Bagian-64

1.8K 227 5
                                    


Jennie duduk di ruangan tengah dengan segelas teh hangat dan laptopnya, dia mengurus perusahaannya dari rumah sambil memantau anak nya, Lisa sedang tidur siang dia terlihat lelap sekali

Tae keluar dari kamar tamu, dia melihat Jennie Tae pun masuk kembali dia membawa beberapa berkas perusahaan untuk di tandatangani oleh Jennie

"Jennie" panggil Tae

Jennie menoleh "wae?"

Tae menyerahkannya "kata Karina ini berkas penting, jadi kau harus menandatanganinya"

Jennie membukanya, dia membacanya setelah di rasa pas dia menanda tanganinya. Fokusnya pun kembali pada laptopnya

"Jennie, aku ingin bicara"

"Bicaralah"

Tae menghela nafasnya "soalnya mommy Tiffany"

Jennie menghentikan pergerakan tangannya "aku tidak ada waktu untuk itu" ucapnya

"Jen__"

"Pergilah jika tidak ada kepentingan aku sibuk"

"Sampai kapan?"

Jennie menatap Tae dengan tatapan amarahnya

"Sampai kapan kau harus seperti ini?"

"Sampai Lim dan anak ku hidup kembali" jawabnya menekan setiap perkataan

"Ini sudah takdir jangan seperti ini"

"Aku tidak menyalahkan takdir aku menyalakan Dia dan Minho, aku tidak tahu apa salah ku sehingga dia merebutnya dari ku, jika aku tidak bertemu anak ku mungkin aku sudah gila"

Tae tiba-tiba tersenyum pada Jennie "Kau hebat"

Jennie terdiam memandang Tae

"Kau wanita yang hebat, banyak masalah yang kau hadapi tapi kau masih bisa waras"

"Untuk putri ku, aku bisa bertahan"

"aku harap aku bisa menemukan orang seperti mu"

Jennie memilih tidak menjawab

"Dengarkan ucapan ku Jennie, jika balas dendam di balas dengan balas dendam maka akan terus seperti itu" ucap Tae meninggalkan Jennie

Jennie termenung dengan ucapan Tae, balas dendam di balas dengan balas dendam akan menimbulkan dendam yang lainnya fikirannya langsung Ter arah pada Lisa

"Jika kalian tidak melakukan hal itu, jika kalian merestui hubungan ku dengan Lim mungkin kami saat ini merasakan hangatnya keluarga, putriku akan merasakan pelukan Daddy nya dan anak pertama ku akan selalu disini bersamaku"

Jennie mengusap air matanya, dia membereskan pekerjaannya dan melangkah menuju kamarnya. Dia butuh putrinya

-_-_-_-_-_-_-_-_-

Lisa terbangun saat Jennie tengah mengusap kepalanya, dia perlahan membuka matanya menatap Jennie tengah mengusapnya, Jennie berbaring menghadap Lisa dia menggunakan tangannya sebagai tumpuan kepalanya

Jennie tersenyum pada Lisa "hi sayang"

Lisa meregangkan otot-ototnya, dia menghadap Jennie

"Mommy" panggilannya

"Kenapa by?"

"Uyyu my"

Jennie melakukan apa yang putrinya minta, Lisa pun mendekatkan dirinya pada Jennie dia menghisapnya

"Tidur lagi sayang masih jam 2"

Believe Mommy(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang