BRAKK!
"—GAH!"
Boboiboy mengerang kuat, tulangnya seakan remuk kala tubuhnya membentur kuat batu raksasa dengan permukaan abstrak hingga mencetak lekuk tubuhnya.
"HAHAHAHA! hanya segini kekuatanmu?"
pandangannya buram dengan darah yang terus mengalir dari pelipisnya, sosok Alien dihadapannya diabaikan. Boboiboy menggulirkan kelereng coklatnya menatap sosok teman temannya yang terbaring mengenaskan dengan luka dan darah menghiasi tubuh mereka.
'aku harus bangun..'
BRAAKK!
tubuhnya kembali terpelanting mengundang pekikan tertahan dari sang penyelamat galaxy.
"aku mengharapkan hiburan yang lebih dari ini, tapi tampaknya kau sudah menyerah pada takdirmu?" kekeh Alien berjas putih itu, Lintritus.
teman temannya telah tumbang, pasukan TAPOPS.. mereka menghilang tanpa jejak bersama para powersphera, meninggalkan Boboiboy sendirian, menghadapi alien itu. galaxy di ambang kehancuran.
dengan tangan bergetar pemuda itu mencengkram rambutnya kuat, menghalau rasa pusing yang membuat telinganya berdenging. Topi oranye yang menjadi ciri khasnya pun telah hilang entah kemana, dan saat Boboiboy menyadari- keadaannya jauh lebih mengenaskan daripada mereka yang berada disana.
Boboiboy sadar ini adalah akhirnya.
'ayah.. maaf, Boboiboy gagal selamatkan galaxy..'
pupilnya bergetar, bulir bening mengalir menuruni pipi berisi pemuda itu disertai isakan kecil yang pilu, ocehan alien yang ia hadapi beberapa saat lalu tak ia acuhkan. ia sibuk merenungi kegagalannya.
'kekuatan ini.. galaxy.. semuanya.. aku gagal melindunginya..'
disaat-saat terakhirnya ia justru melihat sekelebat memori dimana dirinya masihlah seorang anak normal pada umumnya, tanpa kekuatan, tanpa tanggung jawab yang besar.
Boboiboy merindukan masa masa itu, dimana ia bisa bermain dengan riang tanpa beban.
"MATILAH KAU!" seru Alien itu menodongkan pistol laser tepat di kepala Boboiboy, samar Boboiboy dapat mendengar teriakan panik dari teman temannya.
pemuda itu memejamkan mata. ah, betapa beruntungnya dia memiliki teman teman seperti mereka.
jika ada hal yang Boboiboy sesali, mungkin itu adalah ia yang tak sempat melakukan satu lagi momen bahagia bersama orang orang tersayangnya.
dan juga, tak sempat melihat kepulangan sang ayah.
'ah.. aku menyayangi kalian semua..'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."BOBOIBOY!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."sampaikan salamku pada neraka!"
BLAARRR!
—˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚—
mff, tangan Nara gatel maw bikin book baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
another place || Boboiboy
FanfictionBoboiboy tidak mengerti, bukankah seharusnya sekarang ia berada di alam baka? dan lagi, kenapa ketujuh elemen yang harusnya menjadi satu dengan jiwanya- memiliki tubuh mereka sendiri?! dimana Boboiboy sebenarnya?! hanya fiksi Boboiboy © Monsta