Awal

30 0 0
                                    

assalamuaikum wr.wb

perhatian

jika ada kesamaan tokoh, nama, atau alur bahkan tempat yang ada di cerita, maaf sebesar-sebesarnya karena ini murni hasil karangan kami, peunulis tidak sendiri kami menulis cerita ini murni dari pemikiran kami berdua.

maaf juga jika ada kata-kata yang memang keliru atau bagaimana teman-teman bisa comment yahh, soalnya kami nggak ada yang lulusan pesantren jadi belajar otodidak dengan alur cerita ini, jangan lupa klik tanda bintang dan comment maupun share juga.

follow ig kami _alternative.universe

setiap orang punya kesempatan untuk memperbaiki dan menjadi lebih baik dari hari kemarin

-Takdir-Nya

#Happy reading#

---------------------------------------------

Derap Langkah pelan dari seorang gadis yang sedang sibuk membantu ibu-nya di sebuah toko roti dan kue kecil yang terletak di tengah-tengah kota, dengan gamis hitam, dan jilbab yang senada juga dengan gamis nya tak membuat gadis tersebut kewalahan dalam melayani pelanggan, Alhamdulillah walaupun bukan hari libur toko ibu-nya tak pernah sepi yang selalu di penuhi dengan langganan ibu-nya"bu, ini pesanan tetangga yang sebelah rumah di taruh dimana?" tanya gadis tersebut kepada ibu-nya "kamu taruh aja di belakang ya, nanti kalau kamu mau pulang sekalian di bawain" ucap ibu-nya "iya bu!" ucap gadis tersenyum, gadis yang kerap di panggil Zahra, bernama lengkap Zahra almeera, Zahra kini menginjak usia 20 tahun, ia tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah karena keterbatasan ekonomi yang membuatnya mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah.

Tapi tak membuat Zahra berkecil hati, namun kadang ada rasa sedih dimana Zahra melihat teman-teman sebaya-nya yang memang berkuliah, Zahra selalu mengingat bahwa rencana Allah swt tidak pernah salah pada setiap mahluknya, mungkin ini juga sudah jalan hidupnya, terlepas dari itu, sehari-hari Zahra membantu ibu-nya di toko roti biasa nya juga Zahra sering membantu bude-nya di rumah makan milik bude-nya, setelah agak lenggang melihat pelanggan yang sudah sedikit, Zahra pamit kepada ibu-nya karena ini sudah masuk sholat azar, jarak toko dengan rumahnya pun tidak terlalu jauh biasanya Zahra naik sepeda jika motor ayah-nya di pakai atau sesekali ia jalan kaki.

Setelah berpamitan kepada sang ibu, Zahra mengambil pesanan tetangga-nya tadi lalu menaiki sepeda-nya menggayuh ke rumahnya tak lupa juga dengan singgah sebentar untuk memberikan pesanan tetangga-nya tak lama Zahra pun sampai di depan rumah tetangga nya "assalamualaikum" salam Zahra lalu mengetuk pintu, tak lama terdengar jawaban dari dalam rumah tersebut "waalaikumussalam, eh zahra pesanan saya ya" ucap tetangga tersebut "iya bu, ini" uca Zahra lalu memberikan pesanan tetangga-nya tersebut, "tumben loh bukan ibu kamu yang anter" sang tetangga, Zahra hanya tersenyum "ibu lagi sibuk bu di toko, jadi Zahra yang anter sekalian mau pulang ke rumah" ucap Zahra, "oh gitu, tumben loh kamu pakai gamis gini biasanya pakai rok " ucap tetangga tersebtu sambil melihat penampilan Zahra dari atas sampai bawah.

Lagi-lagi Zahra hanya tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari mulut tetangganya itu "gak papa bu" ucap Zahra, "padahal kamu cantik loh kalau ngikut trend, kayak anak ibu itu yang pakai-pakaian yang sesuai umurnya, kalo kamu dilihat gini kelihatan tua padahal umur kamu masih muda loh" ucap tetangga tersebut membuat Zahra tersenyum getir melihat hal tersebut "maaf bu saya berpakaian di atur sama agama bu, bukan di atur sama trend-trend" ucap Zahra, tetangga tersebut hanya melirik tidak suka kepada Zahra , "yasudah kalau begitu Zahra pamit ya bu, silahkan di nikmati kue-nya Assalamualaikum bu" pamit Zahra lalu pergi dari situ, dari pada Zahra akan sakit hati mendengar ucapan tetangganya itu, pikirnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang