Karina berjalan tergesa-gesa sampai tidak menyadari ada seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Keduanya sama-sama sedang terburu-buru dan tidak memperhatikan jalan.
Brakkk
Tabrakan tubuh mereka pun tidak dapat di hindari.
Barang-barang milik Karina pun terjatuh.
"Kalo jalan tuh pake mata dong! Barang-barang saya kan jadi pada jatoh!" marah Karina tanpa melihat sosok yang bertabrakan dengannya, Karina terus mendumel sambil memunguti barang-barangnya yang jatuh berserakan di lantai.
"Maaf, bukan saya saja yang salah, tapi anda juga salah"
Karina mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat sosok yang berbicara padanya.
"Oh jadi kamu yang menabrak saya, gak di kelas gak di luar, kamu selalu saja buat masalah dengan saya!"
"Apa maksud anda?! Saya gak pernah buat masalah dengan anda, anda sendirilah yang membuat masalah dan justru malah menyalahkan saya"
"Dasar murid badung! Berani ya kamu melawan dosen kamu sendiri?!" Karina terlihat murka, ia berdiri tegak di depan mahasiswanya itu, yang memang sangat di bencinya karena sering membuat masalah dengannya. Tidak hanya itu, ketika di kelas, Winter tak segan menggoda Karina, padahal semua orang sudah tahu jika Karina sudah bersuami.
"Kenapa saya harus takut?" Winter tersenyum smirk dan melangkah lebih dekat dengan Karina.
Mendadak Karina langsung melangkah mundur, menjaga jarak dengan mahasiswanya itu.
"Kamu jangan macam-macam ya Winter! Ini di kampus!"
"Jadi kalau bukan di kampus, saya boleh dong macem-macemin ibu" kembali Winter tersenyum smirk. Tubuh Winter semakin mendekat, memepet Karina ke tembok.
"Winter! Ini di lobby! Jangan macam-macam!" Karina mendorong dada Winter untuk menjauh darinya.
"Tenang saja bu, di sini jarang di lewatin orang kok" tanpa segan Winter berbisik ke telinga Karina, lalu bibinya sengaja mengecup telinga Karina.
"Winter cukup! Kamu sudah keterlaluan!"
Winter terkekeh, kemudian memundurkan tubuhnya, tidak lagi memepet tubuh Karina.
Winter menatap wajah Karina sebentar, lalu tanpa mengatakan sepatah kata pun ia berlalu pergi begitu saja meninggalkan Karina seorang diri.
Melihat kepergian Winter begitu saja membuat Karina kesal. Ia kemudian melanjutkan langkahnya menuju kantornya yang sempat terhenti karena bertabrakan dengan Winter.
*
*
Ssshhh aaahhhh aaahhh
Wanita itu mengerang hebat kala sebuah benda panjang, besar dan berurat itu memaksa masuk ke dalam lubangnya yang sempit. Setelah masuk, tanpa memberi jeda padanya untuk menyesuaikan ukuran benda tersebut, pria di atasnya di pemilik benda panjang itu langsung bergerak dengan liar. Maju mundur dengan tempo yang sangat cepat dan dalam, sampai benda panjang itu berhasil masuk sepenuhnya ke dalam lubang wanita itu dan menyentuh g-spotnya.
Ooouhhhh goooodddhhh aaahhh
Wanita itu mendesah kencang, menikmati semua perlakuan pria yang sedang memuaskannya tanpa ampun.
Jujur saja wanita itu sangat menikmati apa yang di lakukan pria di atasnya itu padanya. Menikmati bagaimana pria itu terus menyodok lubangnya dengan senjata panjangnya itu, menikmati bagaimana bibir pria itu terus mencumbu tubuhnya tanpa ampun, dan bagaimana tangan besar pria itu yang terus memainkan gunung kembarnya. Rasanya sungguh luar biasa dan membuatnya menjadi kecanduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Berondong (Winrina)
FanfictionWinter x Karina (Winrina / JiminJeong) OneShoot🔞 WinTop BxG