BAB 1

6 1 0
                                    

Happy Reading

"Kamu tau, Kayla. Kamu itu anak pembawa sial. Setengah warisan keluarga Sanjaya jatuh ditangan kamu, bahkan kakakmu saja hanya mendapatkan seperempat. Kamu itu beban di keluarga Sanjaya," bentak Sanjaya yang merupakan ayah dari Kayla.

"Masih SMA aja Lo udah ngrebut aset yang harusnya itu bagian gw Kay," ucap Vanya, kakak kedua Kayla.

"Kalian kenapa sih berantem cuma karena harta pewaris keluarga Sanjaya jatuh lebih banyak ke Kayla. Kakek tidak salah jika memberikan itu ke Kayla karena kakek tau hanya Kayla yang dapat dipercaya," ucap Affan, kakak pertama Kayla.

"Kayla minta maaf Ayah, Kayla gak tau kalo kakek bakal kasih warisan kakek ke Kayla. Harusnya yang sangat berhak adalah Bang Affan karena dia cucu pertama kakek," ujar Kayla.

"Kamu gak salah sama sekali dek, gw gapapa kalo itu bakal jadi milik Lo, toh harta keluarga Sanjaya itu banyak jadi gw yang dapet seperempat aja udah bersyukur," kata Affan.

"Bang,,, abang kenapa malah belain Kayla," ucap Vanya.

"Loh daripada gw belain lo yang suka irian sama adek sendiri emang ada untungnya yah?" tanya Affan balik.

"Bang Affan selalu aja gitu," jawab Vanya tak suka dengan apa yang dikatakan abangnya.

"Sudah-sudah tidak usah berantem. Kalo kaya gini malah jadi tambah masalah tau gak!" bentak Rania istri dari Sanjaya.

"2 hari lagi Ayah sama Bunda bakal pindah ke Singapur dan Vanya kamu ikut sama kami," tegas Sanjaya.

"Loh Ayah terus Kayla sama Bang Affan gimana masa kita disini berdua," ujar Kayla yang kaget dengan penuturan ayahnya ini.

"Orang tua macam apa yang ninggalin anaknya kaya gini. Apakah kalian masih bisa disebut dengan orang tua?" ucap Affan.

Plakkkk.....

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Affan yang tak lain pelakunya ayahnya.

"Bilang apa kamu terhadap ayahmu Affan!" bentak Sanjaya.

"Saya harap anda tidak menyesali perbuatan anda," kemudian Affan menghela nafas dan kemudian melanjutkan ucapannya, "Dan rumah ini sudah beratas nama Affan Gevano Sanjaya saya sendiri. Dan ini sudah menjadi hak saya sepenuhnya. Silahkan Bapak Sanjaya, Bunda dan Vanya kemasi barang-barang kalian dan keluar dari rumah saya sekarang juga,"

"Berani kamu mengusir kami Affan? Dasar anak gak tau malu," tegas Rania.

Kamudian mereka bergegas mengemasi barang-barang mereka dan meninggalkan Kayla dan Affan di ruang tamu.

Affan tidak menanggapi ucapan bundanya, dia sudah muak dengan drama yang ada di keluarganya. Sedangkan Kayla hanya menangis dalam diam tak ikut campur karena ia tau jika keputusan Affan tidak bisa untuk di bantah.

"Abang,,,," panggil Kayla. "Ini keputusan abang Kayla, ini demi kamu juga," jawab Affan dengan inisiatif menarik tangan Kayla agar mendekat dengannya.

"Kita berdua bisa lewatin semuanya tanpa mereka, abang akan menjadi kakak yang baik sekaligus ayah bunda untuk kamu," ucap Affan.

"Makasih abang sudah sayang sama Kayla. Kayla gatau lagi kalo abang kaya mereka," kata Kayla dengan menundukkan kepala.

Affan pun memeluk adik kesayangannya dengan penuh rasa kasih sayang.

"Abang bakal jaga kamu dek, kita bakal mulai hidup bedua, kamu gak perlu khawatir semua akan baik-baik saja," Kayla membalas dengan menganggukkan kepala.

"Adek abang harus bahagia," ucap Affan.

Aku yakin semua baik-baik saja batin Kayla.

Tak lama kemudian Sanjaya, Rania dan Vanya keluar dari kamar masing-masing dengan menarik koper yang berisi barang bawaan mereka.

"Kita pamit dan ga akan menginjak rumah ini lagi," ujar Sanjaya.

"Pergilah selamat menempuh perjalanan baru," jawab Affan dengan tegas.

Mereka bertiga pun berjalan keluar dan meninggalkan halaman rumah keluarga Sanjaya.

"Abang janji ada di samping Kayla terus yah," ucap Kayla seraya memeluk Affan.

"Janji dong,,, yaudah Kayla mandi abang mau masak nanti kita makan siang dirumah okey?" jawab Affan.

"Kayla bantu abang masak boleh ga?"

"Kayla mandi aja nanti malah ngrepotin abang masak lagi, jadi Kayla mandi aja yah," jawab Affan dengan lembut.

"Ya sudah deh Kayla ke kamar yah abang bay bayyyy," "Oke queen nya Apan," ucap Affan mengacungkan jempol kearah Kayla.

"Sayang bang Apan banyak-banyak," ucap Kayla.

"Sayang queen Kayla banyak-banyak," kata Affan dengan mengulas senyum manisnya.

Jika diluar Affan termasuk orang yang irit bicara, tetapi jika dengan Kayla Affan orang yang cerewet tapi sangat menyayangi adiknya bak seorang berlian yang harus dijaga.

"Kaylaaaa turunnn ayok makan dulu," teriak Affan dari bawah.

"Iyaa abanggg sebentar Kayla lagi nyisir baju," jawab Kayla dari kamar dengan teriakannya.

Tak lama Kayla keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga.

"Abang udah mandi kah?" tanya Kayla.

"Udah, abang kalo mandi 5 menit aja," jawab Affan sambil mengambilkan nasi goreng buatannya ke piring Kayla.

"Emmmm enak sekwali masama abwang ini," kata Kayla dengan mulut penuh nasi goreng.

"Dikunyah terus ditelen dulu kalo mau ngomong," Jawab Affan dibalas dengan anggukan oleh Kayla.

"Abang dari mana bisa masak selezat ini?" tanya Kayla.

"Sebenernya abang dah lama si bisa masak cuma mager aja berkutik di dapur buat masak toh kemaren masih ada bunda," jawab Affan.

"Kay, maafin abang yah dulu abang belum bisa jaga kamu karna abang sibuk kuliah,"  ucap Affan.

"Abang gak perlu minta maaf, Kayla kan tahu kalo abang lagi sibuk sama kuliah abang jadi no problem abang," jawab Kayla dengan senyum manisnya.

"Makasih sudah menjadi adek yang baik Kayla," ucap Affan.

"Sama-sama abang," jawab Kayla.

Saat ini keduanya sedang menikmati nasi goreng dipiring masing-masing. Hanya ada suara dentingan sendok yang dapat didengar oleh keduanya.

Setelah seIesai dengan ritual makannya, Affan mencuci piring dibantu oleh Kayla. Keduanya terlihat sangat akur. Semunya sudah beres jadi Kayla dan Affan bisa isirahat.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 15.00

Kayla dan Affan tidak sadar jika mereka dari tadi siang tidur diruang tamu.

Huaaaaa...

Affan menggeliat dari tidurnya, matanya tak sengaja mendapati adiknya yang tertidur di sofa sebelah kanannya. Takut jika nanti adeknya sakit karena posisi tidur yang salah, Affan berniat membangunkan adiknya.

"Kaylaa,,, Kaylaa bangun udah sore," ucap Affan membangunkan Kayla.

"Eughhhhh, iya abang Kayla bangun," jawab Kayla.

"Mandi terus ambil wudhu kita sholat berjamaah, abang imamin," pinta Affan.

"Iyaa abang ini Kayla bangun kok," ucap Kayla sambil berjalan menuju kamar dengan tangan yang mengucek-ucek matanya.

"Matanya jangan di kucek nanti merah," teriak Affan di bawah.

"Iyaaaaa," jawab Kayla.

Affan sudah siap dengan mengenkan koko dan sarung begitu juga Kayla, ia mengenakan mukena warna mocca.

"Abang ganteng banget, nanti Kayla mau berdoa ah supaya diberi suami kaya abang," ucap Kayla.

"Aamiin,,,, yaudah yok sholat abang imamin," ucap Affan.

Ussalli fardhol ashri arbangarakatimmustakbilal kiblati adda an imammallilahita'ala.....

● ● ●●

Jangan lupa vote, komen, and share yahhh.....
Follow juga instagram aku:
@putridestianaanisa
Terimkasih Happy Reading
Tunggu BAB 2nya yah><

I'm sure everything is fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang