Chapter : 1

6 1 2
                                    

"Krincing~"
Bel pintu butik berbunyi yang menandakan ada pelanggan yang datang. Sementara itu, Maiara yang sedang berada di meja kasir sambil menggambar desain pakaian di tabletnya, sontak saja langsung berdiri.

“Selamat datang di butik kami!” sapanya dengan senyuman lebar dan ceria.

Tapi Maiara sedikit tertegun ketika ia melihat siapa pelanggan yang masuk ke dalam butiknya. Dia melihat ada beberapa orang berpakaian rapi serba hitam dan kebanyakan dari mereka mengenakan kacamata hitam dan juga earpiece di salah satu telinga mereka, sebagian dari mereka membawa walkie talkie.

Lalu tak lama kemudian, ada seorang pria berbadan tinggi dan gagah memasuki butik. Pria itu memakai setelan berwarna putih dan dasi berwarna biru tua.

Pada saat pria itu mulai memasuki butik, Maiara baru menyadari kalau pria itu benar-benar tinggi bahkan hampir mencapai tinggi pintu masuk butik yang dia lewati tadi. Tiang berjalan.” itu yang terlintas dipikiran Maiara ketika melihat sosok pria itu.

Tapi semakin dilihat, Maiara baru menyadari siapa sosok pria itu sebenarnya. Ya, dia baru mengingatnya. Pria itu bukanlah orang sembarangan, karena pria itu adalah..

Gavriel Ernest Venturo.

Seorang politikus yang terkenal sukses menjabat di posisi tinggi di dunia politik yang dimana usianya yang masih tergolong sangat muda. Sekarang usianya masih 27 tahun tapi dia sudah berhasil memiliki posisi yang bagus di bidang politik dan cukup berpengaruh bagi masyarakat. Juga banyak orang yang menyukainya, khususnya para wanita diluar sana.

Dan itu dikarenakan dia memiliki wajah yang tampan. Dan yah, sekarang Maiara bisa mempercayai hal itu karena sekarang orang tersebut sudah berdiri tepat di depannya dengan wajah tampan namun datarnya. Dan Maiara baru ingat kalau orang ini jarang menunjukkan ekspresi apapun selain ekspresi tegas dan serius.

Dan alasan mengapa ada banyak orang-orang berpakaian rapi yang mengelilinginya, karena orang-orang itu merupakan orang-orang yang mengawal dan melindunginya dari hal yang tak di inginkan; penyerangan contohnya—karena tidak mungkin orang-orang yang bekerja di pemerintahan tidak memiliki musuh—Dan itulah yang sempat terpikirkan oleh Maiara.

“Apakah anda... Nona Zielle?”

tanya pria itu dengan suara beratnya yang tegas. Dia menatap ke arah Maiara dengan tatapan serius, tapi Maiara bisa melihat kantung mata orang itu.

* * *

Zielle itu adalah nama dari mendiang nenek Maiara dari pihak ibu-nya, dan beliau lah yang mengajari ibu Maiara menjahit sejak kecil. Namun neneknya itu meninggal saat Maiara berusia 7 tahun—

* * *

“I-iya, benar... Apa ada yang bisa saya bantu, tuan?” saking masih syoknya, Maiara jadi gugup saat berbicara dengan orang penting didepannya itu.

Orang itu masih menatap wajah Maiara dengan ekspresi yang datar sebelum berkata,
“...Apa benar, anda bisa membuatkan saya setelan yang sesuai dengan kemauan saya?” tanyanya.

“Ya?” Maiara sempat terdiam.

“Maaf, akan saya ulangi. Apa anda bisa mendesain setelan khusus untuk saya?” Pria itu memiringkan sedikit kepalanya, mengulangi kembali pertanyaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suit for Mr. PoliticianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang