ingatan masa lalu

458 40 5
                                    

"apa yang kau inginkan dariku?"

Caym tertawa menyeramkan "aku hanya ingin sebuah kristal yang Leopold simpan ditubuh mu itu"

"Kristal ap-.."

Fang membulatkan matanya saat tangan Caym menusuknya tepat di dadanya, ia juga bisa merasakan sesuatu keluar dari sana dan itu adalah kristal yang dimaksud oleh Caym dan total ia kehilangan kesadarannya

"Ini yang aku cari" ucap Caym sambil menatap kristal yang ada ditangannya lalu melirik kearah fang yang tidak sadarkan diri

"Ini yang aku cari" ucap Caym sambil menatap kristal yang ada ditangannya lalu melirik kearah fang yang tidak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku apakan bocah ini?" Tanyanya pada dirinya sendiri

"Kenapa kita tidak memakannya saja lagi pula bocah ini termasuk kedalam darah langka" ucap Lucifer yang tiba-tiba muncul

"Aku ingin tapi sepertinya bermain sebentar dengan para manusia itu pasti akan sangat menyenangkan" kata Caym dengan senyum yang mengerikan

"Ngomong² dimana Ayperos?" Tanya Caym saat sadar Ayperos tidak ada

"Ada di ruangannya" jawab Lucifer

Caym hanya ber oh iya saja lalu melirik kearah fang

"Hem... sebaiknya kau bawa dia ke kamar atas saja" perintah Caym pada Lucifer sambil meninggalkannya

"Hei yang benar saja!! Kenapa harus aku?"

"Ck... merepotkan saja" ucap Lucifer

Ia langsung mengendong fang lalu membawanya ke kamar yang dimaksud oleh Caym
.

.

.

.
Saat ini kaizo tidak beranjak dari tempat tidurnya kedua tangannya memerah akibat terus menerus diremas oleh pemiliknya, kenapa dirinya bisa selengah itu? Kenapa hal ini harus terulang lagi? Kaizo tidak bisa duduk dengan tenang

"Kapten sebaiknya kau tenang, aku yakin fang baik² saja" ucap Boboiboy sambil duduk disebelah kaizo

Saat ini mereka ada di markas Weapons district karena mereka cedera cukup parah terlebih kaizo dan anala saat melawan dua iblis itu

"Kenapa kau bisa seyakin itu?" Tanya kaizo

"Karena aku yakin kapten kaizo dan kapten kei pasti akan menyelamatkan fang" jawab Boboiboy

CEKLEK....

Kaizo dan Boboiboy menoleh kearah pintu ruang rawat kaizo dan mendapati kei yang terlihat khawatir

"Kapten kei kapan anda sampai?" Tanya Boboiboy

"Ah...aku baru saja sampai" jawab kei sambil mendekat kearah ranjang kaizo

"Em... Boboiboy! Bisa kau keluar sebentar aku perlu bicara dengan kapten mu ini" ucap kei pada Boboiboy

Boboiboy yang paham maksud dari kei pun tersenyum lalu mengangguk

"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu kapten kei, kapten kaizo" Boboiboy keluar dari ruang rawat kaizo

Kei langsung duduk disebelah ranjang kaizo, hening mulai melanda tidak ada dari mereka yang ingin memulai pembicaraan membuat kaizo menghela nafasnya dan memulai pembicaraan karena ia tidak ingin berlama-lama seperti ini

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?" Tanya kaizo sambil melirik kearah kei

Kei Tersenyum "bagaimana luka mu?"

"Seperti yang kau lihat aku baik² saja"

"Tapi aku tidak yakin pang baik² saja atau tidak" lanjut kaizo

"Hei jangan berpikir yang tidak-tidak aku yakin pang akan baik² saja, mereka mungkin sedang merencanakan sesuatu lagipula kau juga harus menepati janjimu padanya"

Kaizo menundukkan kepalanya mulai mengingat ke masa dimana ia berjanji pada fang

//Flashback//

Terlihat sebuah kamar yang sudah gelap, diluar hujan deras tengah turun disertai dengan petir yang menggelar. Penghuni kamar itu tampak sudah terlelap dan tanpa menyadari kalau pintu kamarnya terbuka perlahan

Terlihat seorang anak kecil berdiri dengan takut sambil memeluk boneka pinguin nya, tubuh mungil nya berjalan menuju kasur si pemilik kamar

"Abang" panggil si kecil

Si adik mengguncang tubuh saudaranya, nampak si Kaka menggeliat membuka matanya

"Pang? Ada apa?" Tanyanya pada si adik

"Petir nya seram" keluh si adik

Kaizo tersenyum lalu mengangkat tubuh mungil fang lalu menyelimuti tubuh kecil itu agar ia tidak kedinginan

"Sudah², pang jangan takut lagi ada Abang disini" kaizo mengelus lembut rambut fang

"Abang janji Abang akan selalu melindungi pang sampai kapanpun!!"

"Janji" ucap fang

"Janji"

Kaizo mulai bernyanyi dengan lembut sambil mengelus² rambut fang, tak lama mata fang kecil pun kembali mengantuk dan terbuai dalam tidurnya

Kaizo tersenyum lalu mengecup dahi fang, mereka berdua tidur berpelukan dengan hangat di tengah dinginnya malam

//Flashback end//

"Janji manis yang terlupakan" ucap kaizo setelah mengingat semua

Janji yang ia buat mungkin manis tapi setelah kematian kedua orang tuanya seakan ia lupa dengan janji itu seharusnya ia menjaga fang bukanya malah mengirimnya pada misi² yang berbahaya

Ia mulai mengingat kembali bagaimana ia mendidik dan melatih fang dengan sangat keras saat usia fang yang terbilang sangat muda

"Hey jangan putus asa seperti itu!! Seperti bukan kau saja" ujar kei sambil menjitak kepala kaizo

"aku harus pergi dulu saat ini komandan sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan fang sekaligus untuk mengambil kembali batu kristal yang mereka ambil" ucap kei sambil bangun dari duduknya

"Batu kristal?" Tanya kaizo

Seingatnya fang tidak pernah mempunyai batu kristal

"Sepertinya waktu Leopold menculiknya dia memasukkan batu kristal itu kedalam tubuh fang" jelas kei

"Aku harus pergi sekarang!! Kalau ingin ikut sebaiknya kau persiapkan dirimu" ucap kei lalu keluar dari ruangan itu

Kaizo mengepalkan tangannya, ia harus menyelamatkan fang ia juga harus menepati janjinya untuk terus melindungi fang, ia pun beranjak dari ranjangnya lalu keluar dari ruangannya menyusul kei ke ruang rapat dimana laksamana tarung sedang menyusun rencana

"Tunggu Abang pang!!!"

.

.

.

.

.

TBC


two possessive older brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang