itu karena tindakan mereka yang terkenal brutal dan tanpa ampun dalam menindak musuh-musuhnya, siapa pun pasti akan berpikir ulang jika mengetahui akan berurusan dengan Korps Pelindung.
****
Dimana Nyonya Putri?" Ujar salah seorang dari mereka dengan tergesa-gesa. Arthur dan komandan polisi langsung menyiratkan sang Putri yang tengah bersimpuh lemah. Pria berjubah kulit hitam dengan ban lengan merah di lengan kanannya itu segera memberikan aba-aba lewat gerakan tangannya. Keempat Anak buahnya pun menyambut, mereka langsung menghampiri dan memeriksa keadaan sang Putri.
"Siapa yang menyelamatkan Nyonya?" Pria itu bertanya dengan tegas.
"Ahh... itu aku" ucap Arthur.
"Apa-apaan aku?" Ajax menyela lalu ia menghampiri Arthur dan langsung merangkul tubuh cowok berambut coklat itu, "Itu kami pak Hehe... ."
"Apa kalian memiliki peran dalam penyelamatan ini, pak polisi?" Pria itu bertanya ke komandan polisi.
"Tidak pak... Sebenarnya saat kami datang kesini penculik itu sudah dilumpuhkan!" Jawab komandan polisi itu.
"Oh baiklah. Kalo begitu sekarang saya minta kalian semua untuk berjaga di bawah!"
"Tapi pak-" Komandan polisi itu memprotes ucapan si prajurit berjubah hitam.
"Tak ada tapi-tapi, ini perintah!" Titah tegas si perwira Korps Pelindung. Komandan polisi itu segera menyadari kalau ia tak bisa melawan perintahnya, lalu ia pun langsung menginterupsikan seluruh anak buahnya untuk turun kebawah.
Setelah seluruh pasukan polisi turun, perwira korps pelindung itu pun segera mengajak Arthur berjabat tangan.
"Kau pasti Arthur, si kesatria muda yang sedang naik daun itu?"
"Hehehe... iya-Pak!" Jawab Arthur canggung seraya menerima jabatan tangan Pria itu. Bersamaan dengan itu Ajax terlihat menggembungkan pipinya, kok cuma Arthur doang sih yang dikenal padahal kami kan setim, Ajax membatin.
"Bisa kalian ceritakan seperti apa kronologi kejadiannya?" Pria itu mengeluarkan buku kecil dan pena dari saku jubah kulitnya.
"Akan kami ceritakan pak, tapi sebelum itu kalian harus mengamankan 2 anak buah penculik itu terlebih dahulu!" Ucap Arthur.
"Oh tenang saja, sebelum kami sampai kesini kami sudah bertemu dengan mereka. kami menemukan meraka dalam keadaan tak sadarkan diri dan dengan kaki serta tangan yang sudah terikat, dan saat ini mereka berdua sudah di amankan oleh beberapa bawahanku." Ujar pria berjubah hitam itu. "Pasti kalian juga yang melumpuhkan mereka, kan?"
"Betul pak, lebih tepatnya sih aku dan Luna." Ajax menjawab dengan penuh rasa bangga.
"Oh begitu ya, Aku tidak tau lagi harus berkata apa, tapi yang pasti aku ingin mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya karena telah menyelamatkan Nyonya Putri." Ucap Pria berjubah hitam itu sambil memperagakan gestur tubuh menghormati. "Keselamatan Nyonya seharusnya menjadi tanggung jawab kami tapi karena kami lengah tragedi ini akhirnya terjadi." Perwira itu nampaknya sangat merasa bersalah atas segala hal yang telah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lagend of the True Knight
Fantasíakebaikan, keadilan dan kebenaran. Tiga kata itu cukup subjektif bukan? Yah meskipun ketiga kata itu memiliki definisi universalnya, akan tetapi tetap saja setiap orang memiliki parameternya sendiri dalam memaknai ketiga kata itu. begitu pula dengan...