Kebenaran

567 41 3
                                    

Kebencian...Penghinaan...Rasa Sakit...Kesepian...
Selama 13 th, hanya itu yang dia rasakan sepanjang hidupnya. Dia tidak tahu mengapa bagaimana atau kepada siapa dia harus bertanya, kenapa dia harus merasakan semua hal itu.
Apa sebenarnya kesalahannya. Jika saja dia tahu, dia akan bersumpah untuk meminta maaf dan memohon pengampunan.
Sampai dimana semua pertanyaan itu, akhirnya muncul didepannya.

"Naruto pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa semua orang didesa ini membencimu?"

"Hentikan MIZUKI!!"teriak Iruka.

"Ohhh... Iruka temanku, dia harus tahu kenapa selama ini anak iblis itu dibenci"katanya menyeringai licik.

''A-anak iblis''

"Jangan dengarkan dia Naruto. Dia menipumu" tegas Iruka dengan memasang wajah serius.

"Hahahahahaa... Kenapa kau menutupinya Iruka, bukankah kau juga membencinya, karena anak itulah orang tuamu mati"

Mata Naruto seketika melebar mendengar itu.
"T-tidak mungkin, kapan aku melakukannya"

"13 th yang lalu. Saat Kyuubi no youko menghancurkan Konoha dan membunuh seluruh penduduk desa termasuk orang tua Iruka,dan kau tahu kenapa semua penduduk desa sangat membencimu, karena kau adalah jelmaan monster berekor sembilan, Naruto"

"Jangan menipuku bajingan, bukankah Kyuubi telah dibunuh oleh Yondaime Hokage. Orang tua(Hokage ketiga) mengatakan itu padaku"

"Hahaha...Sandaime membohongimu bocah. Yondaime Hokage tidak bisa membunuh Kyuubi, beliau hanya mampu menyegelnya agar tetap aman, dan kau tahu siapa yang menjadi wadah itu....."katanya dengan seringai lebar diwajahnya.

Begitu ....dia paham sekarang. Teka-teki tersebut akhirnya terpecahkan.
"Sialan sialan sialan ..." Naruto hanya bisa mengumpat dengan kesal.

'Naruto ...' Iruka menatap Naruto dengan prihatin.

"Hahahaha... Sekarang kau sudah tahu jawabannya bocah. Dan kau harusnya sudah sadar, sampai kapanpun kau berjuang menjadi Shinobi, kau tidak akan pernah diakui.
Karena penduduk desa Konoha tidak akan pernah melupakan kebenciannya terhadapmu"

"Apakah itu benar Iruka-sensei" Naruto menatap gurunya.

Iruka menatapnya semakin prihatin, apa yang menjadi jawabannya kali ini akan merubah Naruto kedepannya. Dia harus hati-hati dalam memberi jawaban yang tepat.
"Naruto, tolong tenangkan dulu pikiranmu. Jangan dengarkan Mizuki-"

"Jadi benar, aku jelmaan Kyuubi" potong Naruto dengan mata gelap sebelum akhirnya dia mulai meluapkan amarahnya.

"OMONG KOSONG..!!!!?
OMONG KOSONG MACAM ...APA INI.... BAJINGAN...!!! JADI BEGITU ALASANNYA... TOLOLLLLLL... SEMUANYA TOLOOOOLLLL. "

"N-Naruto" kata Iruka gagap. Baru kali ini dia mendengar siswa favoritnya mengumpat dengan keras.
Sementara Mizuki, bereaksi dengan tawa yang histeris.

" JANGAN MENERTAWAKANKU BAJINGAN. ... KALIAN YANG MEMBENCIKU ADALAH BAJINGAN YANG TIDAK PUNYA OTAK..."

"Apa kau bilang Bocah iblis..." Teriak Mizuki dengan marah.

"BAJINGAN TOLOOOLLLLL.... FUCK ASS YOUU... , KAU DAN SEMUA ORANG ADALAH MAKHLUK PALING TOLOL YANG MENGIRA AKULAH YANG HARUS DISALAHKAN ATAS PERBUATAN KYUUBI. HAAAAHH... MEMANGNYA BISA APA AKU...HAAAAAHHH.... BISA APA AKU PADA WAKTU ITU .. BAJINGAN..... AKU MASIH BAYI , APA YANG BISA DILAKUKAN OLEH BAYI, MANUSIA TOLOL.."

Mizuki hanya bisa terdiam. Meskipun urat nadinya hampir putus karena mendengar umpatan Naruto. Dia tidak bisa membalas ucapan Naruto.
Begitupula dengan Iruka. Yang tidak mampu berkata apa-apa.

Naruto : Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang