4. Dibuat Merona

36 10 3
                                    

“Khem khem, kiw kiw”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Khem khem, kiw kiw”

Mereka berdua memutuskan untuk menoleh ke asal suara, ternyata yang bersuara seperti itu adalah Fara. Entah ada urusan apa, dirinya bisa ada di kelas adiknya.

“Kakak? kakak ngapain disini?” tanya gadis itu, dengan raut yang sulit ditebak

“Kenapa?”

Fira menggeleng. “Bukan itu maksud aku kak, kakak ada urusan apa disini?”

Fara tersenyum miring, pandangannya beralih kepada laki-laki yang sempat bertatapan dengan adiknya.

“Temen lo, ganteng juga ya?”

Fira menoleh ke arah laki-laki itu, memang benar, dia tampan. Tapi, bukannya Fara sudah mempunyai pacar?.

“Ya... emang ganteng sih. Tapi kenapa?” tanya Fira memastikan

“Buat gue ya, gue habis putus sama Reno”

“Segampang itu?”

“Huum” tatapan gadis itu beralih lagi kepada sang laki laki. Ditatapnya laki-laki itu dengan lekat, hingga membuat sang laki-laki gugup

“I-iya, kenapa ya?” tanya laki-laki itu gugup

Fara tidak menjawab, dirinya malah melengos pergi dari kelas itu. Dengan membawa wangi yang tidak bisa hilang.

“Kebiasaan, kak Fara kalau pakai minyak nggak kaleng-kaleng” gumam Fira

“Dia siapa sih? ganjen banget” tanya laki-laki itu

“Huss! kalau kak Fara denger, bisa di geprek kamu” jawab Fira, dengan ekspresi takut

Sempat terjadi keheningan diantara mereka, hingga membuat Fira gatal ingin berbicara.

“Aku gatel, pengen ngomong” ucap mereka berdua bersamaan

“Kamu dulu aja mi” suruh Fira

“Nggak, kamu aja dulu”

“TEMEN-TEMEN, HARI INI KITA JAMKOS!” teriak salah satu siswi, yang kebetulan menjadi osis

Mereka semua berteriak heboh, tak terkecuali dengan Fira dan juga Fahmi, mereka juga berteriak heboh.

“Eh, kamu mau kemana?” tanya Fahmi saat melihat Fira akan pergi

“Mau ke perpustakaan, mau ikut?”

Saat ini, mereka berdua tengah ada di Perpustakaan sekolah. Rencananya, mereka akan menghabiskan waktu jamkos untuk membaca buku sebanyak-banyaknya.

“Mi, lihat deh! ceritanya bagus banget!” sorak Fira dengan heboh, sambil memberikan sebuah buku dengan judul Kisah Kita

Fahmi segera membaca cerita itu dengan seksama, bibirnya sesekali tersenyum, karena ada adegan yang menggelitik hati. Yaitu, adegan laki-laki sedang menyuapi sang istri yang sedang sakit.

“Aku iri, pengen jadi ceweknya” ucap Fira pelan, namun berhasil membuat hati Fahmi bergetar

“Kamu... mau jadi cewek ini?” tanya laki-laki itu dengan wajah serius

“I-iya, emang kenapa?” jawab gadis itu gugup, saat melihat ekspresi Fahmi yang mencurigakan

Fahmi yang melihat Fira gugup, langsung tertawa kencang. Ditariknya pipi gadis itu hingga membuat sang empu kesal dan meringis.

“Jahil banget sih! ngapain cubit pipi aku?” tanya Fira kesal

Fahmi hanya menggeleng pelan. “Kamu imut, kalau lagi gugup”

Pipi gadis itu merona seketika, ditatapnya laki-laki itu dengan mata berbinar, seperti mengisyaratkan sesuatu.

Fahmi yang peka akan ekspresi gadis itu, segera bertanya. “Kenapa?”

“Emm, aku sebenarnya su-”

“Jahat banget, kakaknya nggak diajak ke perpustakaan” ucap Fara menyela, entah datang darimana, mungkin teleportasi

Fahmi segera memasang wajah kesal, dia hanya ingin mendengar Fira berbicara. Tapi kenapa ada yang mengganggunya?.

“Pergi gak, kita mau ngomong penting” usir Fahmi dengan memasang wajah kesal

“Ngomong apaan? kok main rahasiaan” tanya Fara dengan memasang wajah angkuh

Fahmi hanya memutar bola matanya malas. Lalu, dirinya menatap nyalang gadis yang ada di hadapannya.

“Kenapa lo?” tanya gadis itu lagi, saat melihat Fahmi menatapnya dengan mata tajam

“Pergi, atau aku bakal ngelaporin perbuatan kamu kepada guru” tekan Fahmi

Deg!

Bagaimana laki-laki itu bisa berani ingin melaporkannya?. Lalu, kesalahan apa yang akan dilaporkan oleh laki-laki tampan itu?.

“Emang lo tau masalah gue? enggak kan?” kesal gadis itu

Fahmi segera melirik ke arah Fira yang masih menatap dirinya, dengan tatapan sendu.

“Kamu kenapa?” tanya Fahmi, saat melihat gadis itu seperti tengah meringis

Pipi Fira langsung memerah, dirinya segera menatap Fara untuk meminta tolong. Fara yang faham akan kode adiknya, segera menarik tangan gadis itu menuju ke toilet.

“Lho, kalian mau kemana?” tanya Fahmi

“Ini urusan cewek, nggak usah ikut campur” jawab gadis itu ketus

Sesampainya di toilet, Fira bergegas mengeluarkan benda dari sakunya, lalu masuk ke salah satu kamar mandi.

Fara yang merasa bosan, akhirnya menghadap ke cermin. Untuk melihat wajahnya yang semakin hari kian putih, dan glowing.

“Nggak sia-sia, aku pakai skincare setiap hari. Pasti sekarang, kecantikan Fira kalah jauh”

Saat gadis itu sendiri, memang biasa berbicara aku-kamu, tapi... saat ada dihadapan Fira, dia akan berbicara dengan lo-gue.

“Kakak, aku udah selesai” sahut Fira, yang sudah keluar dari kamar mandi

***

Jangan lupa vote!😊.
Semoga kalian bisa suka sama cerita aku, maaf kalau terlalu menye2.

Fara Or Fira? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang