-1 bertemu seorang gadis

4 0 0
                                    

(pap alvanka  )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(pap alvanka  )

                       

        "HAPPY READING SYG SYG KU"

        12 tahun kemudian setelah kepergian arzan Ayesha menikah lagi dengan Wijaya tanpa persetujuan dari alvanka, alvanka tidak egois, tetapi dia sangat tidak suka dengan pria itu. hal itulah yang membuat sifat alvanka berubah drastis
  
                                  ★★★

           alvanka sedang bermain basket bersama inti blackrose di sekolahnya; banyak gadis-gadis yang mengidolakannya tetapi alvanka selalu cuek kepada mereka dan merasa acuh. berbeda dengan gio dia malah suka mengganggu garis-gadis di sekolahnya, setengah jam yang lalu ia bermain basket,lalu sepulang sekolahnya alvanka enggan untuk langsung pulang ke rumahnya ia memilih untuk duduk di pinggir danau ia berteriak sambil melempar batu ke dalam sungai "argh anjing" begitulah kalimat yang dilontarkan alvanka.

          tak berselang lama alvanka mendengar suara seseorang ia lalu melirik ke sekitar, mencari asal usul sumber suara tersebut. hingga tak lama kemudian, iya melihat seorang gadis di tepi danau sedang menangis, alvanka pun mendekati gadis tersebut
"lo gapapa?"begitulah pertanyaan alvanka kepada gadis tersebut dengan cepat gadis itu menghapus sisa-sisa air matanya
"a-aku gapapa"tahun gadis tersebut.

       
       alvanka tidak percaya langsung to the point mengatakan
"nggak usah bohong, mata lo terlalu jujur kalau lo ada masalah"
"kenalin gue alvanka"lanjut alvanka
"a-aku renata kak"alfanka yang baru pertama kali berbicara panjang kali lebar jangan perempuan pun tidak tahu harus ngapain
"em, BTW ini udah malam, nggak baik lo pulang sendirian,ayo gue antar"alfanka sambil melirik jam yang sekarang pukul 18.30 WIB
"eh nggak usah, nggak apa-apa kak aku bisa pulang sendiri"
"oke, kalau gitu gue duluan"
gadis itu mengangguk,lalu pergi dari hadapan alvanka
        

                                  ★★★

             seorang gadis  menelusuri trotoar seorang diri dalam sepi yang menemani. Angin malam meniup tubuhnya yang hanya memakai kaos putih pas badan.

            Dia berjalan dengan tatapan yang menyorot kosong seperti sedang melamun, tak jauh dari tempatnya berjalan ada sekelompok preman yang sedang mabuk.
"hei lihat!!" seru salah satu dari mereka
"sepertinya dewa Neptunus memberkati kita"ujar yang lain berkekeringan sambil meneguk alkoholnya lalu berdiri.
"hei, gadis kecil, kamu mau ke mana,hm?"sambil membelai wajah gadis cantik yang ditolak mentah-mentah oleh gadis itu
"jangan sentuh saya"gadis itu terus-menerus menepis tangan yang mencoba takut tapi berusaha untuk terlihat tidak takut.
"lepasin saya, jangan sentuh saya"
2 preman tadi seolah tuli mereka menyeringai, salah satu dari mereka mengunci pergerakan gadis itu. membuat sang gadis memberontak tak karuan air mata yang tadi sempat hilang kini turun lebih deras saat tangan bajingan itu menyentuh tubuhnya
"lepasin..... hiks, lepasin, lepasin saya,LEPASIN!!!
"semua jeritannya berakhir sia-sia tidak ada yang lewat di jalan ini hanya berisi para preman-preman yang tertawa menertawakan permohonan yang sedari tadi tak terkabul hingga.....

           bugh,bugh,bugh,bugh, keempat pukulan itu dibagi sama rata ke kedua orang yang memegang gadis itu. orang yang tadi memukul preman-preman itu menarik gadis itu ke belakang tubuh besarnya. para preman yang tadi tertawa serentak semua berdiri menetap lelaki yang menatap mereka tajam. preman-preman itu tidak terima temannya di bogem, langsung maju menghajar lelaki itu. pertarungan tak terelakkan beberapa menit kemudian, seorang lelaki muda tersebut berhasil melumpuhkan sekitar 5 preman tersebut. ya, walaupun ada beberapa pukulan pada preman itu mengenai wajahnya

       " lo nggak apa-apa "
"a-aku gak papa, makasih ya, udah nolongin aku"
"hm".
suasana berubah hening di saat mulut dua anak manusia berbeda gender itu tertutup,ya yang menolong Renata tadi adalah alvanka.


    "em... kalau gitu aku pulang dulu ya sekali lagi makasih ya"gadis itu akan pergi tetapi tiba-tiba tangannya ditahan, dia menoleh tepat pandangannya beradu dengan kedua bola mata hitam legam yang menyorot dingin.
"gue antar "
Renata menatap Alvanka. lalu beralih pada tangan Alvanka yang memegang pergelangan tangannya, Alvan yang sadar ke mana arah pandangan gadis itu langsung melepaskan tangannya
"emm ..sorry"
"iya gapapa"
"jadi gimana"tanya alvanka
renata mengangguk


                                ★★★

       "udah sampai, makasih ya" memberikan kembali helm milik Alvanka,
jika kalian tanya dari mana helm milik Alvanka tiba-tiba menjadi dua autar pun tidak tahu jawabannya
alvanka hanya berdehem, jawaban singkat alasan membuat suasana canggung terlebih saat Alvan tak kunjung pergi tapi malah menatapnya dengan sorot mata ciri khasnya yaitu datar
"mm... ada apa lagi ya?" tanya Renata dengan senyum canggung.
"gue tunggu lo masuk"
"hah?"Alvan mengalihkan wajahnya
"mulut anjing, Alvan membantin"ada apa dengan Alvann? apa dia sedang baik-baik saja? jangan tanyakan karena dia saja tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya sejak bertemu gadis ini
   

     flashback on:
sejak gadis tersebut pergi duluan Alvanka memandangi kepergian gadis itu entah dorongan dari mana dia bukannya pulang malah banguntili gadis itu. bahkan dia melihat secara live apa yang terjadi pada gadis itu tadi

flashback off

"oh, oke kalau gitu,aku masuk dulu ya kak"tersenyum manis dan berbalik membuka pagar untuk masuk ke rumahnya. alvanka dari tadi melihat seluruh pergerakan Rena bahkan dia memandang sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan agak sederhana tapi terlihat masih bisa ditempati

"so sweet"gumam alvanka



Oke cukup cukup segini dulu yaw JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN MAKASIH!!!







  





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is Alvanka AntreszTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang