ENAM

178 18 0
                                    

🌷🌷🌷

sebelum baca, tekan tombol vote dulu~

jangan lupa ramaikan komentar!◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜

Happy Reading! 🌷

Bangunan besar bertingkat itu terisi banyak anak-anak yang melakukan berbagai kegiatannya masing-masing. Kebanyakan dari mereka sedang bermain. Anak laki-laki dan perempuan, semuanya bermain bersama-sama.

Panti asuhan ini sudah berdiri cukup lama. Berisikan anak-anak yang terlantar ataupun sengaja ditaruh orang tua mereka disini karena faktor ekonomi. Anak-anak itu diberikan hak mereka kembali. Sebagaimana anak-anak diluar sana. Mereka juga harus tetap memiliki masa depan, bukan hanya terus direndahkan.

Maka dari sini, karakter anak-anak itu dibentuk hingga matang. Usia mereka juga berbeda-beda. Yang paling kecil yaitu bayi tiga bulan yang dirawat oleh ibu panti. Sementara yang paling besar mungkin sudah kuliah dan turut membantu mengurus keperluan anak-anak lainnya.

Semua anak-anak yang tengah bermain itu bersorak girang, saat mobil Toyota Alphard putih masuk ke gerbang panti. Mereka sudah hafal betul siapa orang di dalamnya.

"AA HAEL!!"

"KITA UDAH KANGEN BANGET, A!!"

"A HAEL PASTI BAWA BANYAK MAKANAN!!"

Dan banyak lagi yang bersorak kegirangan menyambut Hael. Laki laki dengan kemeja hitam yang digulung sedikit itu tersenyum tipis, lalu memanggil empat anak laki-laki yang usianya mungkin sudah menginjak tiga belas sampai lima belas tahun.

"Rio, Fadil, Ilman sama Danu, bantu bawain ini ya." Alta mengoper plastik besar berwarna putih yang berisi banyak makanan. Mulai dari cemilan hingga makanan berat, semua Alta bawa. Banyaknya jumlah anak-anak panti juga membuat bagasi mobil Alta penuh, juga sampai ke kursi penumpang.

"Assalamualaikum." Alta berjalan masuk ke aula, disambut anak-anak dan Ibu Panti yang menjawab salam dan antusias melihat banyaknya makanan yang dibawa Alta.

"Anak-anak sudah kangen banget sama Nak Hael katanya." Ibu panti menyilahkan Alta untuk duduk, sambil memberikan teh hangat dan roti. "Silahkan, duduk dulu."

Alta tersenyum tipis, tanda berterima kasih atas jamuan sederhana yang diberikan ibu panti. "Anak yang kemarin itu, sudah bisa beradaptasi belum, Bu?"

"Oh, maksudnya Ina. Dia sekarang sudah mulai banyak bicara lagi, Nak. Jauh berbeda dengan awal Nak Hael bawa kesini, mungkin karena sekarang sudah punya teman banyak." Ibu panti menjawab. "Itu Ina duduk disana, lagi mainan sama teman-teman barunya." Ibu panti menunjuk Ina yang bermain boneka bersama banyak anak lainnya.

Jauh berbeda dengan anak yang ditemuinya kemarin, Ina sekarang terlihat lebih manis dengan baju pink cantik dengan pita senada bertengger di kepalanya. Alta turut bahagia mendengar kabar dari Ibu panti tersebut.

Selepas berdoa bersama, seluruh anak-anak panti tersebut makan dengan lahap, sesekali bercanda dengan teman-teman mereka. Pemandangan hangat seperti ini sangat disukai oleh Hael, ataupun Alta. Hubungannya dengan panti ini sudah terikat dari awal panti ini dibangun. Hael ataupun Johnny  juga turut menggunakan uang tabungannya untuk membantu pembangunan, juga untuk memenuhi kebutuhan anak-anak disini.

Alta ataupun Hael, mereka sama-sama memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Terlebih pada anak-anak dan lansia yang terkadang menyita atensinya saat dijalanan. Mereka tampak tidak terawat dan ditelantarkan. Dan niat itu, disalurkan Hael ataupun Alta lewat panti ini. Banyak diantara mereka yang saat ini juga bisa bersekolah selayaknya anak diluar sana, sampai tamat. Meskipun tanpa dampingan orang tua kandung, tetapi mereka bisa belajar banyak hal dari panti ini. 

HaCella [ROMBAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang