PROLOG

154 11 2
                                    

Salma menatap apa yang didepannya dengan wajah yang sulit diartikan.Kedua tangannya mengepal kuat, tanpa berkedip matanya mulai memanas. Napasnya yang memburu membuat jantungnya berdegup tak karuan.

"Dimas!!" Teriak Salma dari balik pintu

Suasana yang tadinya ramai dengan gelak tawa seketika hening. Seluruh mata pun mulai teruju ke arah sumber suara. Diantara semua, ada satu orang yang terkejut tak berkutik.

Tanpa basa basi Salma berjalan menuju ke arah mereka berdiri sambil terus menahan amarahnya yang sedari sudah menggebu-gebu. Suara keheningan yang tercipta itu hanya terdengar derap langkah Salma yang semakin mendekat.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat pada pipi seorang pria gondrong yang sedari tadi menjadi sasaran empuk Salma.

"Urusan lo bukan sama dia, tapi gw!" Matanya yang sedari tadi memanas menatap Dimas kini beralih ke seorang pria yang sudah tergeletak tak berdaya diatas kursi. Kondisinya benar-benar sangat memilukan. Kedua tangannya diikat kebelakang dengan mata yang tertutup. Darah segar mengalir deras dibagian pelipis dan hingga hampir ke seluruh tubuhnya.

"Sekali lagi lu ngerusak rencana gw & gangguin Rony, lu abis di tangan gw!"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Salma langsung membuka pengikat tali yang sedari tadi melilit tubuh Rony. Tubuh Rony yang sudah sangat lemah itu membuat Salma semakin bergetar. Dadanya berkecamuk. Ia paham apa yang membuat Dimas senekat ini, akan tetapi di pikirannya hari ini hanyalah, Rony jangan sampai kenapa-napa.

"Biarin gw mati, sal.."

Itu kalimat terakhir sebelum Rony benar-benar pingsan.

*****

Halooooo Salmocean aheeyyy !! 🍣

Ini merupakan sedikit bocoran untuk memulai petualangan Salma-Rony kali ini.

Semoga kalian berkenan dan menikmatinya yaaaa.....

🌻 SALAM HANGAT🌙

The MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang