# part 20 #

108 8 0
                                    

✨️

Hoseok duduk berhadapan dengan Seokjin walaupun saat ini mereka terhalang meja namun ketegangan diantara keduanya sangat terasa, sedangkan Namjoon berdiri dibelakang Seokjin

" Aku hanya akan memberikan beberapa poin yang harus kau ketahui, selebihnya terserah padamu untuk percaya atau tidak " Seokjin

Hoseok tidak menjawab namun tatapan matanya tidak berubah sama sekali ketara dia siap mendengar penjelasan yang akan Seokjin sampaikan

" Pertama, yang membunuh Yoongi adalah kaumnya sendiri, yaitu kaum cheonsa. Karena raja cheonsa ingin mencelakai Taehyung, sedangkan Yoongi ingin tetap melindungi Taehyung " Seokjin

" Kedua, bahkan sejak darah agma masih mengalir dalam tubuh Taehyung, dia selalu dalam bahaya. Yoongi pasti sudah menceritakan tentang bagaimana sikap appa pada Taehyung, bukan? Itulah alasannya kenapa Yoongi memisahkan aku dengan Taehyung dulu. Jadi dengan ada atau tidaknya darah agma dalam darah Taehyung dia akan tetap dalam masalah " Seokjin

" Ketiga, kalau kau memang benar perduli dengan Taehyung dan kematian Yoongi, seharusnya kau bisa menilai sendiri mana yang seharusnya kau jadikan musuh " Seokjin

" Apa Taehyung tau tentang semua ini? " Hoseok

" Semenjak Yoongi mengembalikan ingatannya, Taehyung sudah tau semuanya " Seokjin

" Lalu tentang darahmu dan Taehyung, kenapa-.. " Hoseok

" Kau tidak perlu tau. Yang jelas aku tidak mungkin mencelakai Taehyung hanya untuk kepentinganku sendiri " Seokjin

Hoseok terlihat berpikir, karena sejak awal kesan Seokjin dan ayahnya sudah sangat buruk dimata Hoseok. Tapi Hoseok juga tau tidak seharusnya dia membenci atau mempercayai Seokjin tanpa bukti yang jelas

" Aku tau apa yang sedang kau pikirkan, diawalpun sudah kukatakan masalah kau percaya ataupun tidak, aku sama sekali tidak perduli karena prioritasku adalah Taehyung " tegas Seokjin

" Kau bilang apa? Kau akan melindungi Taehyung? Bagiku, kau sama saja seperti appamu, kalian hanya ingin-... " Hoseok segera menghentikan kalimatnya saat melihat Taehyung datang sambil membawa tas ransel yang sudah terpasang kokoh dipundaknya

Seokjin terheran saat melihat ekspresi Hoseok yang tiba-tiba diam, tatapan matanya mengikuti arah pandang Hoseok

" Taehyung-a kau mau kemana dengan tas itu? " Seokjin langsung berdiri dengan nada terkejut

" Sudah kuputuskan, aku akan tinggal bersama Jimin untuk beberapa hari hyung " Taehyung

" Tunggu dulu. Siapa yang mengijinkanmu? Cepat kembalikan tas itu dan masuk kamar sekarang " Seokjin

Tiba-tiba saja suasana kembali terasa dingin setelah Seokjin terlihat begitu emosi dan Taehyung kembali terlihat sedih

Hoseok justru melihat ini sebagai peluang baginya untuk membawa Taehyung pergi darisana, terlebih sekarang ada Jimin bersamanya, ini kesempatan bagus pikirnya

" Benarkah? Kau akan tinggal bersama kami? Waah Jimin-a kau pasti senang, kan? " Hoseok memberikan isyarat dengan matanya pada Jimin

" Mmm (mengangguk) aku senang sekali hyung. Jadi apakah boleh Taehyung tinggal sebentar di rumah kami, Seokjin hyung ?" Jimin memohon

Namjoon berbisik dengan cara mendekati Seokjin

" Hyung, sebaiknya kita ikuti saja kemauan Taehyung sampai suasana hatinya kembali tenang. Ingat bahwa Taehyung masih kesal padamu " bisik Namjoon

DEMONS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang