mimpi terburuk jihoon

241 15 14
                                    

Maaf ngebosenin,yang bosen bisa langsung skip aja ya.

..........

Suara televisi yang beradu kan dengan gerumuh hujan,
Membuat siapa saja pasti akan malas untuk keluar rumah.

Sama hal nya dengan pria berusia 25 tahun ini, kaki dengan santai di naikan diatas meja sambil bersandar pada sofa, tangan dan mulut yang tidak bosen untuk mengambil lalu mengunyah cemilan.

Tak lama dari itu terdengar pin apartemen milik nya yang berbunyi, menandakan seseorang yang ia tunggu sudah pulang.

Orang tadi melewatinya begitu saja, satu lewat tepat di samping sofa "dari mana saja?" Yang di tanya hanya diam membelakangi yang lebih tua, dengan balikan perlahan ia berhadapan dengan pria yang duduk di sofa itu

Mata saling memandang membuat yang lebih muda mengembangkan senyum manja nya agar tak terkena marah.

"Mainn"hanya itulah jawaban untuk pertanyaan dari si paling tua

"Main? Liat udah jam berapa? Basah kuyup kayak gitu lagi, nanti sakit siapa yang repot hah?!"

Omelan itu mampu membuat yang lebih muda mengerutkan bibirnya"maaf...habis nya mau nunggu reda pun malah makin deras kak"

Hembusan nafas terdengar di ruangan itu, membuat si Maret merasa bersalah telah membuat si September menunggu nya pulang.

"Sama mandi habis itu temuin kakak di meja makan" hanya anggukan lah yang ia dapatkan, setelah itu terdengar pintu terbuka dan tertutup kembali dari kamar jihoon

"Dasar anak muda"

"Eh? Tapikan gue juga masih muda, berasa punya anak gue ngomong kek gitu" tersadar akan ucapan membuat nya terkekeh, geli sendiri lebih tepatnya
.
.
.
.

"Nanti kalo gue nikah Lo wajib datang ya, enak aja pas tunangan ga ada datang ke acara gue. Kemana lu?" Tanya nya

Pertanyaan dari junkyu mampu membuat jihoon menghentikan sendok nya yang hampir Saja masuk kedalam mulut

"Pergi sama doyoung" jawab nya singkat dan kembali melahap makanannya

Junkyu menatap jihoon dalam"Lo bohong, gue nampak kok Lo di cafe yang sama tempat gue tunangan."

Diam diam jihoon menatap junkyu, ada perasaan tegang,takut, menjadi satu. bukan apa, jihoon hanya takut junkyu melihat Jun bersama nya

"Gue nampak Lo lagi berdua sama doyoung kan??ngapain kalian?!"

Jihoon menghela nafas lega, setidaknya junkyu hanya melihatnya berdua dengan doyoung bukan bersama Jun

"Males, nanti bukannya senang lo udah tunangan tapi malah nangis"saut nya dengan nada pelan di akhir

Jihoon membereskan makanannya, membawa piringnya serta piring junkyu dan alat yang lain ke wastafel, dan mulai mencuci nya

"Jadi kalo ga senang Lo mau gimana lagi"

'ga bakal senang,gue bakal nangis sambil berenang trus teriak teriak Ampe tenggelam'

"Yaa ga gimana mana? Trus gue harus salto untuk menyambut acara lo trus teriak kalo kakak kesayangan gue ini udah tunangan??" Jihoon mematikan keran lalu menaruh piring itu ke mesin pengering.

Lalu berjalan kearah junkyu dan duduk dihadapan nya

" ya ga gitu juga kali, tapi gue merasa Lo aneh ji. Sebelum gue pacaran sama mashiho Lo ga secuek ini sama gue, tapi kok sekarang lo jadi cuek gini?"

'ya menurut mu bangsat,gue tuh suka sama Lo tapi Lo ga peka!. Apa gue jujur aja'

"Sengaja"

Jawaban jihoon tak membuat junkyu merasa puas,
Sebelum dirinya ingin mengatakan sesuatu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IN SILENCE ||KYUHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang