BAB 1

3 3 0
                                    

Aya saat ini sedang berada di bandara kota kelahirannya iyaa setelah ia menempuh waktu hampir 10 jam lama perjalanannya, akhirnya ia bisa menghirup udara kota kelahirannya.

Aya saat ini sedang menunggu bagasi pesawat karena percaya lah teman teman semua walaupun ia malas untuk packing, aya tetep akan membawa kebutuhan dan oleh oleh untuk orang terkasihnya.

"Dek uda dimana?".

Terdengar suara bundanya dari seberang telepon sana untuk menanyakan keberadaan Aya saat ini.

"Lagi nunggu bagasi bun, nanti kalau udaa selesai dedek kabarin bunda lagii yaaa". Jawab Aya sambil melihat keadaan sekitar untuk memastikan bahwa koper yang lewat miliknya atau bukan.

Percakapan telepon itupun terputus dan Aya kembali menunggu kopernya.

Ketika selesai Aya langsung mengabari mamanya dan memastikan dimana posisi bunda berada, dari kejauhan Aya bisa melihat bundanya sedang berdiri disamping ayahnya sambil melambaikan tangan, karena Aya matanya minus alias rabun dan menggunakan kacamata.

Tetapi tidak berhenti sampai disitu Aya kembali salah fokus terhadap seorang pria yang berdiri tidak jauh dari orang tuanya berada, di dalam hatinya mungkin orang tersebut sedang menunggu juga.

"Gimana nak kabarnya, sehat?". Tanya ayah perhatian ke Aya untuk memastikan bahwa putri bungsunya ini tetap sehat walaupun ada di kota orang.

Aya hanya terkekeh dan menjawab kepada ayahnya kalau dirinya kembali dengan sehat dan tidak ada yang luka satupun dari dirinya.

"Yauda ayo pulang, Al anak ibu uda datang ayo pulang". Ajak bunda ke seorang pria yang tadi berdiri tidak jauh dari keberadaan bunda dan ayah.

Aya yang merasa penasaran pun lantas berbisik ke bundanya dan menanyakan siapa sosok pria tersebut.

"Anaknya temen ayah, baik baik jangan judes". Ujar bunda sambil terkekeh karena bundanya sangat mengerti Aya akan menjaga jarak dirinya dari orang tidak di kenal dan akan menampilkan aura bahwa perempuan ini judes.

Aya tidak menanggapi ucapan bundanya, dan mereka kembali berjalan ke pintu kedatangan untuk menunggu mobil yang akan membawa mereka pulang.

Sepanjang perjalanan bunda, Ayah, Aya serta seorang pria yang dipanggil "Al" dengan bunda hanya diam dengan isi kepala mereka, hanya terdengar lagu di dalam mobil tanpa ada yang berbicara satupun.

Setibanya dirumah Aya langsung merebahkan badannya di kasur kesayangan nya, tanpa membersihkan badannya terlebih dahulu.

"Dek mandi dulu baru rebahan". Tegur ayah sembari membuka pintu kamar Aya.

"Iya yah 10 menit lagi".

Aya menjawab tanpa menoleh ke ayahnya yang masih berada di depan pintu, rasanya pinggang nya saat ini ingin patah dan tidak punya tenaga lagi untuk melakukan aktivitas lainnya.

Ayah yang sadar pun langsung menutup kembali pintu kamar aya dan membiarkan putri bungsunya untuk beristirahat terlebih dahulu.

Sudah lebih dari 10 menit Aya tidak keluar kamar ternyata perempuan tersebut sudah terlelap di alam tidurnya.

♡̸ ♡̸ ♡̸ ♡̸ ♡̸ 

Altair Bumantara atau akrab dipanggil dengan panggilan Al ini merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta. Berumur 21 tahun dan memiliki porsi badan yang tinggi serta tegap.

Al adalah sosok yang cukup acuh terhadap keadaan sekitar. Dia hanya mengurusi orang orang yang menurut nya penting di dalam hidupnya.

Walaupun cukup acuh terhadap keadaan sekitar tidak membuat al menutup diri dari lingkungan sekitarnya. Al akan tetep berteman dan bergaul dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang orang tersebut.

"Udah pulang dari jemput anak pak hardi?". Ayah al atau biasanya dipanggil dengan panggilan "baba" ini datang dari dalam rumah dan menanyakan pertanyaan tersebut ketika al masih memarkirkan mobilnya.

Al yang mendengar pertanyaan itu pun lantas langsung menoleh dan menyautinya "Uda ba baru aja al nyampe ba".

Baba Al pun hanya mengangguk angguk kan kepalanya tanda ia mendengarkan jawaban dari putranya itu dan memasuki rumahnya kembali.

"Huh cape banget gila, mana gua lupa ngerjain tugas kuliah anjir". Gumam al sambil bergegas mengambil laptop nya untuk mengerjakan tugas kuliahnya tersebut.

Tidak terasa sudah jam 12 malam dan Al masih berkutat di depan laptopnya itu, tanpa sadar fokus al menjadi pecah karena melihat jam dinding yang suda menunjukkan jam 12 malam.

"Uda jam 12 malam ngga terasa yaa, udahin dulu dee deadline nya masih lama juga". Al pun menutup laptop nya tanda ia sudah menyudahi mengerjakan tugas kuliahnya dan tidur memasuki alam mimpi.







holla happy reading all !
ditunggu part selanjutnya yaa
don't forget to like and comment
big love 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIANGLALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang