Hari pertama memulai sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama dimulai dengan adanya Masa Perkenalan atau biasa dikenal dengan MOS.
Sebagai seorang yang tidak pernah semangat dengan kegiatan di pagi hari, aku memilih untuk berdiri pada barisan paling belakang, Mengikuti runtutan acara kegiatan MOS tersebut.Di ujung lapangan terlihat seorang sosok lelaki berkulit putih yang sejak awal memandang ke arahku, tidak mau geer dan risih akan pandangan tersebut, aku memastikan arah pandangannya, apakah ia benar benar menatap ke arah ku atau hanya perasaanku saja. Namun, ternyata benar pandangannya tertuju padaku, aku balik memandangi wajahnya, namun bukannya ia menghentikan pandangannya, ia justru makin menatapku dalam ditambah dengan senyuman kecilnya. "Aneh" desisku.
Lelaki itu mengenakan jas yang sama dengan kakak-kakak di depan yang sedang memberikan arahan kepada siswa-siswi baru, Kupikir ia juga salah satu anggota dari OSIS. Namun, ia terlihat jauh berbeda dari kakak-kakak osis lainnya. Ia terlihat lebih santai dan berantakan dibanding yang lainnya. Kegiatan hari itupun selesai. Aku beranjak pulang tanpa berbincang kepada teman-teman baru yang sama sekali belum ku kenal, tidak ada niat sedikitpun untuk aku berkenalan. Aku memang sulit dalam memulai percakapan, bukan sombong ataupun acuh, aku hanya merasa sedikit canggung.
Keesokan harinya berjalan seperti biasa, diawali dengan baris sesuai kelompok untuk mendengarkan arahan dari kakak-kakak OSIS, namun sekarang seluruh siswa dan siswi diarahkan ke aula, serta dibagikan satu lembar berisi kolom nama serta jabatan. Saat sampai di aula, kami diberitahu untuk mencari kakak-kakak yang menggunakan jas untuk meminta nama serta jabatan dan juga tanda tangannya . Nama yang tertera pada jas tersebut ditutupi lakban sehingga kita memang harus menanyakan namanya sampai dapat"Ck" desisku yang sedari awal memang tidak semangat dalam mengikuti masa masa mos ini.
Aku berjalan menuju ke luar aula, mencari kakak-kakak yang menggunakan jas tersebut, Pandanganku jatuh tepat bertatapan dengan laki-laki yang sejak awal menatapku, Ia berdiri dibawah tiang basket sambil merespon siswa siswi yang bertanya kepadanya. Aku berjalan menghampirinya, Menyodorkan kertas dan juga pulpenku sambil meminta ia mengisi kertasku dengan nama, jabatan dan juga tanda tangannya.
"Nama gue siapa?" tanyanya kepadaku. "mana gue tahu" jawabku kesal. "Harus tahu nama gue dulu baru gue isi" sautnya. Tidak ambil pusing omongannya, aku langsung bertanya kepada kakak yang berdiri disampingnya namun tidak mengenakan jas. "kak, namanya dia siapa ya?" tanyaku. "samudra" Jawabnya. "Samudra, Osis bidang olahraga" Selanya saat aku baru saja ingin mengucapkan namanya. "Nama lo siapa?" tanyanya. "Niera" jawabku singkat selagi bersiap siap untuk meninggalkannya. "Makasih kak" Sapaku dan langsung kembali ke aula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Jalan Pulang
Teen Fictionhai, ini cerita pertama yang aku tuls berdasarkan kisah cinta aku dan laki-laki yang sampai saat ini masih bersamaku. Perjalanan dari masa SMP saat umurku 14 tahun hingga sekarang aku berusia 22 tahun pada Maret, 2024 nanti. Perjalananku dan dia s...