Hari berganti hari bulan berganti bulan, kini kandungan chika sudah berusia 4 bulan, hubungannya dengan christy pun semakin dekat, terkadang mereka seperti kakak adik, kadang sudah seperti teman, juga terkadang seperti sepasang kekasih.
Chika juga sepertinya menikmati keadaannya yang sekarang namun di satu sisi ia seakan tertampar oleh kenyataan yang mengingatkannya kalau apa yang ia miliki sekarang hanya sementara, bukan untuk selamanya.
Saat ini chika sedang berada di rumah sakit, kebetulan di ruangan Aran cuma ada mereka berdua karna tadi setelah ia datang Shani pamit pulang sebentar.
Chika duduk di samping brankar Aran dengan tangannya yang menggenggam sebelah tangan Aran, ia ingin mencurahkan semua kegelisahan, kegundahan, dan ketakutannya akan apa yang ia rasakan sekarang ini.
" Aku kira setelah 2 Minggu aku nggak datang kesini kamu bakalan bangun tapi ternyata nggak, kamu mimpi apa sih sampai tidurnya lama banget, kamu nggak takut bakalan kehilangan aku ?, kamu nggak takut posisi kamu di gantikan sama orang lain ?. Jujur aja, saat ini aku sedang mencintai seseorang, maaf kalau aku mengingkari janji buat selalu setia sama kamu apapun keadaannya, itu juga bukan kemauan aku, aku cuma manusia biasa yang dalam keadaan lagi hamil, saat-saat seperti ini aku butuh seseorang yang selalu ada buat aku, selalu ada saat aku butuh, aku butuh seseorang di sampingku, mendampingiku, maaf juga kalau kesannya aku egois yang nggak ngerti sama kondisi kamu yang sekarang, tapi aku bisa apa semua terjadi begitu saja tanpa bisa aku kendalikan. Aku rasa dia juga masih mencintai ku, terbukti dengan raut wajahnya yang semula ceria akan jadi murung saat dia tau aku baru bertemu dengan mu, aku nggak tau apakah itu hanya perasaanku saja atau nggak tapi itulah yang aku rasakan, dan aku juga terkadang cemburu saat melihat dia dekat dengan orang lain walaupun aku tau mereka cuma sebatas temenan, tapi aku akui cemburu itu ada, jadi aku mohon cepatlah bangun, aku takut jika semakin lama perasaanku ke kamu hilang, jadi aku sungguh berharap kamu cepat bangun dan rebut aku kembali, rebut kembali posisi mu, sebelum semuanya benar terlambat " ucap Chika dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari Aran, tangannya juga masih ia genggam.
Chika terus mengutarakan perasaannya, hingga 2 jam berlalu akhirnya ia pun pamit pulang setelah Shani kembali.
Setelah sampai di rumah ia melihat mobil christy sudah berada di parkiran rumah, itu tandanya kalau christy sudah pulang sekolah, karna sejak satu bulan yang lalu christy memilih mengendarai mobilnya sendiri untuk pergi kemanapun termasuk ke sekolah, ia tidak ingin merepotkan pak Doni lagi, walau bagaimana pun pak Doni di tugaskan untuk berkerja untuk chika bukan untuknya.
" Kak Chika, astaga kamu dari mana ?, kenapa nggak bilang sama aku kalau mau pergi, kan aku bisa temenin, tadi aku pulang sekolah tapi kamu nggak ada di rumah, aku khawatir tau, giliran di telpon malah nggak aktif. Suka banget sih bikin aku khawatir kalau nanti aku punya penyakit jantung gimana ?"ucap christy saat melihat chika baru saja masuk ke dalam rumah, bahkan ia baru saja berbalik setelah menutup pintu.
" Kamu ini kebiasaan deh, kalau nanya itu satu-satu aku jadi bingungkan mau jawab yang mana "ucap chuka, dan yah benar kini Chika sudah menggunakan aku-kamu kalau lagi cuma berdua sama christy, tapi kalau ada orang lain sekalipun itu temannya, ia akan menggunakan lo-gue lagi.
" Namanya juga orang lagi khawatir "ucap christy.
" kita duduk dulu, capek tau kalau berdiri terus "ucap Chika, ia menarik tangan christy untuk pergi naik ke atas dan masuk kedalam kamar mereka.
" tadi itu batre hendfone aku habis aku lupa bawa carnger dan powerbank, aku perginya nggak sendiri tapi sama pak Doni, dan aku habis dari.... rumah sakit " lanjutnya yang semula tangannya di genggam oleh christy kini perlahan terlepas, ia melihat christy yang tadi menatapnya kini membuang muka ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais