Kak Heeseung (teater 22)
: Dimana, Sunghoon?
: Bisa ke sini? Urgent
Missed voice call at 3:58
Missed voice call at 3:59
: Langsung temui saya
Panik bukan kepalang kini Sunghoon rasakan sambil sedikit mengigil manakala sebenarnya dirinya dan Jay tengah membeli bahan untuk dekorasi di tempat yang lumayan jauh, butuh 30 menit untuk kembali ke kampus. Sialnya, sekarang turun hujan deras sehingga mereka terpaksa meneduh di sebuah warkop dalam keadaan setengah basah dan badan yang sama-sama kedinginan.
"Waduh, kak Heeseung suruh cepet cepet ke sana, kak," ujarnya dengan wajah panik seraya menyodorkan hpnya.
"Orang gila mana yang udah tau hujan gini malah disuruh balik cepet, udah biarin aja tuh"
Maunya juga begitu, membiarkan pesan Heeseung dengan menganggurkannya begitu saja, tapi Sunghoon tidak berani melakukannya. Bagaimanapun itu seniornya dan orang yang paling tidak ingin ia buat semakin marah.
Kak Heeseung (teater 22)
: Dimana, Sunghoon?
: Bisa ke sini? UrgentMissed voice call at 3:58
Missed voice call at 3:59
: Langsung temui saya
Maaf kak, saya lagi beli bahan dekorasi sama kak Jay dan lagi kejebak hujan, butuh 30 menit lebih buat sampai, itu pun kalau terobos hujan :
Ini saya lagi meneduh di jalan menara :: Kenapa nggak suruh Jay aja yang pergi? Kenapa kamu malah ikutan?
: Ini masa Sheraya disuruh ngerjain dekorasi padahal bukan tanggung jawabnya?
: Ga becus kamuLoh, saya nggak pernah suruh Sheraya kerjain dekorasi, kak, sumpah :
Harusnya itu dikerjakan Tami sama Oktaf, kak :: Buktinya sekarang saya liat Sheraya sendirian ngerjain
Terus saya harus gimana ini kak? :
Apa saya terobos aja hujannya? Biar saya kesitu sendiri, kak Jay kayanya mengigil banget :: Tunggu di sana, saya jemput
: Ngerepotin doang kamu bisanyaTapi saya nggak minta dijemput, kak :
Beneran ini saya terobos aja hujannya gapapa :: Bisa nggak jangan makin ngerepotin?
: Kalau saya suruh tunggu di situ, ya jangan ngeyelMaaf kak :
Jay yang tengah mengigil sambil menggenggam secangkir teh hangat itu tahu betul jika Sunghoon baru saja dimarahi lagi oleh temannya dilihat dari bagaimana Sunghoon menghela nafas lalu mematikan ponselnya.
Sunghoon menatap jalanan yang masih diguyur hujan lebat, menciptakan suara yang menurutnya enak di dengar tetapi suasana hatinya kurang baik sehingga hujan tak mampu menenangkannya. Beberapa kali ia menghela nafas sebelum menyeruput teh hangat miliknya, menatap jalanan untuk jaga-jaga siapa tahu Heeseung sudah datang.
"Kita nggak suruh Sheraya kerjain dekorasi kan, kak? Tapi kak Heeseung bilang Sheraya ngerjain itu sendirian," tutur yang lebih muda memulai pembicaraan.
"Iya kok, kan udah diserahin ke Tami sama Oktaf, lagian Sheraya kan hari ini nggak ada kerjaan, palingan pengen bantuin terus Tami sama Oktaf lagi pergi kemana gitu kali"
"Padahal kak Heeseung bisa tanya langsung ke Sheraya, tapi malah marah-marah"
Jay menepuk pundak Sunghoon, meminta maaf atas nama temannya karena terus membuatnya kena marah. Memang seharusnya dari awal Jay tidak usah mengajak Sunghoon pergi membeli barang, sehingga paling tidak Sunghoon tidak dapat amukan lagi dari Heeseung.
Tak lama, sebuah mobil abu-abu berhenti di depan warkop Samudra yang kemudian kaca nya diturunkan, tampak Heeseung di dalam mobil itu membuat Jay dan Sunghoon lantas bergegas masuk sambil membawa beberapa plastik berisi bahan-bahan yang sudah mereka beli. Keduanya memilih duduk di kursi tengah, tak mau berurusan dengan Heeseung tentunya.
"Lagian beli gituan sampe ke sini, sengaja mau jalan-jalan kan kalian?"
"Lo diem dulu deh Seung, apa lo mau gue lem pake ni lem tembak mahal?"
"Gimana gua ga ngamuk, lo berdua buang-buang waktu dengan beli ke tempat yang jauh gini, ngerepotin gue lagi, dan Sheraya malah ngerjain yang bukan bagiannya, sendirian dia sibuk di depan dekorasi"
"Emang susah ngomong sama seonggok manusia ini," sarkas Jay dengan lirikan mata mengejek.
Jay dan Sunghoon sama-sama mengela nafas, Sunghoon tidak berani mengatakan apapun meski dalam hatinya ia benar-benar sudah menyumpahi dan mengumpati Heeseung dengan nama-nama binatang yang ia ketahui.
Perjalanan tanpa pembicaraan itu terasa cukup lama sebab hujan membuat jalanan macet sampai-sampai mereka baru tiba 40 menit kemudian.
Begitu memasuki gedung yang tidak seberapa itu, terlihat Sheraya, Tami, dan Oktaf tengah sibuk membenahi dekorasi. Tapi begitu melihat Heeseung tiba, Sheraya segera bangkit dan menghampiri Heeseung dengan meminta maaf ia harus pergi lebih awal hari itu.
Sunghoon dan Jay membongkar plastik besar itu dan mulai memilah-milah isinya, membukanya dari bungkusnya, dan mulai mengerjakan hal yang harus mereka kerjakan. Sunghoon arahkan pandangannya ke Heeseung yang masih berhadapan dengan Sheraya yang tersenyum riang, lalu Sheraya melambaikan tangannya selagi berjalan keluar. Melihat itu Sunghoon jadi menyimpulkan jika Heeseung suka dengan Sheraya, itu sebabnya ia kena marah karena orang yang Heeseung suka, mengerjakan yang bukan tugasnya sendirian.
"Senior sialan, dia yang suka sama orang, gue yang kena getahnya"
•••
Haii! Meminta maaf karena sudah menghilang lama 😇🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Storm ⟨ HeeHoon ⟩
ФанфикSunghoon harus berhadapan dengan Heeseung, seniornya yang galak. Tapi sepertinya Heeseung melakukan semua itu dengan sengaja... • fanfiction! • HeeHoon area • klasik, tapi bwoleee