Episode 19: Final Pertempuran- Tunggu, Masih Belum...

186 32 6
                                    

"Sekarang, kita lihat poin tim lain... Pertandingan sudah berlangsung 7 menit. Berikut ini adalah peringkat sementaranya!"

Layar di atas pun menunjukkan peringkat mereka.

"Heh? Kok bisa... Lah? Matte! Selain Midoriya, murid dari Kelas A lain tidak begitu bagus..." Present Mic melihat ke peringkat tim yang lainnya, dan dia terkejut pada satu nama. "Bakugou? Apa?"

"Kelas A itu berpikir terlalu sederhana." Monoma menyeringai saat dia berhasil mencuri ikat kepala Bakugou dari belakangnya. Sekarang, tim Bakugou dibiarkan dengan 0 poin dan ditendang ke dasar piramida poin.

"Dia merebutnya!" Ashido menoleh ke arah mereka.

"Apa kau bilang?!" Bakugou menoleh ke arah mereka dan melotot. "Kembalikan, atau kubunuh kau!" Dia mengancam, Bakugou sangat marah sepertinya.

"Karena Midnight berkata kalau ini adalah awal pertandingannya, akan tidak masuk akal bila mereka langsung mengeliminasi banyak peserta di babak penyisihan, bukan? Bila kita asumsikan kalau hanya 40 peserta yang dapat masuk ke babak selanjutnya, kita hanya perlu memastikan kalau kita berada di 40 besar, dan mengamati quirk, dan kepribadian lawan-lawan kita. Tidak ada gunanya mengincar posisi puncak, bukan?" Monoma memberi Bakugou senyum arogan.

"Kau melakukan ini demi kelasmu, bukan?" Tanya Bakugou.

"Maa, walau tidak ada persetujuan, tapi ini ide yang jenius, bukan?" Monoma melanjutkan. "Ini lebih baik daripada mengincar posisi puncak seperti seekor kuda yang mengejar wortel yang diikat di depan wajahnya. Oh, kalau tidak salah dengar, kau itu terkenal, bukan?" Dia mencibir pada pemuda pirang abu-abu itu. "Terkenal sebagai korban di insiden lumpur itu! Kapan-kapan, ceritakan aku soal itu-- Soal bagaimana rasanya diserang penjahat sekali dalam setahun." Dia menambahkan sedikit bahan bakar ke kemarahan Bakugou.

Oh, kesalahan besar dari Monoma karena omong kosongnya yang tanpa rem telah menginjak gas mengamuk Bakugou. Sangat sulit, jika author boleh menambahkan (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

"Kirishima..." dia memanggil bocah berambut merah itu, "kita ganti rencana kita..." Dia menggeram dalam.

Kirishima berbalik ke arah pengendara tim mereka. "Eh?!" Dia tersentak saat Bakugou memberi mereka aura pembunuh.

"Sebelum mengalahkan Deku, ayo kita bunuh mereka!" Dia siap untuk membunuh Monoma sekarang karena orang ini telah naik drastis ke daftar pembunuhannya.

Selamat Monoma, bersiaplah untuk dibunuh oleh pembunuh meledak-ledak.

Sementara itu, kembali pada tim Azizah.

Shoji mundur selangkah dan berbalik ke arah tim Tetsutetsu tepat setelah Azizah melepaskan rambut tanaman merambat berduri milik Shiozaki Ibara, sayap kanan tim Tetsutetsu.

"Gomennasai, aku tidak berhasil mencurinya." Ucap Shiozaki langsung meminta maaf pada Tetsutetsu.

"Tidak apa, kita akan merampasnya. Honenuki!"

"Oke!"

Kuda depan mereka, Honenuki Juzo, menyentuh tanah dimana dekat dengan kaki Shoji berdiri. Tanah itu menjadi lembek dan mulai menghisap kaki Shoji dengan cepat karena berat mereka dan gravitasi yang mendorongnya semakin ke bawah.

"Pasir hisap?!" Shoji terkejut.

"Ah! Kita akan tenggelam!" Mineta berseru panik.

"Mineta, berpeganglah erat pada Shoji!" Perintah Azizah sambil mengaktifkan quirknya, yang langsung diangguki oleh Mineta.

Dari bawah tanah, mereka bisa merasakan tanah yang tim Azizah dan tim Tetsutetsu pijaki mulai bergetar dan getarannya semakin kuat seperti ada sesuatu yang akan mendekat keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Dream Is To Become A Muslim HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang