15. Mafia Game

42 3 0
                                        

Happy Reading

*
*
*

Langit yang tadinya cerah kini menggelap, matahari yang bersinar pun bersembunyi di balik hitamnya awan. Di balkon sekolah tampak seorang gadis berdiri menatap langit.

Zarina memejamkan matanya merasakan rintik hujan membasahi wajahnya. Saat ini suasana hatinya sangat buruk, yah setiap hujan suasana hatinya memang begitu.

Zarina membuka matanya begitu tak lagi merasakan rintik hujan. Ia menatap seorang laki-laki yang memayungi dirinya dari belakang.

"Kamu baik-baik aja?" Tanya Alfarez khawatir.

Zarina membalasnya dengan senyuman, menandakan ia baik-baik saja. Namun, entah kenapa Alfarez merasa gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Kamu gak baik-baik aja, ayo ke kelas kamu" ucap Alfarez sembari menggenggam tangan Zarina.

Zarina mengangguk, mereka pun segera pergi dari sana. Keheningan menyelimuti perjalanan mereka berdua. Mereka pun tiba di depan kelas Zarina, ada begitu banyak siswa dan siswi dikelas lantaran hujan.

"Za, kita ke kelas kamu aja" ucap Zarina sembari berjalan lebih dulu.

Sesampainya di kelas Alfarez, mereka pun segera duduk bergabung dengan teman mereka.

"Del, kamu bawa Uno gak?" Tanya Halwa.

Dely menggelengkan kepalanya, ngapain juga ia membawa Uno ke sekolah.

"Yakali anak OSIS bawa Uno ke sekolah, aneh Lo wa" ucap Anna.

Zarina merasa aneh melihat Anna dan Jonathan satu ruangan seperti ini. Sebenarnya yang lain juga merasa begitu, namun berusaha terlihat biasa saja.

"Kita main mafia game aja, gimana setuju apa gak?" Tanya Clara tersenyum.

"Setuju" ucap mereka serentak.

"Gue narator nya ya" ucap Kenzie mengajukan diri.

Yang lain hanya memberikan jempol sebagai tanda setuju.

Mereka semua pun membentuk lingkaran dan memejamkan mata, Kenzie segera berjalan mengelilingi mereka untuk memilih mafia, polisi, dan dokter.

"Gue mulai dengan milih mafia ya" ucap Kenzie memberitahu.

Kenzie menyentuh bahu Levino, Zarina, Clara, dan Jonathan sebagai tanda kalau mereka adalah mafia.

"Mafia silahkan buka mata dan liat rekan kejahatan nya" ucap Kenzie.

Para mafia pun saling menatap satu sama lain untuk mengkonfirmasi rekan. Begitu selesai merekapun kembali menutup mata.

"Sekarang gue bakal milih yang jadi dokternya" seru Kenzie.

Kenzie menyentuh bahu Alfarez, Dely, dan Isa.

"Dokter silahkan buka mata dan konfirmasi rekan kalian" ucap Kenzie.

Para dokter pun mengkonfirmasi satu sama lain.

"Sekarang gue bakal milih polisi buat nangkap mafia" ucap Kenzie.

Iapun menyentuh bahu Roby, Rio dan Alysha.

"Polisi silahkan konfirmasi" seru Kenzie.

Para polisi membuka mata dan mengkonfirmasi satu sama lain.

Hasil akhir:

Mafia:
-Levino
-Jonathan
-Zarina
-Clara

Dokter:
-Alfarez
-Dely

Skylove 2 : You're My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang