Season 2

481 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Andri masih sibuk dengan motor yang ia kerjakan di bengkel saat ia mendengar percakapan dua wanita yang motornya sedang dikerjakan rekannya yang lain.

Tangan Andri masih kotor, cemong hitam, sibuk dengan mur baut, lalu seketika berhenti saat nama pria disebut di dalam percakapan mereka.

"Sama Bang Jamal?" ucap wanita itu.

Andri sempat menoleh ke belakang, dan memang mengenali wajah kedua wanita yang mungkin hanya terpaut beberapa tahun lebih tua darinya, salah satu warga kampungnya juga.

"Iya Bang Jamal, kan dia udah duda lama tuh..." ucap yang lainnya.

Kuping Andri mencoba untuk mendengar lebih jelas lagi. Di tengah bengkel yang riuh ramai ini, Andri harus fokus.

"Ahh kalau sama Bang Jamal sih, walaupun duda gw juga mau kali..." ucap wanita itu dengan centilnya. Mata Andri memutar jijik.

Bang Jamal nya yang ngga doyan sama lu. Teriak Andri dalam hati.

"Yang gw tau sih katanya baru deket baru baru ini."

"Bisa deket dari mana itu si Hana? Hebat banget hahaha." Hana? Nama yang tak asing di telinga Andri.

Ingatan Andri bekerja dengan keras untuk menemukan orang yang bernama Hana itu, ia yakin tau dan siapa yang di maksud oleh dua wanita di belakangnya ini.

Benar, Hana tetangganya di kampung itu juga, seorang guru.

Bang Andri deket sama Mba Hana? pikir Andri bertanya tanya.

"Ngga tau sih, katanya sih dikenalin, taaruf gitu lah ngga paham juga."

Jantung Andri sekarang berdetak lebih kencang, ia sangat penasaran tentang cerita yang barusan ia dengar. Ahh bang Jamalku.

"Trus gimana?"

"Yang gw denger sih cocok trus mau nikah..."

NIKAHHH??? Mata Andri sampai melotot mendengarnya.

***

Andri meluncur ke kamarnya, rebahan dan langsung mengirimkan pesan ke orang yang paling ingin ia temui sekarang.

"Bang Jamal, boleh mampir ngga?" pesan yang ia kirimkan ke pria kesayangannya itu.

Cuma dalam hitungan detik saja, pesan Andri terbaca dan Bang Jamal terlihat sedang mengetik balasan untuk Andri.

"Jam berapa ndri?' balasnya.

Senyum mengembang di wajah Andri. "Sekarang bang.."

"Halwa masih ada di rumah. Nanti aja beres sholat Isya. Halwa ada les." Balas Bang Jamal. Padahal Andri belum menyebutkan untuk apa ia datang berkunjung ke rumah duda seksi itu, namun sudah jelas Bang Jamal paham akan apa yang diinginkan Andri.

Olahraga ranjang.

Andri meremas kontolnya yang sudah menegang sekarang. "Coba foto Bang lagi apa?" chat Andri iseng.

Namun ditanggapi oleh Bang Jamal.

Ting

Satu pesan gambar masuk ke hp Andri, yang langsung tak sabar ingin ia Buka.

Gambar Bang Jamal selfie menggunakan baju koko putih dengan peci hitam yang masuk. "ini mau ke mesjid nunggu adzan."

Ahh gila ganteng banget! pekik Andri dalam hati.

"Coba fotoin dari bawah dada nya bang." pinta Andri iseng lagi.

Ting

Beberapa detik dan satu pesan gambar lagi masuk ke hp Andri.

Foto Selfie Bang Jamal dari bawah, memperlihatkan putingnya yang tercetak jelas di baju koko putih itu bersama dadanya yang montok langsung membuat bulu kuduk Andri meremang.

"Kaya gini ndri?" pesan yang masuk dari Bang Jamal di bawah foto itu

Save. Screenshot. Apapun Andri lakukan agar ia bisa menyimpan foto fenomenal Bang Jamal ini.

"Ughh bang ngga kuat aku..." balas Andri sejujur jujurnya sekarang. Ia sudah tak sabar.


***

Cerita Lengkap ada di KaryaKarsa ya! 

(SPN) Sabar Pangkal NikmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang