Jungkook mondar mandir di ruangan kerjanya, dengan sesekali mengusap wajahnya kasar. Berbagai macam pikiran negatif memenuhi kepalanya. Ia tak sanggup bila di tinggalkan Jimin, ia tak bisa hidup tanpa Jimin. Ia sudah jatuh terlalu dalam dengan anak kecil yang sudah terlanjur memenuhi isi kepala dan hatinya. Sedari tadi isi kepalanya hanya berputar disitu saja
"Sial !! Lama sekali mereka. Apa yang mereka bicarakan" gumamnya sambil terus mondar mandir
"Apa aku usir saja temannya itu dan mengurung Jimin di kamar. Tapi kata Jin Hyung aku tak boleh mengengkangnya arghh .... Apa yang harus kulakukan" dia terus bergumam
Karena penasaran, Jungkook sedikit mengintip dari ruang kerjanya. Karena ruang kerjanya dan ruang tamu letaknya tak terlalu jauh. Disana ia bisa melihat Jimin yang sedang bercanda dengan teman tampannya. Terlihat beberapa kali keduanya tertawa karena candaan dari teman Jimin. Melihat itu Jungkook nampak kesal, dengan penuh perasaan cemburu dirinya bermaksud menghampiri mereka berdua namun langkahnya di hentikan oleh sang Hyung
"Mau kemana kamu ?" Ucap Seokjin"Aku harus mengusirnya dari sini. Aku tak tahan lagi"
"Lakukan saja, jika kau mau kehilangan Jimin"
"Apa maksudmu Hyung ?!" Nadanya terdengar tak terima
"Kau lupa, betapa susahnya dulu kau membujuk dan meyakinkannya agar bisa tinggal bersamamu. Sekarang saat dia percaya padamu, kau akan merusak rasa percayanya padamu begitu saja?. Dunianya tidak berputar di kamu saja Jungkook, dia juga butuh seorang teman" tegas Seokjin
"Tapi Hyung .... aku tak bisa menahan rasa cemburuku ...."
"Cemburumu itu tidak beralasan. Kalau kau seperti ini dia tidak akan nyaman denganmu dan lama kelamaan dia akan meninggalkanmu. Ingat ... Dia sebelumnya adalah seorang anak yang mandiri. Ada dan tidak ada kamu dia bisa menjalani hidupnya. Sedangkan kamu .... kamu baru saja menemukan bahagia dan hidupmu ketika bersamanya. Jadi beri dia ruang agar dia nyaman bersamamu. Beri dia kebebasan agar dia percaya padamu. Selama ini dia tidak mempunyai teman yang seumuran dengannya. Dia hanya bermain denganku dan kamu saja, sekarang beri dia sedikit kebebasan, Jungkook"
Jungkook terdiam, dia berpikir ada benarnya juga dengan apa yang di katakan Hyung nya. Besar rasa cintanya pada Jimin, membuat dirinya lupa bahwa Jimin pun berhak menikmati masa remajanya sendiri, bukan hanya dengan dirinya saja.
"Ahjusi ....!!" Jimin menyembulkan kepalanya di pintu ruangan kerja Jungkook. Setelah kepergian temannya, dirinya mencari keberadaan si besar dan menemukannya di ruang kerja
"Hai baby, masuklah"
"Apa tidak mengganggumu ?"
"Tidak sayang, kemarilah" Jimin menurut masuk dan duduk di pangkuan Jungkook. Menyandarkan kepalanya di bahu si besar dengan tangannya menggambar abstrak di dada bidang Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Angel
RomanceBeberapa pelajar yang sedang asyik bermain sepakbola tak sengaja menendang bolanya kearah mobil mewah Jungkook sang pemilik sekolah. Hingga akhirnya pria mungil yang menjabat sebagai kapten bertanggungjawab menanggung segala hukuman. Dan sejak itu h...