》Sun and Moon of Konoha

313 28 5
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

“Sudah berapa lama aku tidak mengaktifkan segel kepemilikan, Naruto ? Ah, sepertinya sangat lama sampai kau sendiri lupa akan posisimu. Seharusnya, aku lebih sering mengaktifkannya agar kau tau akan posisimu,” ucap Sasuke dengan suara yang memberat dan aura yang semakin pekat. Semua orang disana terdiam bahkan untuk mendekati Naruto.

Naruto yang terduduk di lantai terus terbatuk batuk sembari memegang lehernya. Ia membalikkan badannya dan menarik tubuhnya sendiri kemudian menyandarkannya ke dinding yang ada dibelakangnya.

Dada Naruto yang naik turun dengan cepat membuktikan betapa sulitnya Naruto bahkan hanya untuk mengatur nafasnya. Naruto dengan tergesa gesa menarik tali mengikat jubahnya dan membuka 3 kancing kemejanya.

Sebuah tali yang mengikat kini tampak berwarna merah seolah hidup dan menjalar naik terus ke lehernya. Sasuke ? Dia tetap diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dengan kertas yang kini ada ditangannya. Kertas permintaan izin untuk pembangun sekolah baru.

“Tarik…tarik, Segelnya. Aku mohon,” ucap Naruto terbata bata memohon pada sosok ‘pemegang kendali’ atas dirinya.

Sasuke nampak acuh tak acuh sembari membaca isi perizinan itu. Sekolah baru ? Sepertinya ide yang bagus, akademi itu dimulai dari usia 10 sampai 12 tahun. Sebelum itu, mereka tetap harus mendapatkan pembelajaran sejak dini.

“Apa kau dengar ada seseorang yang memohon ?,” ucap Sasuke pada semua orang yang ada di ruang itu kemudian mengeluarkan pena dan mengambil kertas baru untuk menuliskan pendapatnya.

Sekolah baru harus dibangun untuk menjadi pondasi pertama anak anak usia 3 sampai dengan usia yang pas untuk masuk akademi. Semua orang menatap Naruto namun memilih bungkam.

“Sasuke tarik segel ini. Aku mohon,” ucap Naruto namun tetap diacuhkan oleh Sasuke. Semua orang menatap khawatir Naruto yang wajah sudah pucat.

Sasuke menarik semua tenaga Naruto dan menyempitkan aliran chakra ke seluruh tubuh Naruto. Yang mana itu menyebabkan Naruto begitu lemah bahkan hanya untuk mengatur nafasnya saja.

Sebelum akhirnya, Naruto tergeletak jatuh ke lantai tak sadarkan diri. Semua orang tersentak kaget dan hendak melangkahkan kakinya mendekat.

Tapi, mereka meneguk ludah mereka kasar kemudian memilih memundurkan langkahnya dan menundukkan kepalanya. Boruto, Sarada dan Mitsuki yang melihat itu tentu saja terkejut setengah mati.

Sebesar itu pengaruh Segel Kepemilikan. Mereka jelas tau apa itu Segel Kepemilikan. Salah satu segel terkutuk yang masuk ke dalam topik pembahasan mereka di akademi.

Segel yang begitu sulit untuk ditanam dan begitu sulit untuk dilepas. Segel yang begitu suci namun juga berbahaya jika dilakukan untuk hal hal buruk. Sasuke menghentikan tulisannya.

“Sasuke, cukup. Naruto sudah kehilangan kesadarannya,” ucap Gaara pada Sasuke yang akhirnya ia memutuskan untuk angkat bicara.

Sasuke menghela nafas dan mendongakkan kepalanya menatap sosok Naruto yang kini tergeletak tak sadarkan diri di dekat pintu. Sasuke meletakkan kembali penanya ke tempat pensil lalu berdiri dari kursi Hokage.

“Sakura, siapkan satu ruangan khusus untuk rawat inap Naruto selama 1 minggu ini,” ucap Sasuke pada istrinya kemudian berjalan ke arah Naruto.

Mendengar itu, Sakura terdiam namun percikan rasa syukur akibat Segel itu masih terpasang di tubuh Naruto maupun suaminya membuatnya dengan cepat mengangguk. 

Ada satu ruangan khusus atau mungkin rumah kecil yang para petinggi terdahulu siapkan untuk hal hal seperti ini apabila terjadi dimasa depan.

Sakura segera pergi dari ruangan itu untuk memanggil beberapa orang untuk segera membersihkan rumah kecil yang ada di dekat lembah tempat pertarungan besar antara Naruto dan Sasuke berlangsung. Sedangkan Sasuke, ia mengalirkan chakra ke tangan kirinya dan membuat lengan chakra berwarna ungu.

Ia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Naruto dan berhenti tepat di hadapan Naruto yang pucat dengan bermandikan dengan keringat. Sasuke membungkukkan badannya dan mengangkat tubuh Naruto dengan mudah.

“Bawa dia ke Unit Gawat Darurat dulu, sayang. Aku akan memeriksanya dulu,” ucap Sakura yang baru saja kembali dan berdiri diambang pintu.

Sasuke mendongakkan kepalanya setelah beberapa detik memperhatikan wajah pucat milik Naruto lalu menganggukkan kepalanya. Naruto harus di check terlebih dahulu.

“Lain kali, kalau ingin bersembunyi. Carilah tempat bersembunyi yang jauh lebih memadai. Sarada, Boruto, Mitsuki,” ucap Sasuke seketika menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya sedikit dengan mata yang menatap ke arah jendela. Bersamaan dengan ucapan itu, bunshin dari Sasuke menarik ketiga anak itu masuk ke dalam ruangan Hokage.

“Papa, maafkan aku,” ucap Sarada lalu 
menundukkan kepalanya. Ucapan itu nyatanya disetujui oleh Boruto maupun Mitsuki yang memilih bungkam.

Sasuke menghela nafas dengan bunshin yang seketika menghilang di dekat mereka. Sasuke menganggukkan kepalanya lalu pergi menuju Unit Gawat Darurat dengan Naruto yang gendongannya.

“Aku sudah bilang berkali kali pada Naruto untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya. Kalau seperti ini, aku sudah tidak bisa melakukan apapun selain diam dan melihat semuanya,” ucap Shikamaru lalu mengusap gusar wajah namun ucapan Shikamaru itu dalam diam disetujui oleh semua orang. 






Sarada, Boruto, dan Mitsuki tetap diam dan bingung dengan sebenarnya apa yang terjadi antara dua orang itu ? Tapi, yang mereka tau ikatan mereka sangat kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moon and SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang