04 • Challenge

3.1K 131 42
                                    

Malam Minggu telah tiba, saat dimana para pasangan menikmati momen romantis bersama. Sama halnya dengan aku dan Bang Naufal, kami berdua berencana untuk menghabiskan malam Minggu dengan berkencan. Namun, malam Minggu ini akan menjadi lebih istimewa bagiku karena aku telah merencanakan sesuatu untuk Bang Naufal. Rencana ini muncul berdasarkan saran dari temanku, Angga. Sarannya adalah untuk memberikan tantangan pada Bang Naufal, yaitu tantangan untuk menggunakan vibrator di tempat umum.

Selama diperjalanan, aku hanya senyum-senyum memikirkan apa yang akan terjadi jika Bang Naufal memakai vibrator di tempat umum.

"Kamu kayaknya hari ini seneng banget?" Tanya Bang Naufal.

"Hehehe, iya. Karena Rey baru dapat ini dari Angga," jawabku sambil menunjukan vibrator.

"Vibrator, emang mau buat apa?" Bang Naufal nampak keheranan.

"Buat dipakai Bang Naufal, mau kan pakai ini!" Pintaku dengan tersenyum nakal, karena aku memberikan vibrator kepada Bang Naufal.

"Gak mau," jawabnya singkat.

"Please, Bang."

"Emang buat apa?" Tanyanya penasaran.

"Buat challenge, kalau Bang Naufal menang nanti bakal dapat hadiah, tapi kalau kalau bakal dapat hukuman."

"Kalau Abang menang malam ini kamu jadi bottom, gimana?" Tawar Bang Naufal.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika penis Bang Naufal masuk ke dalam lubang anusku. Karena ukurannya sama besar dengan milikku, lubang anusku yang masih perawan pasti akan robek oleh penis Bang Naufal.

"Bagaimana?" tanyanya lagi.

"Ehhh...baiklah, tapi tolong, pelan-pelan saja. Aku masih perawan," jawabku ragu.

Bang Naufal pun menurunkan celananya di dalam mobil, lalu dia memposisikan vibratornya untuk segera masuk ke dalam lubang anusnya. Dia perlahan menarik nafas ketika vibratornya mulai menyeruak masuk ke dalam lubang anusnya.

"Ini tombol buat ngaktifin vibratornya mana?" Tanya Bang Naufal.

"Tombolnya ada di HP Rey," jawabku sambil menekan tombol aktif.

Alhasil vibrator tersebut mulai bergetar di dalam lubang anus Bang Naufal, dia sedikit mendesah, "Ahhh.."

"Turunin levelnya Rey, kerasa banget di anus Abang," pinta Bang Naufal.

"Lah, ini masih level 1 Bang, Rey belum ningkatin levelnya," jelasku sambil iseng menaikan levelnya menuju level 5/10.

"Ahhhh...Rey," erang Bang Naufal sambil mencengkram setir mobil.

"Gimana? Lanjut challange nya?"

"Lanjut, tapi ya jangan langsung level 5, bertahap mulai dari level 1 dulu."

Akhirnya challange dimulai, pertama-tama aku mebawa Bang Naufal untuk menonton bioskop. selama film diputar aku kerap menaik turunkan level getarannya. Aku perhatikan wajah Bang Naufal mulai memerah. Dia juga mulai mencengkeram kedua pahanya, dan terus menahan suaranya agar dia tidak mendesah secara tiba-tiba. Untungnya aku sengaja memesan seat jenis sweet box, dimana seat yang aku pesan memang khusus untuk couple ditambah lagi aku iseng membeli dua seat kosong di sebelahku supaya tidak ada orang yang terganggu dengan ulah kita berdua.

"Turunin levelnya," bisik Bang Naufal.

Pastinya aku tidak menghiraukannya, justru aku semakin menaikkan level dari vibratornya. Alhasil Bang Naufal semakin menggeliat menikmati getaran di dalam anusnya. Dia juga dengan reflek menarik selimut untuk menutupi selangkangannya. Lalu dia keluarkan penisnya dari balik celana, terlihat begitu jelas batang penisnya sudah tegang dan sudah mulai mengeluarkan precum. 

Personal Trainer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang