Bagian 01

268 28 0
                                    

Mengerjabkan matanya perlahan, dunia seolah berputar-putar ketika dia bangun. Kasur yang sangat empuk nikmat ini seolah menarik Biu kembali ke alam mimpi. Tapi tunggu...

Kasur di flatnya keras, kasur tipis itu tak ada kata empuknya sama sekali. Lalu sekarang?

Meraba tempat yang sekarang menjadi tumpuan tubuhnya. Lembut sekali, Biu merasa aneh. Tiba-tiba tubuhnya tersentak kaget, dia dimana?

Perlahan tubuhnya bangun, walaupun kepala masih terasa berputar-putar dia harus memaksanya. Menatap sekeliling yang benar benar asing.

"Ini dimana?"

Kembali pertanyaan ini lagi, yah bagaimana pun ini aneh. Orang miskin sepertinya tak pernah melihat kamar semewah yang sekarang dia lihat.

Yang Biu ingat dia berangkat bekerja seperti biasanya, menyapa bibi warung didepan flatnya.

"Bibi selamat pagi!"

Selalu seperti itu, setiap pagi Biu akan menyapa bibi itu. Dan tanpa lelah pun bibi menjawab

"Pagi juga anak nakal" sambil memberikan sebungkus roti untuk Biu.

Biu hanya menyapa untuk sepotong roti bungkus itu. Dia tak pernah sarapan jika tidak diberi roti oleh bibi warung. Dan selama hampir 5 tahun bibi baik hati itu selalu memberinya roti untuk sarapan.

" Yang ikhlas begitu dong, sama anak yatim piatu harus ikhlas biar dagangannya hari ini banyak yang beli"

Biu dengan mulut ember nya emang benar-benar. Bibi senyum terpaksa, sambil memukul Biu dengan kangkung.

" Kalo aku tidak ikhlas kau tak akan sarapan tiap hari Biu"

Hahaha

Keseharian biu memang seperti itu.

Ketika sampai di minimarket tempat nya bekerja, Biu meletakkan tas butut itu di bawah meja kasir dan mulai melakukan pekerjaannya seperti biasa.

"Ahh dia datang"

Bercermin sebentar untuk melihat penampilannya hari ini.

"P'Mile beli onigiri isi ayam?"

"Hmm"

Pria dewasa bernama Mile itu hanya berdehem menjawab pertanyaan tak bermutu Biu. Apa selama 5 tahun Biu tak bosan bertanya seperti itu.

Karena Mile pria tampan dan kaya dengan kebiasaannya Biu membuat onigiri isi ayam dengan sangat lambat. Yah pokoknya dia bisalah berlama-lama bersama P'Mile.

"Bisa lebih cepat, saya ada rapat sebentar lagi"

"Ah tentu"

Tapi tentu saja Biu tak akan mengindahkan ucapan Mile

"P' hari ini tampan sekali dengan setelan jas merah itu" tak lupa kedipan mautnya

"Ck"

"Aduh panas sekali ya P' pagi ini"

Bohong Biu bohong karena nyatanya sangat dingin apalagi dia bekerja di minimarket yang ada AC nya. Menurunkan kaos longgarnya, sengaja menggoda pria itu. Kan siapa tau tergoda, dia rela kok yah walaupun 5 tahun menggodanya tak pernah berhasil.

"Ayo dong P' tampar pantat ku"

Biu dengan pikiran kotornya memang sesuatu.

Ketika sore hari dia akan pulang digantikan oleh temannya. Yah hanya dia yang bisa bekerja di pagi hari, teman shift nya masih pelajar. Jadi dengan senang hati Biu bekerja shift pagi setiap hari.

Dan yang ia ingat hari itu, setelah selesai shift nya dia ketaman sekitar flatnya. Taman bermain dengan danau buatan, itu asri jika didatangi sore hari. Apalagi untuk menjernihkan pikiran sekaligus menenangkan diri seperti yang biasa Biu lakukan.

Néa psychíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang