"Ayo makan, makanan sudah siap" teriak Novi saat dua anak laki laki nya turun.Satu anak lelaki yang lebih tinggi bernama Genta, Kaka tertua. Seorang yang konyol, sangat aktif dan juga ceria.
Sedangkan anak satu nya lagi adalah Galih, seorang anak lelaki yang sangat galak, pendiam dan pemalu.
"Habiskan makanan nya, jika tidak habis maka ibu tidak akan memasak lagi untuk kalian," ucap Novi.
"Siap mamah ku tercinta," ucap Genta.
Mereka berdua makan dengan lahap, melihat itu Novi tersenyum lalu duduk di hadapan mereka dan makan bersama mereka.
"Ibu harap, kalian berdua belajar dengan sungguh-sungguh, karena menjadi miskin itu tidak menyenangkan," ucap Novi sembari menuangkan minum untuk kedua anaknya.
"Apa yang ibu katakan? Kami akan selalu bahagia asalkan bersama ibu" Ucap Genta.
"Tenang saja ibu, aku akan menjadi kaya dan sangat kuat. Agar ibu bisa beristirahat dengan tenang kelak," ucap Galih.
"Kalian memiliki kepribadian yang sangat berbeda," ucap Novi sambil tersenyum dan kembali mengunyah makanannya.
Setelah semuanya siap, Genta dan Galih pergi untuk sekolah. Novi kembali ke dapur lalu mencuci piring yang mereka gunakan tadi.
Novi adalah seorang wanita yang sangat cantik dan juga imut, kini ia adalah seorang tutor atau mentor yang mengajar matematika di perusahaan online. Iya merupakan karyawan yang sangat rajin dan juga seorang ibu anak dua.
Novi menganti pakaiannya, mengambil tas lalu memakai sepatu kini ia siap untuk berkerja. Ia membuka pintu dan perjalanan menuju peperangan segera di mulai.
Sesampainya di kantor ia langsung memasuki ruang kelas dan mulai mengajar di depan kamera dengan tumpukan buku yang ia bawa.
"Hallo teman Online ku? Balik lagi sama kita. Kali ini Kaka tutor bakalan mengajar kalian di semester ini, perkenalkan nama Kaka Novi. Kalian pernah denger gak sih bahwa alam semesta itu berbicara? Matematika merupakan bahasa alam yg sangat logis, karena itu untuk memecahkan misteri alam semesta harus di mulai dari matematika, dari paling dasar seperti pertambahan hingga yang menurut kita kompleks. Hari ini kita akan belajar tentang Teorema phytagoras, sebuah pembahasan yang sangat menarik karena bisa memecahkan masalah yang tidak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya, seperti mencari panjang segitiga seperti seorang peramal," ucap Novi
Waktu berjalan sangat cepat dengan suasana kantor yang sangat sibuk hingga hari menjelang sore dan semu staf bersiap untuk pulang termasuk Novi.
Depan lift Novi berdiri lalu tiba-tiba datang seorang lelaki yang lebih tinggi dari nya.
"Bu Novi, mau bareng sama saya? Kebetulan saya bawa mobil," ucap nya.
"Tidak usah pak Rizky, terimakasih sebelumnya," balas Novi dengan dingin.
Pintu lift terbuka Lalau mereka berdua masuk. Saat pintu lift akan tertutup tiba-tiba seorang lelaki menahan pintu lift dan pintu kembali terbuka.
"Maaf kan aku," ucap nya lalu masuk.
Kemudian pintu lift tertutup dengan mereka bertiga di dalamnya, lelaki yang baru saja masuk lift tadi berdiri di antara Novi dan Risky.
"Ibu Novi, ayo pulang bareng. Saya punya sesuatu yang harus di sampaikan saat ini. Namun saya rasa saya bisa mengatakan nya di jalan pulang," ucap lelaki yang di tengah-tengah itu.
"Jika ini tentang pekerjaan kita bicarakan besok saja, saya sangat tidak suka jika pekerjaan mengambil waktu pribadi saya, terimakasih sebelumnya pak Aldi" ucap Novi.
"Setidaknya izinkan saya untuk mengantar anda karena sudah membuat jumlah pengguna aplikasi meningkat," balas Aldi.
"Terimakasih sebelumnya, namun saya lebih nyaman untuk mengunakan bis kota," ucap Novi.
Aldi membuka handphone nya lalu mengetik sesuatu,tak lama kemudian handphone di tangan Novi berbunyi, ia mengecek handphone nya dan membaca chat dari Aldi.
"Izinkan saya mengantar anda, saya butuh pendapat kamu tentang baju untuk para anak penerima beasiswa," tulis Aldi di chat nya itu
Tak lama pintu lift terbuka lalu mereka bertiga keluar dari lift. Rizky menatap Aldi dengan tatapan marah masih mematung di depan Aldi dan Novi.
"Ada yang ingin kamu katakan pak Rizky?" Ucap Aldi.
"Ah maaf, saya duluan ya." Ucap Rizky dengan terburu buru melangkah menjauh.
"Apa kamu mencoba untuk menarik perhatian ku lewat siswa Beasiswa?" Ucap Novi menatap Aldi.
"Kau adalah murid beasiswa dulu saat kita kuliah, aku tahu pasti kamu yang sangat mengerti tentang mereka. Jadi mohon lihat dua desain yang aku kirimkan, dan beri pendapat mu di perjalanan," ucap Aldi.
Di dalam mobil yang berjalan mereka berdua terdiam, dengan Novi yang melihat desain baju dengan serius.
"Bagaimana apa kamu sudah menentukan pilihan?" Ucap Aldi.
"Aku suka keduanya namun, aku menyarankan untuk memakai yang nomor dua. Warna nya lebih redup dan bahannya lebih nyaman untuk acara di luar ruangan," ucap Novi.
"Baiklah aku akan menerima saran nya," ucap Aldi tersenyum sambil menginjak pedal gas.
"Apa kau masih ke psikolog?" Ucap Aldi.
"Mengapa kau menanyakan hal itu?" Balas Novi ketus.
"Tidak, aku hanya memperhatikan mu. Selama satu tahun ini kamu jauh lebih membaik," ucap Aldi.
"Angka angka membuat ku lebih bahagia, mungkin karena itu aku tampak lebih ceria," kata Novi.
"Berhenti lah jika kamu lelah, angka-angka yang kamu maksud tidak akan hilang jika kau tinggalkan dalam satu hari. Ini saran ku, kau harus memperdulikan dirimu sendiri. Kamu tampak seperti sedang sakit, pergilah berobat lagi," ucap Aldi.
"Apa maksudmu?" Balas Novi. Aldi menepikan mobil nya di pinggir jalan.
"Aku melihat gejalanya pada mu, meskipun kamu merasa baik-baik saja kamu hanya perlu memeriksakan diri. Jika pengamatan ku salah, kamu tidak akan rugi bukan?"
"Anjing hitam mu sudah pergi, aku rasa sekarang burung elang mu datang Novi. Aku tahu sulit untuk mengakuinya tapi jika tidak segera di tangani kamu akan semakin memburuk," lanjut Aldi.
"Berhenti bicara omong kosong, aku akan urus apa yang terjadi pada diri ku sendiri. Jangan perlakukan aku seperti seorang pasien, kamu mungkin seorang psikolog tapi kamu bekerja dalam bidang industri, kamu tidak layak meprilakukan ku seperti seorang pasien," ucap Novi
"Aku hanya jatuh cinta padamu Novi, aku tidak pernah menganggap mu seorang pasien. Aku hanya mencintaimu dan peduli padamu," balas Aldi.
"Aku akan turun di sini, jangan pernah mengajak ku untuk berbicara hal pribadi lagi. Aku sangat tidak nyaman dengan ini Aldi,"balas Novi langsung keluar dari mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 CHAPTER BEFORE LIGHT BRING ME
General FictionMenceritakan kehidupan seorang wanita yang merupakan ibu yang bekerja kantoran mengalami gangguan stres namun terlihat sangat baik dan sehat, namun ia di hadapkan bahwa semua hal yg baik itu hancur saat penyakit mental nya semakin parah.