Zhan berjengit. Ia hampir mengumpat ketika pintu tiba-tiba berbunyi 'brak!' karena terantuk dinding dalam. Pikirnya, siapa manusia gila yang membuat keributan di kamar orang sakit?
"Surprise!" teriak seorang lelaki dengan senyum secerah mentari sembari melebarkan tangan.
Siapa pria sinting ini? Kenapa datang-datang berteriak?
PLAK
"Aduh!" desisnya memegangi kepalanya usai mendapat pukulan.
"Diamlah bodoh, kau membuatnya terkejut" sahut seorang lelaki dengan proporsi tubuh yang sama, wajah serupa. Hanya gaya rambut dan sikap mereka saja yang membedakan.
"Memangnya salah jika memberi kejutan pada adik sendiri?"
"Tolong lihat situasinya. Kau ingin dia makin sakit karena ulahmu?"
"Hei, siapa mereka?" tanya Zhan pada Chyou yang setia menemaninya. Chyou baru saja membuka mulut untuk memperkenalkan, namun salah satu dari mereka mendahuluinya.
"Oh, adikku sayang aku saaaaangat merindukanmu huhuhu~"
Mata Xiao Zhan melotot, dipeluk oleh orang tak di kenal membuat tubuhnya refleks menolak sentuhan dari pria itu.
"Apa ini? Kenapa kau mendorongku?"
"Charon, apa kau tidak dengar apa yang ayah bilang? Adik kita masih sakit, dokter Isaac bilang dia hilang ingatan. Dia mungkin menganggapmu orang asing sekarang" ujar kembarannya yang berdiri melipat tangan di depan dada.
"Apa? Adikku hilang ingatan?"
Charon terdiam sejenak, tampak sedang berpikir keras tentang sesuatu. Kemudian ia kembali berujar "Apa itu artinya dia tidak ingat bahwa dia punya kakak setampan aku? Tidak, ini tidak bisa di biarkan! Sean, kau harus mengingat baik-baik wajahku yang paripurna ini, oke? Aku tidak akan mengatakannya dua kali jadi dengar ini. Kami adalah kakakmu. Namaku Charon Xiao, dan di sebelahku seperti yang kau lihat si wajah datar ini adalah saudara kembarku, Aeson Xiao"
PLAK
"Ssh... kenapa kau memukulku lagi, sialan!"
Aeson melotot, merasa tak terima mendapat umpatan dari saudara kembarnya. Meski terlahir kembar, tapi dialah yang berperan sebagai kakak tertua.
"Kau berani mengumpatiku?"
"Apa? Kau mau berkelahi? Ayo, Sean yang akan menjadi saksi pertumpahan darah kita di sini. Dan kau akan di salahkan jika dia semakin sakit setelah melihat salah satu saudaranya mati karena bertengkar"
Aeson hanya diam memperhatikan anak itu bicara sesuka hati. Ia sungguh tidak mengerti cara berpikir adik kembarnya yang sering tidak masuk akal dan dinilai terlalu berlebihan.
"Oke, kau tidak salah" gumam Aeson.
"Benar, kau yang salah" sahut Charon.
"Maksudku, bukan salahmu yang tumbuh menjadi mahluk unik"
Xiao Zhan yang lelah menyimak perdebatan merekapun menghembuskan napas berat seakan baru saja tertimpa musibah.
Ah... kenapa Tuhan tidak membiarkanku mati total saja daripada harus berhadapan dengan dua orang gila ini.
.
.
.Pagi itu, Xiao Zhan bangun tidur dan menoleh ke kanan setelah merasakan beberapa helai rambut menggelitiki lehernya. Terlalu terkejut, Zhan pun mendorong dan menendang orang yang tidur di sebelahnya dengan kuat.
"Aaaahhh!!! gempa bumiiii...!" Charon berteriak heboh sambil memegangi kepalanya, meski yang terbentur lantai adalah pantatnya.
"Kenapa kau tidur di sini?" tanya Zhan pada Charon yang kini menurunkan tangannya dari kepala setelah ia merasa lega karena dunia seisinya masih aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensnared by the Demon King's Lust
FantasySLOW UP Setelah mengalami kecelakaan tragis, roh Xiao Zhan bertransmigrasi ke dunia lain di mana para manusia dari keluarga bangsawan mampu menggunakan ilmu sihir tak terkecuali Xiao Zhan yang masuk ke dalam raga pangeran bungsu kerajaan Centauri, S...