🔞 Content Warning :
Jen!GP, alkohol, mariyuana, harsh word, frontal, local porn words.⚠️ Bagi yang belum 18 tahun ke atas, mohon dengan bijak untuk stop sampai disini aja ya. Karena ke depannya isi konten cerita ini juga akan tetap sama. Thank you!
*****
Tubuh kekar bodyguard yang berjalan memasuki area sekolah itupun membuat banyak pasang mata melihatnya. Mereka, para murid perempuan berjerit dengan kedatangan bodyguard itu. Tangan kekar si bodyguard tengah membawa payung yang mekar, menutupi sinar matahari yang menyilaukan nona muda-nya.
"Dih, kemayu banget." cibir salah satu murid perempuan dengan lirih, menatap iri ke arah perempuan yang dilayani oleh si bodyguard itu.
Almanaya Dara, itu yang tertulis di nametag si perempuan. Dia bukan vampir, tapi takut dengan sinar matahari. Dara bilang, kulit putih, mulus, dan terawatnya itu bisa langsung kemerahan jika terkena UV. Dia tidak peduli dengan para murid yang iri dan berbisik karenanya. Lagipula, semua orang juga tahu siapa dia.
Tidak ada yang berani mengusik Dara selama ini karena ia punya power yang luar biasa. Selebgram paling berpengaruh di kota ini, punya kemampuan design yang tak perlu diragukan lagi, pemilik butik paling besar dan terkenal pula di kota ini. Ditambah lagi, Ayahnya berteman baik dengan pemilik yayasan sekolah ini. Terlalu banyak nilai plus yang ada pada Dara, belum lagi parasnya yang cantik dan badannya yang bagus terawat itu membuat murid perempuan lain selalu merasa iri dengannya.
"Thanks ya." ujarnya pada bodyguard itu, setelah ia sudah sampai di depan kelasnya.
Si bodyguard membungkukkan badan sebelum pada akhirnya kembali ke mobil. Dara masuk ke kelas. Wajahnya masam ketika melihat pemandangan di dalam kelas.
"Oh god.. pemandangan kek gini mulu yang gue liat tiap pagi. Derita sekolah di sekolahan khusus cewe, gue ga bisa cuci mata liat cowo ganteng!" gerutunya, melemparkan tasnya ke atas meja lalu duduk di kursinya sembari menopang dagu.
Mood Dara yang tak terlalu baik pada hari ini diperparah dengan kegaduhan di bangku paling belakang. Semua orang memenuhi bangku Gala, si kutu buku. Bahkan murid dari kelas lain pun juga tak pernah absen untuk datang kesini tiap pagi. Urusannya cuma satu, mengambil buku mereka.
Semua orang juga tahu, kalau Gala si kutu buku itu membuka jasa joki. Dia menerima semua tugas dari teman-temannya untuk dikerjakan. Semuanya berjalan dengan lancar, namun tidak dengan hari ini.
"Ya elah, gue ngutang dulu napa!" ujar salah satu murid.
"E-Engga bisa, k-kan gue udah bilang kalo di gue ga bisa ngutang. Begitu selesai, harus dibayar." kata Gala terbata.
"Ck, kelas gue di sebelah anjir. Lo juga tau kan rumah gue di mana. Perkara jokian 20 ribu doang masa ngutang ga bisa?!" katanya ngotot.
"G-Ga bisa. Ya udah sini bukunya kalo lo ga bisa bayar. Lo bisa ambil bukunya setelah udah ada uang." kata Gala.
Gala ingin merebut buku itu, namun si pemilik tetap memegang erat. Sampai akhirnya keduanya saling berebut, dan membuat kertasnya sobek, tepat di bagian jawaban dari tugas-tugas sekolah.
"Anjir, Gal! Gara-gara lo nih PR gue jadi sobek!" katanya.
"Salah sendiri." timpal Gala lirih.
Gala menundukkan kepalanya dengan takut. Tatapan tajam dari 'customer' nya itu nyatanya membuat nyalinya menciut. Gala cuma bisa berdiri di tempat dan tertunduk diam, sambil sesekali membenarkan posisi kacamata yang ia pakai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
M'envoyer: The Wildest Nerdy
Fanfiction⌜ 𝙂𝙭𝙂 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 ⌟ Siapa sangka jika orang seterkenal Dara dengan image elegan itu kecanduan nonton porn? Favorit Dara ialah M'envoyer, seorang konten kreator pillow sex. Suatu ketika, satu momen membuatnya jadi tau siapa sosok di balik akun...