Episode Veranda -Part 1-

2.5K 24 3
                                    

[Cinta Pertama Dibalik Pintu]

Holla, aku Veranda. Kalian mungkin sudah tau sedikit tentangku di kisahnya Yupi, iya kan? Aku memang merasa masa-masa mudaku itu penuh kenakalan. Sudah berapa cowok yang pernah tidur denganku, merasakan kehangatan tubuhku, dan mencicipi daging lembut pemuas nafsu milikku.

Eron pacar ku saat itu adalah cowok yang paling banyak menikmati tubuhku. Tapi dia bukan yang pertama, dia hanya seperti stasiun perhentian terakhir untuk masa-masa kenakalanku berakhir.

Ditahun 2024 ini aku sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Willy, dia baik dan perhatian kepadaku. Selain itu dia mau menerimaku apa ada nya meski tau aku pernah bersenang senang dengan banyak cowok.

**

Kisah kenakalanku ini dimulai saat aku naik ke kelas 2 SMP. Saat itu Ayahku dipindah tugaskan ke kota Bandung. Jadi aku yang sejak lahir sampai umur 14 tahun tinggal di Jakarta harus ikut orang tua ku pindah ke Bandung. Adikku yang masih kecil juga ikut, sementara kakak ku harus tetap di Jakarta untuk meneruskan kuliah.

Aku juga pindah sekolah, saat itu ayah memasukan ku ke sebuah sekolah yang cukup populer dan bergengsi disana. Sekolah itu bernama AS International School, ada 3 tingkatan di sekolah ini yaitu terdiri dari SD SMP dan SMA.

Sekolah ini termasuk sekolah elit karena 94% siswa nya berasal dari kalangan orang berada. 5% lainnya berasal dari kalangan super kaya dan terpandang, sedangan 1% sisa nya adalah siswa beruntung karena mendapat beasiswa khusus atau kondisi khusus yang membuatnya bisa bersekolah disini meskipun ekonomi keluarga nya pas-pasan.

Aku beruntung karena termasuk kedalam golongan 94%. Meskipun tidak ada kasus bully disekolah saat itu, tapi siswa yang termasuk ke golongan 1% selalu terkucilkan, mereka seakan auto dihindari. Sebaliknya, siswa yang termasuk ke golongan 5% itu sangat dihormati disini.

Kepintaran bukanlah hal utama di sekolah ini, tapi seberapa kaya dan seberapa berpengaruh nya orang tua mereka, itu yang utama. Adu fashion atau barang2 branded adalah hal yang lumrah disini.

Sebagai orang yang introvert sebenarnya aku agak sulit bergaul disini, ditambah saat itu aku belum bisa bahasa sunda, sehingga aku tak memiliki banyak teman. Hal ini terkadang membuatku sulit hanya untuk sekedar meminta tolong ketika aku butuh sesuatu.

Para murid disini kebanyakan diantar jemput oleh supir pribadi, sementara untuk mereka yang sudah memiliki SIM bisa membawa mobil sendiri. Tak ada siswa yang naik motor, ada juga mereka yang naik taxi.

Kebetulan aku sering dijemput oleh ayahku, tapi ada kala nya ayah tak bisa jemput dan ibu yang gak bisa nyetir pun juga suka sibuk ngurus adikku. Jadi, tak jarang aku pulang naik taxi.

Sampai suatu waktu ada kejadian dimana aku kehilangan uang saku miliku, bertepatan dengan ayah yang tak bisa menjemputku karena harus lembur. Dan gak enaknya bagi seorang introvert adalah jika hal seperti ini terjadi.

Aku hanya diam mematung didepan gerbang sekolah seperti orang hilang saat jam pulang tiba. Aku hanya diam dan melihat para murid satu persatu pulang, melihat taxi silih berganti antar jemput siswa lain.

Aku sangat bingung, pasrah dan berpikir aku hanya bisa menunggu sampai ayahku pulang saja, meskipun kemungkinan aku harus menunggu sampai larut malam.

Saat aku memandangi langit sambil berpikir, harus berapa jam ya sampai ayah datang? Langit sudah mendung, apakah hari ini akan hujan? Apakah aku akan kehujanan dan basah kuyup lalu kedinginan? Apa aku akan mati kedinginan?

Aku terus bertanya-tanya dalam pikiran ku seperti orang bodoh. Sampai tak sadar aku tertawa kecil karena terlintas beberapa hal lucu.

Tiba-tiba seseorang dari belakang menyapaku.

[AU+18] SIDE STORY OF ANOTHER B*TCH GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang