01

3K 234 19
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Bel benar-benar baru berdering sepuluh detik yang lalu, tapi koridor sekolah Yooil sudah ramai siswa-siswi. Yang benar saja, bahkan beberapa sudah nampak berlarian diluar gedung sekolah menuju gerbang utama. Para murid selalu antusias menyambut jam pulang, minum murid-murid teladan yang punya jam belajar tambahan. Apalagi bagi para anak kelas 12 yang akan melakukan perjalanan ke pusat retret.

Suasana ramai dengan sorak-sorai meledak diantara rak-rak sepatu, "Do Y/n!" Salah satu seruan yang mengisi tempat itu.

Pemilik dari nama 'Do Y/n' itu sendiri kelihatan tidak melambatkan langkahnya, meski dia tau seseorang memanggilnya untuk berhenti. Namun gadis itu dengan eloknya menggunakan sebuah headphone, melangkah ke gerbang utama sekolah. Menuju deretan bus yang menunggu.

Hingga seseorang tanpa sebab merangkul bahunya, "𝒀𝒂𝒉! Sudah ku bilang berhenti─" pemuda yang merangkulnya menarik nafas setelah berlari dengan susah payah karena dia tengah mengenakan dua tas lain selain miliknya.

Shin Seungbin dengan sok akrabnya kembali bicara, "kau mau langsung pergi? Bagaimana jika kita pergi karaokean dulu?"

Dan, Y/n yang sudah muak dengan Seungbin melayangkan 𝘥𝘦𝘢𝘵𝘩 𝘨𝘭𝘢𝘳𝘦, yang sedikit banyaknya mampu menciutkan nyali pemuda tampang berandal itu (memang brandal sih). Gadis itu dengan entengnya menyikut dada Seungbin supaya dia bisa terlepas dari rangkulan buaya itu.

"𝘈𝘤𝘬!" dia meringis kencang, Y/n memilih tuk menyikut bagian ulu hati pemuda itu, tentunya menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

"Sialan." Seungbin berdecak menatap Y/n yang lanjut berjalan seolah tak melakukan apa-apa padanya, "Y/n-𝘢𝘢! Awas kau!" Seungbin membuat ancang-ancang ingin memukul gadis itu, tapi tentunya saja hanya sebuah tindakan pelampiasan kekesalan sebab bagaimanapun dia tidak akan bisa menyakiti gadis mantan atlet itu.

Saat Seungbin sibuk-sibuknya mengumpat, seseorang mendepak kepalanya dengan kuat bahkan mengalahkan sakit di ulu hati Seungbin. "Apa yang kau lakukan?" Go Kyungjun berdiri disebelahnya dengan tatapan mengintimidasi seperti biasanya.

Seungbin sontak diam, "tidak ada. Hanya mengerjakan dare dari Kim Jinha. Tapi aku gagal, ah sial, kalau begini aku harus membayar Jinha dengan tteboki."

"Oh?" Kyungjun kelihatan agak peduli dalam artian ingin tau pasal apa dare tersebut. "Apa itu?"

"Tantangannya? Mengencani Do Y/n." Seungbin menorehkan senyum miring, disaat itu Kim Jinha datang dari belakang.

Dan Kyungjun langsung menghadiahi kedua budaknya itu pukulan kuat.

***

"Bukannya itu Y/n?" Ahn Nahee menunjuk sosok gadis yang berdiri sendiri didepan bus sambil memasukkan koper ke bagasi bus dibantu seorang supir.

Disebelahnya Nahee ada Kim Somi, "benar itu dia, si pendiam." Kata Somi dengan decakan malas. "Dia benar-benar gadis membosankan, dia selalu menolak berbicara denganku."

Nahee menatap temannya, "kau bukan mau berbicara dengannya, kau mau bergosip dengannya. Makanya dia menolak." Ejek Nahee pada Somi yang hanya menggulir mata dan lanjut memainkan ponsel. "Tapi bagiku dia tidak kelihatan pendiam, justru kelihatan sedikit menyeramkan."

"Apa maksudmu?" Somi bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Nahee lagi-lagi memandangi Somi, "kau akan mengerti saat melihatnya langsung." Ujar Nahee, dia lalu menemukan fakta bahwa dia meninggalkan sesuatu dikelas, "ah, sialー Somi-𝘺𝘢𝘢, aku akan ke kelas sebentar, tunggu aku ya!" Gadis berambut pendek itu berlarian kecil kembali memasuki gedung sekolah.

"Mmm," Somi membalasnya dengan deheman singkat. Sejenak setelah Nahee hilang dari sisi sampingnya, gadis itu langsung menatap Nahee yang telah pergi, dia mengingat perkataan Nahee sebelumnya.

"Y/n, ya," Somi mengulum bibir, dia setuju sih tentang opini Nahee yang bilang kalau Y/n itu agak menyeramkan. Gadis dengan surai panjang itu mengingat suatu momen singkat.

"Seeun-𝘺𝘢𝘢, jangan lihat lantai saja, lihat kamera. Aku sedang memotret mu, lho." Somi mengangkat ponselnya yang mengeluarkan cahaya dari fitur senter. Mengarahkannya ke Park Se-eun yang bersimpuh duduk dilantai kamar mandi, kuah ramyeon menetes dari atas kepalanya, menyesap di helai helai rambut hitam gadis itu.

Disela waktu bermain Kim Somi itu, seseorang masuk ke kamar mandi perempuan itu. Seorang gadis dengan rambut hitam sebahu yang di kuncir asal, seragam sekolahnya dilapisi jaket hitam denim, nametag nya belum ada karena gadis itu pindahan dua hari lalu, pandangan Somi jatuh pada roknya yang menggantung diatas lutut.

Somi mengenal gadis itu selaku murid baru dikelasnya, namanya Do Y/n. Dilihat dari caranya berpakaian, Somi tertarik untuk menjalin pertemanan dengannya. "Y/n-𝘺𝘢𝘢," gadis cantik itu memanggil dengan nada main-main. "Apakah kau tidak ingin bergabung? Ayolah, menyiram tanaman siang bolong bukanlah masalah." Ujar Somi yang dibalas tawa teman-temannya. Se-eun meneguk saliva karena dia tahu bahwa 'tanaman' yang dikatakan Somi adakah dirinya.

Se-eun siap saja jikalau gadis yang dipanggil itu akan datang dan menyiramkan sesuatu padanya. Tapi Y/n justru memberi respon berbeda, gadis itu menatap mereka dengan nyalang.

"Bikin mual saja, sialan." Lontar Y/n, kemudian dia langsung berbalik keluar dari toilet itu. Meninggalkan kelompok Somi dalam keheningan besar.

Sampai salah satu diantara mereka sebal, "apa-apaan jalang itu?"

Somi pun mendengus setelah beberapa saat. "Sungguh?" Dia tidak percaya akan tindakan pertama yang Y/n tunjukkan padanya.

Dan sekarang Somi mendengus lagi, "aku ingin sekali membunuhnya kalau bisa." Gumamnya sembari menatap visual Y/n yang duduk didalam bus dari jendela bus tersebut.

Disaat yang sama,  yang baru saja duduk di kaget kan dengan sekelompok anggota bangku belakang kelas yang mengerumuni dirinya. Baik, biar ku gambarkan. Di kursi depan, duduk Seungbin dan Jinha dengan cengiran.

Sementara disisi sebelah kirinya, seorang Ko Kyungjun duduk. Pemuda itu bahkan sudah menemukan posisi nyamannya dan mulai terlelap.

Padahal di kursi belakang masih longgar, Y/n tentunya malas bukan kepalang karena mereka. Tapi gadis itu lebih malas lagi mengeluarkan tenaga maupun suara untuk mengusir mereka.

Dengan mengklik satu lagu pada playlist-nya, Y/n mengencangkan volume pada headphone miliknya. Selanjutnya, gadis itu mulai menatap bus kelas sebelah yang mulai berjalan pergi lalu bus mereka menyusul. Y/n menatap jalanan yang dilaluinya, sebelum secara tiba-tiba merasa kantuk yang luar biasa. Dan ia menyusul Kyungjun yang tidur disebelahnya. []

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━





anyway, apa lagu yang bakal kalian putar kalau lagi di posisi mba yeen?

𝐂𝐔𝐑𝐒𝐄, 𝗻𝗶𝗴𝗵𝘁 𝗵𝗮𝘀 𝗰𝗼𝗺𝗲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang